Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi suatu bank adalah pertimbangan sebagai berikut:
54
a. Dekat dengan kawasan industri atau pabrik
b. Dekat dengan perkantoran
c. Dekat dengan pasar
d. Dekat dengan perumahan atau masyarakat
e. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi
Dalam menentukan letak lokasi bank, perlu diperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan penempatan lokasi. Karena dengan melihat hal-hal tersebut suatu usahabank dapat
memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabah dengan letak lokasi yang baik. Faktor- faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi tempat adalah sebagai berikut:
55
a. Faktor utama primer
1 Dekat dengan pasar
2 Dekat dengan perumahan
3 Tersedia tenaga kerja baik jumlah maupun kualitas yang diinginkan
4 Terdapat fasilitas pengangkutan
5 Tersedia sarana dan prasarana
6 Sikap masyarakat
b. Faktor sekunder
1 Biaya untuk investasi di lokasi
2 Prospek perkembangan harga tanah, gedung atau kemajuan di lokasi tersebut
3 Kemungkinan untuk perluasan lokasi
54
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: CV Alfabeta,2010, hal. 133
55
Kasmir, Pemasaran Bank, Edisi Revisi, Jakarta: Kencana, 2008, hal. 148
4 Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau perumahan
5 Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat
2. Strategi Produk Bank Product
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan kebutuhan atau
keinginan.
56
Strategi produk bank diperlukan guna mengenalkan produk baru yang akan dijual. Pada saat ini di Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah meluncurkan produk baru yaitu
Pembiayaan Griya BSM, Pembiayaan Griya BSM ini termasuk kedalam kategori pembiayaan. Pembiayaan Griya BSM di Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah bertujuan untuk membantu
masyarakat dalam membiayai kebutuhan nasabah dalam hal pengadaan rumah tinggal consumer, baik baru maupun bekas dan nasabah dapat mengangsur pembayarannya dengan
jumlah angsuran yang tidak akan berubah selama masa perjanjian. Maka dari itu, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah perlu melakukan startegi pemasaran untuk menjual produk
Pembiayaan Griya BSM tersebut. Dalam strategi produk bank, dibutuhkan beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum memasarkan produk tersebut ke masyarakat, hal ini untuk
mengembangkan produk yang akan dipasarkan, antara lain:
57
a. Penentuan logo dan moto
Sebelum memasarkan produk, terlebih dahulu untuk menentukan logo seperti apa yang nantinya akan menjadi logo dari produk tersebut, dan logo itu harus bisa menarik perhatian
masyarakat karena dengan logo masyarakat mudah untuk mengingat produk tersebut. Selain logo, moto juga dibutuhkan karena dengan kalimat-kalimat yang menarik memudahkan
56
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: CV Alfabeta,2010, hal. 140
57
Ibid, hal. 146
masyarakat tertarik untuk menggunakan produk tersebut dan kata-kata itu mudah diingat. Maka dari itu, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah membuat logo dan moto yang mudah diingat
dan dapat menarik perhatian masyarakat. b.
Menciptakan merek Setelah membuat logo dan moto untuk produk yang dipasarkan, selanjutnya adalah
menciptakan merek. Merek ini dibuat agar makin menarik perhatian masyarakat atas produk yang ditawarkan. Merek biasanya berada dalam kemasan produk yang akan dipasarkan, karena
kemasan adalah pendukung dari pembentukan suatu produk yang dipasarkan. c.
Keputusan label Langkah selanjutnya dalam strategi produk bank adalah menentukan label. Sama seperti
merek, label juga merupakan salah satu hal yang harus ada karena label merupakan suatu pendukung dalam kemasan produk. Perkembangan produk tergantung bagaimana pemasaran
produk itu sendiri, penetapan label adalah langkah terakhir dalam pemasaran produk.
3. Strategi Harga Bank Price
Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya
produk dan jasa perbankan.
58
Strategi harga bank adalah salah satu strategi yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran, karena dalam memasarkan suatu produk kita harus tahu harga dari
produk yang dipasarkan. Maka dari itu, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dalam menentukan harga Pembiayaan Griya BSM tersebut, dengan melihat persentase yang ada
dipasaran.
58
Kasmir, Pemasaran Bank, Edisi Revisi, Jakarta: Kencana, 2008, hal. 136
Pembiayaan Griya BSM Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah adalah produk yang ditawarkan kepada masyarakat sekitar bank, dengan harga rumah yang mengikuti pasaran.
Dan dengan strategi harga produk yang mengikuti pasaran, ini merupakan salah satu daya tarik masyarakat untuk menggunakan produk Pembiayaan Griya BSM. Selain dengan lokasi
yang mudah dicapai dan dekat dengan pemukiman masyarakat, terminal, dan perusahaan- perusahaan produksi yang cenderung melakukan aktifitas dengan menggunakan layanan bank.
Maka dengan adanya Pembiayaan Griya BSM dan dengan tarif harga yang membuat masyarakat menjadi nasabah produk Pembiayaan Griya BSM tersebut.
Tujuan dalam penentuan harga secara umum adalah sebagai berikut:
59
a. Untuk bertahan hidup. Maksud dari bertahan hidup disini adalah bagaimana bank bisa
dan mampu bersaing dengan bank lain dalam menarik perhatian masyarakat untuk menjadi nasabah bank. Lokasi Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah selain dekat
dengan pemukiman masyarakat, terminal, , dan perusahan industri, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah juga berada dalam lingkungan yang sekitarnya banyak
bank. Ini berarti Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah harus mampu bersaing dengan bank-bank pesaingnya.
b. Untuk memaksimalkan harga. Bank Syariah Mandiri dapat menentukan harga agar
mudah bersaing dengan bank-bank yang ada disekitarnya. Dalam menentukan harga yang sesuai dengan pasaran ini, diharapkan dapat menarik perhatian serta minat
masyarakat lebih tinggi dan ini mengakibatkan nasabah pembiaayanpun bisa meningkat. Dengan meningkatnya nasabah pembiayaann griya BSM ini, berarti
menambah laba pada bank.
59
Ibid, hal. 136