10. Sebagai manajer, yang memimpin kelompok siswa dalam kelas
sehingga proses pembelajaran berhasil.”
11
c. Fungsi dan Aspek-Aspek Disiplin Kerja Guru
Sebagai kunci keberhasilan sekolah guru dituntut memiliki disiplin kerja yang tinggi. Disiplin kerja sebagai ketaatan menjalankan peraturan mempunyai
bebrapa fungsi. Diantaranya disiplin berfungsi sebagai peningkat produktivitas yang tinggi, kreatifitas dan aktifitas serta motivasi guru dalam mengajar agar
tercipta proses belajar mengajar yang efektif dan efesien. Di lain sisi, disiplin kerja guru juga berfungsi untuk memperteguh guru
dan memberikan kemudahan dalam memperoleh hasil kerja yang memuaskan, memberikan kesiapan bagi guru dalam melaksanakan proses kerja dan akan
menunjang hal-hal yang positif dalam melakukan berbagai kegaiatan dan proses kerja guru.
Dengan demikian betapa pentingnya disiplin kerja guru. Sehingga jelas guru yang memiliki disiplin kerja diharapkan mampun meningkatkan
produktivitas kerja. Jadi produktivitas ditentukan oleh disiplin kerja. Disiplin kerja guru berfungsi, apabila guru memiliki aspek-aspek sebagai
berikut:
11
Oemar Malik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1999 , h.9
1. Hadir dan pulang tepat waktu.
2. Menandatangani daftar hadir.
3. Membuat program dan persiapan sebelum mengajar.
4. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
5. Melaksanakan penilaian terhadap pelaksanaan KBM.
6. Menyelesaikan administrasi kelas dan sekolah secara baik dan teratur.
7. Memelihara dan menciptakan lingkungan kerja dan belajar yang
menyenagkan.”
12
d. Macam-Macam Disiplin Kerja Guru
Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut. Pendisiplinan
pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentukbpengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga para karyawan
tersebut secara kooperatif dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya.
13
12
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000 , h.47
13
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004 , Cet, 11, h.305
1. Disiplin preventif
Disiplin preventif adalah suatu upaya menggerakan pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh
perusahaan. 2.
Disiplin korektif Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakan pegawai dalam
menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan. Pada
disiplin korektif, pegawai melanggar disiplin perlu diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan pemberian sanksi adalah untuk
memperbaiki pegawai pelanggaran, memelihara peraturan yang berlaku, dan memperbaiki pelajaran kepada pelanggaran.
14
Dalam menegakkan kedisiplinan, maka sebenarnya untuk lebih mengefektifkan peraturan yang dikeluarkan dalam rangka menegakkan
kedisiplinan perlu adanya teladan pemimpin. Dengan demikian bila suatu perusahaan ingin menegakkan kedisiplinan agar para karyawan datang tepat
waktunya, maka hendaknya diusahakan agar pimpinan datang tepat waktu.
15
14
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, h.129
15
Alex S. Nitisemito, Manajamen Personalia Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1991 , Cet,8, h.205
Upaya peningkatan produktivitas kerja atas dasar pemberian konsekuensi berupa hadiah atau hukuman sebagai akibat prestasi kerja yang telah dicapai.
Prestasi kerja, pencapaian tujuan dalam pelaksanaan suatu tugas, pencapaian hasil kerja yang melebihi standar kerja yang telah ditetapkan, yang diikuti
pemeberian hadiah baik finansial maupun nonfinansial, apabila hadiah tersebut megena di hati pegawai atau sesuai dengan harapan yang menjadi kebutuhannya,
pegawai tersebut akan cenderung untuk mengulangi perbuatannya. Sebaliknya, dalam rangka peningkatan produktivitas kerja, apabila manajer menjumpai
pegawai yang tidak berhasil memenuhi standar kerja yang telah ditetapkan, maka manajer perlu memberikan hukuman sebagai konsekuensi dari rndahnya
produktivitas kerja tersebut.
16
Jadi, tata tertib dan sanksi yang telah disepakati oleh suatu sekolah jangan sampai membiarkan suatu pelanggaran tanpa adanya suatu tindakan yang tegas
atau membiarkan suatu pelanggaran tanpa adanya suatu tindakan mereka tidak akan berani untuk melanggar lagi. Dan sebaiknya sanksi yang diberikan bersifat
mendidik supaya bertingkah laku sesuai dengan yang diinginkan.
e. Indikator-Indikator Disiplin Kerja Guru
Telah di jelaskan di depan bahwa pelaksanaan tugas guru merupakan perwujudan dari sikap disiplin guru. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
16
Abi Sujak, Kepemimpinan Manajer Eksistensi Dalam Perilaku Organisasi , Jakarta: Rajawali, 1990 , Cet.1, h.265
pelaksanaan tugas guru merupakan “indikator” disiplin kerja guru, seorang guru yang telah melaksanakan tugasnya di anggap tidak disiplin.
Indikator disiplin kerja guru dalam hhal ini di kelompokkan menjadi 4 empat kelompok, empat bagian itu adalah kehadiran sebelum mengajar,
bertanggung jawab pada tugas pada saat mengajar, kerjasama dengan guru di sekolah, dan semangat kerja ketika mengajar.
1. Indikator Kehadiran
Sebelum masuk sekolah guru diharapkan datang tepat waktu agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dan bagian dari kehadiran guru di
kelas adalah sebagai berikut: a.
Mengisi daftar hadir b.
Datang di kelas tepat waktu c.
Mengajar dengan sesuai jadwal d.
Keluar sekolah sesuai dengan waktu yang telah ditentukan e.
Izin keluar kepada guru piket jika ada kepentingan mendesak f.
Memberikan kabar bila berhalangan hadir 2.
Indikator Tanggung Jawab Pada Tugas Tentang tugas dan tanggung jawab guru pada tugas dewasa ini bukan
sekedar membaca buku-buku pelajaran dan kemudian menyampaikannya kepada siswa, tugas guru sangat kompleks berhubungan dengan jumlah komponen
pengajaran sebagai suatu sistem.
Tugas guru dalam mengajar secara umum dapat di kelompokkan menjadi 3 tiga, tiga bagian itu adalah sebelum mengajar, tugas pada saat mengajar, dan
tugas setelah mengajar. Tugas guru mengajar adalah sebagaimana merencanakan sebagai sistem
pengajaran yang baik, tugas guru pada saat mengajar adalah bagaimana menciptakan suatu sistem pengajaran yang sesuai dengan yang di
rencanakan, sedangkan tugas guru setelah mengajar adalah sebagaimana menentukan keberhasilan pengajaran yang telah dilakukannya.
17
Masing-masing bagian ini kemudian di uraikan menjadi beberapa sub tugas yaitu:
a. Pada waktu sebelum mengajar
Membuat program mengajar sementara atau tahunan, membuat program satuan pengajaran, dan rencana pengajaran.
b. Tugas pada saat mengajar meliputi
Member motivasi dan apersepsi, melaksanakan belajar mengajar sesuai dengan rencana, menggunakan alat pelajaran atau alat peraga, membimbing
siswa dalam proses kegaiatan mengajar, dan menyimpulkan materi yang di ajarkan.
c. Tugas guru setelah mengajar meliputi
Melaksanakan kegiatan penilaian, melaksanakan analisis belajar, melaksanakan program perbaikan, dan membuat cacatan kemajuan hasil
belajar siswa.
17
Ibrahim Bafadhal, Supervisi Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1992 , Cet.1, h.27