maka  bank  tidak  akan  memberikan  pinalti  kepada  nasabah.  Nasabah  cukup  membayar  sisa kekurangan tanpa ditambahkan keuntungan margin bank untuk tahun-tahun selanjutnya. Bahkan
saat  nasabah  melewati  waktu  jatuh  tempo  untuk  pembayarannya,  bank  memang  akan memberikan  denda  yaitu  0.069  dari  cicilannya  perhari,  namun  denda  tersebut  langsung
disalurkan  kepada  BAZIS,  bukan  masuk  kedalam  daftar  keuntungan  perusahaan.  Jelas  terlihat disini bahwa bank hanya ingin memberikan penegasan untuk nasabah membayar kewajibannya
seperti yang telah disepakati sejak awal akad.
E. Transparansi Prosedur Persetujuan Calon Nasabah Pembiayaan Griya BSM
Pada  Pembiayaan  Griya  Bank  Syariah  Mandiri    ini,  Bank  Syariah    Mandiri mengutamakan pelayanan dan  jasa yang terbaik, termasuk dalam service melayani nasabah yang
hendak  melakukan  pengajuan  Pembiayaan  Griya  ini.  Pada  saat  calon  nasabah  menghendaki transparansi  dalam  proses  persetujuannya  atau  bahkan  penolakan  pembiayaan  yang  diajukan,
maka pihak Bank Syariah Mandiri akan menjelaskan sehingga calon nasabah tersebut mengerti. Bahkan  sebelum  calon  nasabah  menanyakan,  pihak  Bank  Syariah  Mandiri  sudah  memberikan
edukasi-edukasi  mengenai  segala  sesuatu  yang  berhubungan  dan  berkaitan  dengan  pembiayaan yang diajukan.
BAB IV STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN GRIYA BANK SYARIAH MANDIRI
A. Strategi Pemasaran Eksternal dan Internal Pembiayaan Griya BSM
Menurut Kotler dan Armstrong 2010, strategi  pemasaran adalah logika pemasaran dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran
pemasarannya. Strategi  Pemasaran didasarkan analisis manajer perusahaan akan lingkungan perusahaan  baik  internal  maupun  eksternal.  Terdapat  3  elemen  pokok  menurut  Fandy
Tjiptono 2006 dalam strategi pemasaran : a. Konsumen
Pemasaran berawal dari kebutuhan dan keinginan pelanggan serta berakhir dengan kepuasan loyalitas  pelanggan.  Pemasar  wajib  memahami  siapa  saja  pelanggannya,  preferensi,
karakteristik,  kebutuhan,  dan  keinginan,  gaya  hidup,  serta  faktor-faktor  yang  berpengaruh terhadap pola konsumsi mereka.
b. Pesaing Memenuhi  kepuasan  konsumen  belumlah  cukup.  Apabila  ada  pesaing  yang  sanggup
memuaskan  pelanggan  dengan  lebih  baik,  maka  pelanggan  akanberalih  kepesaing.  Oleh sebab  itu,  setiap  organisasi  harus  memperhatikan  faktor  persaingan  pula.  Faktor  tersebut
meliputi  siapa  saja  pesaing  perusahaan,  strategi,  kelemahan,  kompetensi  diri,  serta  relasi mereka.
c. Perusahaan Tujuan perusahaan dicapai melalui upaya memuaskan pelanggan. Caranya tidak semata-mata
dengan menekankan pada aspek transaksi, namun justru lebih fokus pada aspek relasi. Untuk
itu  dibutuhkan  strategi,  kinerja,  kompetensi  diri,  sumberdaya  manusia,  alam,  finansial,
teknologi, intelektual, informasi, dan waktu. A1. Strategi dan Metode Pemasaran Eksternal Pembiayaan Griya BSM
Strategi  eksternal  merupakan  hal-hal  yang  berkaitan  dengan  lingkungan perusahaanbank  yang  tidak  bisa  dikendalikan.  Metode  eksternal  mempunyai  2  dua
faktor lingkungan, yaitu:
50
1. Lingkungan Mikro adalah kekuatan  yang dekat dengan bank  yang mempengaruhi
kemampuan  bank  yang  bersangkutan  dalam  melayani  para  pelanggannya.  Yang dimaksud  dalam  Bank  Syariah  Mandiri  cab.  Pondok  Indah  adalah  keadaan  yang
mempengaruhi  bank  seperti  Bank  Syariah  Mandiri  cab.  Pondok  Indah  dalam melayani  nasabahnya  maupun  yang  berhubungan  dengan  Bank  Syariah  Mandiri
cab.  Pondok  Indah  sendiri.  Adapun  yang  termasuk  ke  dalam  lingkungan  mikro, sebagai berikut:
a. NasabahPelanggan adalah masyarakat sekitar bank yang akan menjadi sasaran
pemasaran produk bank yang dikeluarkan. Baik itu nasabah lama maupun calon nasabah baru.
b. Perantara pemasaran bank yang membantu Bank Syariah Mandiri cab. Pondok
Indah  adalah  para  developer.  Developer  yang  hingga  saat  ini  sudah  bekerja sama dengan Bank Syariah Mandiri khususnya cabang Pondok Indah antara lain
adalah Propernas dan Sarlindo Utama. c.
Masyarakat  dapat  dipandang  sebagai  salah  satu  faktor  yang  mempengaruhi perkembangan  bank  itu  sendiri.  Dimana  Bank  Syariah  Mandiri  cab.  Pondok
50
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: CV Alfabeta,2010, hal. 111