25
Dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, yang dimaksud dengan pestisida adalah zat pengatur dan perangsang
tumbuh, serta organisme renik, atau virus yang digunakan untuk melakukan perlindungan tanaman. Pestisida merupakan bahan yang banyak memberikan
manfaat sehingga banyak dibutuhkan masyarakat pada bidang pertanian, pangan, perkebunan, perikanan, peternakan, penyimpanan hasil pertanian, kehutanan
tanaman hutan dan pengawetan hasil hutan, rumah tangga dan penyehatan lingkungan pemukiman, bangunan, pengangkutan dan lain-lain.
2.1.1 Klasifikasi Pestisida
Klasifikasi pestisida dapat dibagi dua, yaitu berdasarkan golongan hama yang dibunuh dan berdasarkan efek yang ditimbulkan pada hama sasaran sebagai
berikut: a.
Berdasarkan Golongan Hama Sasaran Yang Dibunuh 1.
Akarisida, berasal dari kata akari, yang dalam bahasa Yunani berarti tungau atau kutu. Akarisida sering juga disebut Mitesida. Fungsinya
untuk membunuh tungau atau kutu. 2.
Algasida, berasal dari kata alga, bahasa latinnya berarti ganggang, laut, berfungsi untuk membunuh algae.
3. Alvasida, berasal dari kata avis, bahasa latinnya berarti burung,
fungsinya sebagai pembunuh atau penolak burung. 4.
Bakterisisda, berasal dari kata bacterium, atau kata Yunani bakron, berfungsi untuk membunuh bakteri.
5. Fungisida, berasal dari kata latin fungus, atau kata Yunani spongos yang
artinya jamur, berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan. Dapat
Universitas Sumatera Utara
26
bersifat fungitostik membunuh cendawan atau fungistatik menekan pertumbuhan cendawan.
6. Herbisida, berasal dari kata latin herba, artinya tanaman setahun,
berfungsi untuk membunuh gulma. 7.
Insektisida, berasal dari kata latin insectum, artinya potongan, keratan, segmen, berfungsi untuk membunuh serangga.
8. Molluskisida, berasal dari kata Yunani molluscus, artinya berselubung
tipis atau lembek, berfungsi untuk membunuh siput. 9.
Ovisida, berasal dari kata latin ovum berarti telur, berfungsi untuk merusak telur.
10. Nematisida, berasal dari kata latin nematoda, atau bahasa Yunani nema berati benang, berfungsi untuk membunuh nematoda.
11. Pedukulisida, berasal dari kata latin pedis, berarti kutu, tuma, berfungsi untuk membunuh kutu atau tuma.
12. Rodentisida, berasal dari kata Yunani rodere, berarti pengerat berfungsi untuk membunuh binatang pengerat.
13. Piscisida, berasal dari kata Yunani Pscis, berarti ikan, berfungsi untuk membunuh ikan.
14. Termisida, berasal dari kata Yunani termes, artinya serangga pelubang kayu berfungsi untuk membunuh rayap Ditjen Prasarana dan Sarana
Pertanian, 2011.
Universitas Sumatera Utara
27
b. Berdasarkan Efek Pestisida Terhadap Hama
1. Anti makan anti-feedant, menghalangi makan, hama tetap tinggal pada
tanaman, hama kelaparan dan akhirnya mati mengurangi transpirasi. 2.
Anti-transpiran, mengurangi transpirasi. 3.
Atraktan, menarik hama kepada lokasi yang memperoleh perlakuan atraktan seks.
4. Zat kimia pemandul, merusak kemampuan hama bereproduksi.
5. Penggugur daun
defoliant, menghilangkan pertumbuhan bagian tanaman yang tidak dikehendaki, tanpa membunuh tanaman seketika.
6. Zat pengering desiccant, mengeringkan daun, batang, dan serangga.
7. Feromon, melepaskan atau menghalangi perilaku tertentu dari serangga.
8. Zat pengatur tumbuh, menghentikan, mempercepat atau merubah proses
pertumbuhan tanaman. 9.
Repelan, mengusir hama dari objek yang memperoleh perlakuan, tanpa membunuhnya.
10. Sinergis, meningkatkan efektifitas dari agensia yang aktif Oka, 1995. Ternyata jenis-jenis pestisida dapat dibagi lagi berdasarkan struktur
kimianya. Berdasarkan struktur kimianya, pestisida dapat dibagi menjadi: 1.
Organophosphat Jenis ini mengandung unsur-unsur phospat, carbon, dan hidrogen.
Contohnya antara lain Parathion, Malathion, Phosdrin dan Tetra Ethyl Pyro Phosphat TEPP. Bekerjanya sebagai insektisida kontak atau sistemik. Pada
umumnya, senyawa organophosphat merupakan senyawa-senyawa yang cepat
Universitas Sumatera Utara
28
dihidrolisis bila tercampur dengan air, memiliki aktivitas residu dalam waktu pendek, karena itu perlu diaplikasikan berulang-ulang dan sedikit meninggalkan
residu bila disemprotkan. 2.
Organochlorine Organoclor adalah pestisida yang mengandung unsur-unsur karbon,
hidrogen, dan clorine. Atom-atom chlor dalam komposisinya terikat pada atom hidrokarbon, misal DDT dicloro Diphenyl Trichloretane, aldrin, dieldrin,
endrin, lidane,heptaklor, toksafin, dan beberapa lainnya. Kebanyakan diantaranya memiliki aktivitas residu dalam jangka panjang. Ada kecenderungan menumpuk
di dalam rantai makanan yang menimbulkan kematian pada ikan dan kehidupan lainnya. Oleh kerena itu penggunaannya sangat dibatasi.
3. Metil Carbamate
Mengandung fenol seperti BPMC, karbaril, propoksur, metiokarb, dan beberapa lainnya; carbamate yang mengandung okime seperti aldikarb, metomil,
oksamil, dan oksikarboksin; metil carbamate dan dimetil carbamte yang mengandung senyawa-senyawa hidrosiklik seperti bendiokarb,karbofuran,
dimetilon, dioksakarb, dan oksikarboksin. Kebanyakan diantaranya juga memiliki aktivitas residu jangka pendek. Seperti pada organophospor senyawa ini
menghalangi kolinesterase. Herbisida profam dan klorprofarm juga termasuk karbamat ini.
4. Piretroid
Senyawa-senyawa yang struktur kimianya seperti piretrin yang berasal dari tumbuan. Piretroid ini menunjukkan efikasi yang lebih tinggi terhadap
Universitas Sumatera Utara
29
serangga dan pada umumnya toksisitasnya terhadap mamalia lebih rendah dibandingkan dengan insektisida lainnya. Namun kebanyakan diantaranya sangat
toksisk terhadap ikan, tawon madu, dan serangga berguna lainnya. Bekerjanya terutama secara kontak dan tidak sistemik. Kebanyakan senyawa piretroid adalah
lipofilik dan tidak larut dalam air. Sifat ini meningkatkan ketahanannya terhadap air dan resistensinya pada daun. Kebanyakan diantaranya bertekanan udara rendah
dan karena itu tidak dapat menguap. Ada yang peka terhadap sinar matahari alletrin, bioalletrin karena itu tidak dipergunakan di lapangan. Yang tahan sinar
matahari seperti sipermetrin, permetrin, dekametrin, dipergunakan mengendalikan hama di lapangan Ekha,1988.
2.1.2 Bentuk Formulasi Pestisida