tenaga pendidik guru belum dapat mengakomodasi jumlah siswa yang cukup banyak tersebut, meskipun selama ini telah dilakukan pula beberapa upaya dalam
mengatasinya. Antara lain dengan menambah jam kerja guru, namun dirasakan bahwa hal itu masih belum cukup untuk menangani siswa secara keseluruhan.
Hal ini disebabkan antara lain : Jumlah tenaga pendidik guru sangat terbatas dan fasilitas kurang memadai, sehingga berpengaruh pada rendahnya disiplin
kerja guru serta kualitas belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas dan realita yang ada, penulis terdorong untuk
melakukan kajian ilmiah melalui penelitian tentang :
“HUBUNGAN DISPLIN KERJA GURU DENGAN KUALITAS BELAJAR SISWA DI MTS SOEBONO MANTOFANI JOMBANG -
CIPUTAT”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya perhatian terhadap disiplin waktu yang telah ditetapkan
2. Kurangnya tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas
3. Perhatian terhadap tata tertib sekolah masih rendah
4. Rendahnya perhatian siswa dalam belajar
5. Kurangnya perhatian siswa dalam tugas yang diberikan guru
6. Sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran siswa masih kurang memada
C. Pembatasan Masalah Dan Perumusan Masalah
Untuk memudahkan dalam penyusunan skripsi ini, penulis membatasi masalah penelitian pada :
1. Disiplin kerja guru yang dimaksud adalah ketaatan guru terhadap peraturan
yang berlaku di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. 2.
Kualitas belajar yang dimaksud adalah nilai semester siswa 2010-2011.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah penelitian di atas maka perumusan masalah yang penulis kemukakan dalam skripsi ini adalah :
1. Bagaimanakah tingkat disiplin kerja guru di MTs Soebono Mantofani
Jombang-Ciputat ? 2.
Bagaimana kualitas belajar siswa di MTs Soebono Mantofani Jombang- Ciputat?
3. Bagaimanakah hubungan disiplin kerja guru dengan kualitas belajar siswa di
MTs Soebono Mantofani?
F. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperbanyak khasanah
kepustakaan pendidikan, khususnya mengenai hubungan disiplin kerja guru dengan kualitas belajar siswa, serta dapat menjadikan bahan masukan bagi
mereka yang berminat untuk menindak lanjuti hasil penelitian yang lebih banyak.
2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
bagi pihak sekolah tentang hubungan disiplin kerja guru dengan proses belajar siswa di MTS Soebono Mantofani.
a. Bagi pihak peneliti :
- Untuk memahami kajian ilmu pendidikan dalam upaya
mempersiapkan diri menjadi tenaga pengajar yang professional. -
Untuk menekuni pengembangan ilmu dalam menekuni masalah- masalah penelitian secara mandiri individual.
b. Bagi pihak sekolah untuk mengarahkan siswa siswinya di dalam
meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di sekolah. c.
Bagi pihak guru yaitu untuk lebih meningkatkan profesionalitasnya sebagai pendidiktenaga pengajar yang memiliki disiplin kerja.
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori 1. Disiplin Kerja Guru
a. Pengertian Disiplin Kerja
Disiplin merupakan cermin kepribadian seseorang kemampuan atau kekuatan yang ada pada individu sangat diperlukan sebagai suatu cara untuk
memahami ciri utama disiplin. Disiplin kerja terdiri dari dua kata yaitu disiplin dan kerja. Menurut
Soerjono Soekanto “Disiplin ialah kepatuhan terhadap peraturan yang telah ditetapkan sehingga dalam pembicaraan sehari-hari istilah tersebut biasanya
9
dikaitkan dengan keadaan tertib suatu keadaan di mana perilaku seseorang mengikuti pola-
pola tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu.”
1
Disiplin berasal dari akar kata “disciple“ yang berarti belajar. Disiplin merupakan arahan untuk melatih dan membentuk seseorang melakukan sesuatu
menjadi lebih baik. Disiplin adalah suatu proses yang dapat menumbuhkan perasaan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan tujuan organisasi
secara obyektif, melalui kepatuhannya menjalankan peraturan organisasi.
2
Hal ini dapat diartikan sebagai suatu usaha kepatuhan dan ketaatan yang muncul karena adanya dorongan dari dalam diri orang itu.
Pengertian disiplin dalam arti luas dikemukakan oleh Ahmad “Bahwa disiplin mencakup setiap macam pengaruh yang diajukan untuk membantu
peserta didik agar dia dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan.”
3
Dengan demikian, maka disiplin merupakan suatu proses latihan dan belajar untuk meningkatkan kemampuan dalam bertindak, berpikir, dan bekerja
yang aktif dan kreatif. Disiplin juga merupakan suatu kepatuhan dan ketaatan yang muncul karena adanya kesadaran dan dorongan dalam diri seseorang pada
1
Soerjono Soekanto, Remaja dan Masalah-masalahnya, Jakarta: Balai Pustaka, 1990 , Cet.2, h.79
2
www.kmpk.ugm.ac.iddataSPMKK3c-DISIPLINrevPeb03.doc
3
Ahmad Rohani. HM, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: PT. Asdi Mahasatya 2004 , Cet. 2 h.133
suatu organisasi terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan sehingga menimbulkan keadaan tertib.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah kepatuhan terhadap peraturan atau tata tertib yang telah ditetapkan oleh setiap
lembaga sekolah. Dimana kesemuanya itu harus dijalankan, ditegakkan dan dipatuhi oleh semua individu yang ada di dalam lembaga tersebut, sehingga
kedisiplinan dapat berjalan dengan baik. Maka segala tujuan yang diharapkan dan dicita-citakan akan dapat tercapai secara maksimal.
Kemudian pengertian kerja menurut Kasmisa adalah “Perbuatan melakukan sesuatu kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil, hal pencarian
nafkah.”
4
Dari definisi tersebut dapat pula diartikan bahwa kerja adalah fungsi hidup manusia untuk mendapatkan kebahagian lahir dan batin. Manusia bekerja adalah
untuk me nghasilkan suatu alat pemuas kebutuhannya. Bila kata “disiplin” dan
kata “kerja” digabungkan maka disiplin kerja dapat bermakna suasana batin yang berupa perasaan senang atau tidak senang, bergairah atau tidak bergairah dan
bersemangat atau tidak bersemangat dalam melakukan suatu pekerjaan. Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
produktifitas kerja, sedangkan produktifitas merupakan keberhasilan dari suatu organisasi. Dengan demikian terdapat keterkaitan antara disiplin kerja dengan
4
Frista Artmanda W, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Lintas Media Jombang h.559