Mekanisme KPR Syariah KPR SYARIAH

menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamya. 19 Menurut pendapat Philip Khotler menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. 20 Kotler dan AB Susanto memberikan definisi pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. 21 Swasta dan Irawan menjelaskan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan – kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan , menentukan harga, mempromosikan dan mendisribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik pada pembeli yang ada maupun pada pembeli yang potensial. 22 Sehingga secara umum pemasaran dapat diartikan sebagai suatu proses sosial yang merancang dan menawarkan sesuatu yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari pelanggan dalam rangka memberikan keputusan yang optimal kepada pelanggan. 23 Dari pengertian tersebut diatas dapat diuraikan bahwa pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa. Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, maka setiap perusahaan perlu melakukan riset pemasaran, karena dengan 19 Philip Kotler, Marketing Management, New Jarsey: Prentice Hall, 2000, hal. 8 20 Philip Kotler, Manajemen pemasaran,edisi Milenium I, Jilid ke satu,Jakarta: Pehallindo 2002, hal 9 21 Philip Kotler dan AB Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jakarta: Salemba empat, 2000, hal.7 22 Basu Swasta dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty,1998, hal. 5 23 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: CV Alfabeta, 2010, hal.6 melakukan riset pemasaran inilah bisa diketahui keinginan dan kebutuhan konsumen yang sebenarnya. 24 Dalam syariah marketing, perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, namun turut pula berorientasi pada tujuan lainnya yaitu keberkahan. Perpaduan konsep keuntungan dan keberkahan ini melahirkan konsep maslahah, yaitu suatu perusahaan syariah akan berorientasi pada pencapaian maslahah yang optimal. Konsep keberkahan bagi sebagian pihak merupakan konsep yang abstrak karena secara keilmuan tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, namun inilah salah satu konsep inti dari pada syariah marketing yang menjadi landasan pada suatu perusahaan berorientasi syariah. 25 Pemasaran syariah sendiri menurut definisi adalah penerapan suatu disiplin bisnis strategi yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah. Jadi pemasaran syariah dijalankan berdasarkan konsep keislaman yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW. Menurut Hermawan Kertajaya, nilai inti dari pemasaran syariah adalah integritas dan transparansi, sehingga marketer tidak boleh bohong dan orang membeli karena butuh dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan, bukan karena diskonnya atau iming-iming hadiah belaka. 26 Semua definisi diatas, maka secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran bukan hanya merupakan kegiatan menjual saja, melainkan suatu proses atau rangkaian kegiatan yang terus-menerus dan terpadu, yaitu mulai dari kegiatan untuk mengidentifikasi produk atau jasa apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, menentukan harga yang sesuai, menentukan cara promosi yang efektif, sampai dengan kegiatan menyalurkan barang dan jasa tersebut kepada konsumen. 24 Kasmir, Pemasaran Bank, Edisi Revisi, Jakarta: Kencana, 2008, hal.53 25 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: CV Alfabeta,2010, hal.19 26 Ibid, hal.20