Pengertian Belajar LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

Seseorang dikatakan belajar jika ia mendapat pemahaman, dan pemahaman itu diperoleh jika ia dapat melihat hubungan tertentu antara berbagai unsure dalam situasi yang dipelajari, apabila ia belajar dan mencoba memahami dan memperoleh kejelasan mengenai konsep masalah yang dipelajari.

3. Tujuan Belajar

Dalam usaha pencapaian tujuan belajar diperlukan adanya sistem lingkungan belajar yang kondusif. Sistem lingkungan belajar dipengaruhi oleh berbagai komponen, misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dan materi yang diajarkan. Guru dan siswa memainkan peranan dalam hubungan sosial di sekolah, jenis kegiatan yang yang dilakukan serta sarana prasarana belajar-mengajar yang tersedia. Dari penjelasan di atas, maka tujuan belajar itu ada tiga yaitu : 22 a. Untuk mendapatkan pengetahuan Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir dan faktor yang berkaitan. Kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, tidak bearti apa-apa. Cara yang dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan dapat melakukan dengan upaya melaksanakan tugas membaca. 22 Sardiman A.M, Interakasi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000 , h.26-29 b. Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep dan keterampilan, memerlukan keterampilan baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmani adalah keterampilan motorik yang berkaitan dengan tubuh siswa yang sedang belajar. Keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berkaitan dengan keterampilan motorik, karena sifatnya abstrak, yaitu menyangkut persoalan penghayatan, berpikir dan kreativitas menyelesaikan dan merumuskan masalah atau konsep. Keterampilan ini dapat dibentuk melatih kemampuan. c. Pembentukan sikap Untuk menumbuhkan sikap mental, prilaku dan pribadi siswa, guru yang bijak dan hati-hati dalam pendekatannya, dan berupaya memberi motivasi kepada siswanya. Tujuan belajar adalah mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap metal. Pencapaian tujuan belajar menghasilkan belajar, hasil belajar meliputi : a. Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta kognitif b. Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap afektif c. Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan psikomotori

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas yang tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi proses tersebut, faktor ini akan menunjang berhasil tidaknya proses belajar mengajar dan mencapai hasil yang optimal. Faktor yang mempengaruhi banyak sekali macamnya Aksya Azhari mengklafikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar sebagai berikut: a. Faktor dari luar, faktor ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu: 1. Faktor non sosial 2. Faktor sosial b. Faktor yang berasal dari dalam, faktor ini juga dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Faktor fisiologis 2. Faktor psikologis.” 23 Faktor non sosial adalah faktor yang berada diluar diri peserta didik seperti alat pelajaran, suhu udara, cuaca, tempat belajar, waktu dan lainnya. Sedangkan faktor sosial adalah faktor manusia. Faktor fisiologis adalah faktor yang berasal dari peserta didik yang terlebih menunjukkan pada kondisi fisik adalah jasmani peserta didik, sedangkan faktor psikologi merupakan faktor yang berasal dari peserta didik yang bersifat kejiwaan serta perhatian dan sebagainya. 23 Sumandi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001 Cet 10, h.233 Penggolongan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar secara global juga dikemukakan oleh Muhibbin Syah, adalah sebagai berikut: a. “Faktor internal faktor dari dalam siswa, yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. b. Faktor eksternal faktor dari luar peserta didik, yakni kondisi lingkungan disekitar siswa. c. Faktor pendekatan belajar approach to learning, yakni jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegaiatan pembelajaran materi- materi pelajaran.” 24 Dalam kutipan di atas, maka nampaklah bahwa terdapat banyak sekali faktor-faktor yang proses belajar mengajar terutama untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar peserta didik. Untuk memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan diharapkan oleh pendidikan. C. Kerangka Berpikir Disiplin atau tata tertib pada diri sendiri mutlak diperlukan oleh setiap individu agar dapat diterima di dalam kelompok. Keberadaan disiplin dari membuat kita mengerti, menghargai, menghormati dan bertanggung jawab terhadap tugas yang ada pada diri sendiri maupun kelompok. Begitu juga halnya dengan disiplin seseorang guru yang mempunyai tugas dan tanggung jawab 24 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan , Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995 , h.132 terhadap sekolah dan peserta didik dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan anak didik. Seorang guru yang dapat melaksanakan tugas dan kedisiplinan dengan baik maka akan mendapatkan hasil yang baik. Guru sebagai pendidik dan pengajar merupaka faktor penentu kesuksesan setiap usaha pendidikan. Guru juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar karena guru adalah figure yang menjadi contoh dan sebagai anutan bagi siswa. Oleh sebab itu guru harus mempunyai kepribadian yang baik dan layak untuk dicontohkan kepada peserta didik. Sebagai pelaksana operasional yang langsung berhadapan dengan murid maka peranan mereka sangat besar dalam pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya dan pencapaian intitusional sekolah pada khususnya. Betapa tidak karena kita semua mengetahui terwujudnya murid yang pandai, terampil dan budi luhur serta bertanggung jawab, banyak bergantung dari para guru yang mengajarnya. Disiplin sangatlah penting dan berarti bagi dunia pendidikan terutama guru, guru profesinal guru yang mempunyai kedisiplinan yang tinggi kegiatan belajar mengajarnya akan mendapatkan hasil yang optimal dan kualitas anak didik akan baik, dan harapan pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan akan tercapai.

D. Hipotesis

Pada penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis untuk menjawab pertanyaan penelitian secara kuantitatif maka dirumuska: Ho : Tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara disiplin kerja guru dengan kualitas belajar siswa. Ha : Terdapat hubungan positif yang signifikan antara disiplin kerja guru dengan kualitas hasil belajar siswa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui disiplin kerja guru di MTS Soebono Mantofani 2. Untuk mengetahui kualitas belajar siswa di MTS Soebono Mantofani 3. Untuk mengetahui hubungan disiplin kerja guru dengan kualitas belajar siswa di MTS Soebono Matofani

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di MTS Soebono Mantofani yang terletak di Jalan Sumatera Jombang-Ciputat, penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Januari sampai 26 Januari 2011. 36 Jenis Penelitian No Jenis Penelitian Okt nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli 1 Pemilihan Judul 2. Konsultasi 3. Pendekatan kesekolah 4. Izin Penelitian 5. Pengumpul an Data 6. Analisi data

C. Variabel Penelitian

Pada variable penelitian ini terdapat dua jenis variable yang akan diteliti 1. Variabel X sebagai independent variabel variabel bebas, yaitu disiplin kerja guru 2. Variabel Y sebagai dependent variabel variabel terikat, yaitu kualitas hasil belajar siswa

D. Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi yakni suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke obyek penelitian, karena dalam penelitian ini memerlukan data yang valid agar dapat dipertanggung jawabkan kebenarnya.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian 1 . Populasi terbagi kedalam dua bagian yaitu populasi target dan populasi terjangkau. a. Populasi Target Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Soebono Mantofani yang terdaftar pada semester ganjil tahun ajaran 2010-2011. b. Populasi Terjangkau Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang terdaftar pada semester ganjil tahun ajaran 2010-2011, berjumlah 191 siswa. Ada beberapa alasan kenapa dipilih kelas VIII sebagai populasi terjangkau, yaitu sebagai berikut: - Sekolah tidak memberikan izin untuk dilakukan penelitian terhadap kelas IX, karena mereka lebih difokuskan dalam berbagai program 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, Cet. Ke 12, hal.130 pembelajaran yang elah disusun oleh sekolah sebelumnya untuk menghadapi Ujian Nasional, - Kelas VII dianggap belum mampu untuk mengisi angket penelitian dengan benar karena masih dalam masa transisi dari tingkat SD ke MTs. Di khawatirkan jika dipaksakan, maka hasilnya tidak maksimal, - Maka pilihan kels VIII karena dianggap tidak akan terlalu menganggu proses belajarnya, telah memiliki pengalaman belajar di sekolah tersebut selama 1 tahun, serta dianggap telah cukup mampu untuk mengisi angket penelitian dengan benar. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti 2 . Yang menjadi sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII-1 dan VIII-6 MTs Soebono Mantofani Jombang – Ciputat yang terdaftar pada semester ganjil tahun pelajaran 2010 – 2011. Menurut sugiono tentang penentuan jumlah sampel dari populasi, jika jumlah sampel 191 orang dengan taraf kesalahan 5 maka diperoleh jumlah sampel 64 orang. 3 3. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling; yaitu cara pengambilan sampel dari semua anggota yang bersifat homogen 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik ,… hal.131 3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D, Bandung: Alfabeta 2009, Cet. Ke-7, hal.87 secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada di dalam anggota populasi. 4

F. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Sesuai dengan variabelnya, instrument penelitian yang digunakan yaitu sebagai berikut: 1. Disiplin Kerja Guru Dalam penelitian ini, alat yang digunakan untuk mengumpul data tentang disiplin kerja guru adalah angket atau kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup merupakan jenis “kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih” 5 berjumlah 23 soal pertanyaan dengan 4 pilihan 2. Kualitas Belajar Instrument yang digunakan untuk mengukur kualitas belajar adalah nilai hasil semester ganjil tahun ajaran 2010 – 2011. 3. Kisi-kisi pengumpulan data a. Kisi-kisi instrument pengumpulan data 4 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2002, Cet. Ke-8, hal.59 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian ,… Cet. Ke-13, hal.152