Pengertian Disiplin Kerja Kajian Teori 1. Disiplin Kerja Guru

b. Peran Guru

Peranan guru akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksi, baik dengan siswa, sesama guru, maupun dengan staf yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar mengajar, dapat dipandang sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak mencurahkan untuk menggarap proses belajar mengajar dan berinteraksi dengan siswanya. James W. Brown, mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain: “menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegaiatan siswa.” 8 Secara rinci peranan guru dalam kegaiatan belajar mengajar, dapat disebutkan sebagai berikut: a. Informator Sebagai pelaksanaan cara mengajar information, laboratorium, studi lapangan dan sumber informasi kegaiatan akademik maupun umum. b. Organisator Guru sebagai organisator, pengelola kegiatan akademik, silabus, workshop, jadwal pelajaran dan lain-lain. 8 Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004 , h.144 c. Motivator Peranan guru sebagai motivator ini penting artinya dalam rangka meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa. d. Pengarahdirektor Jiwa kepemimpinan bagi guru dalam peranan ini lebih menonjol. Guru dalam hal ini harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan. e. Inisiator Guru dalam hal ini sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar. Sudah barang tentu ide-ide merupakan kreatif yang dicontohkan oleh anak didiknya. f. Transmitter Dalam kegiatan belajar juga guru juga akan bertindak selaku penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan. g. Fasilitator Guru dalam hal ini akan memberikan fasilitas dan kemudahan dalam proses mengajar sehingga interaksi belajar mengajarakan berlangsung secara efektif. h. Mediator Guru sebagai mediator dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. i. Evaluator Peran sebagai evaluator guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.” 9 Guru adalah semua orang yang berwewenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan peserta didik, baik secara individual maupun klasikal, di sekolah maupun diluar sekolah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru adalah seseorang yang mempunyai tanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik di sekolah maupun diluar sekolah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan bahwa peran guru yang harus dilakukan sebagai berikut: 1. Peran sebagai pengajar Intructional Peran ini mewajibkan guru menyampaikan sejumlah materi pelajaran sesuai dengan GBPP. Dalam melaksanakan peran tersebut guru perlu melakukan: a. Menyusun program pengajaran selama kurun waktu tertentu secara berkelanjutan. 9 Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar …., h.144-146 b. Membuat persiapan mengajar dan recana kegiatan belajar mengajar untuk tiap bahan kajian yang akan diajarkan dengan penggunaan metode tertentu. c. Menyiapkan alat peraga yang dapat membantu terlaksananya kegaiatan belajar mengajar. 10 d. Merencanakan dan menyiapkan alat evaluasi belajar. e. Menyiapkan hal-hal lain yang berkaitan dengan pelajaran yang merupakan program sekolah.” 10 2. Peran sebagai pendidik Educational Tugas guru bukan saja mengajar, tetapi lebih dari itu mengantar siswa menjadi manusia dewasa yang cakap dan berbudi luhur, oleh sebab itu guru harus memperhatikan siswa terutama sikap, tingkah laku, ketertiban dan kedisiplinanya. 3. Peran sebagai pemimpin Managerial Peran ini bukan saja terdapat pada kelas namun juga di luar kelas, bukan saja pada saat pelajaran berlangsung tetapi juga sebelum dan sesudah pelajaran berlangsung. Sehubung dengan itu guru harus banyak mengetahui tentang latar belakang siswa-siswanya, baik segi social, ekonomi, maupun budaya. 10 Departemen Pendidikan Kebudayaan, Pengelolaan kelas Di Sekolah Dasar, Depdikbud: 19931994, h.3