Strategi Promosi Bank Promotion

3 Menjual goodwill image dan idea yang baik di Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. 4 Membuka gerai-gerai tiap minggunya, menawarkan semua produk dan jasa yang dimiliki BSM 5 Denggan meliahat situasi dan kondisi sekitar, pihak Bank Syariah Mandiri selalu menciptakan inovasi-inovasi baru yang membuat calon nasabah tertarik. b. Periklanan Iklan merupakan tempat promosi yang mudah dilihat oleh masyarakat, karena belum tentu masyarakat kebanyakan mengetahui hanya dengan promosi yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri hanya dengan memperkenalkannya langsung kepada masyarakat. Untuk itu Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah membutuhkan sebuah sarana dalam mempromosikan produk Pembiayaan Griya BSM tersebut dengan cara mengiklankannya, dan iklan tersebut bisa melalui pamflet yang disebarkan kepada masyarakat, spanduk maupun dengan benner yang dipasang didepan gedung Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. Dengan iklan maka produk Pembiayaan Griya BSM pada Bank Syariah Mandiri lebih cepat diketahui oleh masyarakat. Tujuan penggunaan iklan oleh Bank Syariah Mandiri sebagai media promosi, yaitu: 1 Bank Syariah Mandiri bertujuan memperkenalkan produk Pembiayaan Griya BSM kepada masyarakat, dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan produk Pembiayaan Griya BSM tersebut. 2 Untuk mengingatkan nasabah akan produk yang ditawarkan serta keunggulan produk tersebut, agar tidak mudah tersaingi oleh bank pesaing yang juga mempunyai produk yang sama. Dan ini juga berguna untuk mempertahankan nasabah yang sudah ada agar tidak berpaling kepada bank lain. 3 Tujuan lain dari Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dalam menggunakan iklan adalah untuk menarik perhatian dan minat para nasabah baru dengan harapan akan memperoleh daya tarik dari para calon nasabah baru. Diharapkan mereka mencoba untuk menggunakan produk yang ditawarkan atau paling tidak para calon nasabah baru sudah mengerti tentang kehadiran produk Pembiayaan Griya BSM tersebut untuk kemudian akan mencobanya pada suatu hari. 4 Selain itu, tujuan Bank Syariah Mandiri melakukan promosi melalui iklan untuk mempengaruhi nasabah bank pesaing agar berpindah ke Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. Dalam hal ini sasarannya adalah nasabah yang sudah mengerti dan sudah menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah, diharapkan nasabah bank lain juga turut terpengaruh dengan iklan yang ditampilkan dan berpindah menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. 5 Tujuan lain dari Bank Syariah Mandiri untuk membangun citra yang baik bagi bank dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, Bank Syariah Mandiri sudah dikenal luas oleh masyarakat jadi tidak terlalu sulit untuk mempertahankan citra yang sudah terbentuk. c. Promosi Penjualan Sales Promotion Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah melakukan promosi penjualan guna meningkatkan jumlah nasabah dalam menggunakan produk Pembiayaan Griya BSM pada Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. Karena Pembiayaan Griya BSM telah lebih dahulu dikembangkan oleh KPR Konvensional. Dan ini lah yang menjadi kekuatan bagi Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah untuk mempromosikan penjualan Pembiayaan Griya BSM pada masyarakat. Selain itu, untuk mencapai hasil yang maksimal dalam melakukan promosi penjualan, ada langkah-langkah yang harus dilakukan karena ini baik sebagai suatu tujuan penjualan yang bagus. Adapun langkah promosi penjualan yang harus dilakukan yaitu: 61 1 Menentukan tujuan yang akan dicapai dari program promosi penjualan tersebut. 2 Menyeleksi alat-alatnya atau apa yang akan ditawarkan dari program promosi penjualan tersebut. 3 Menyusun program promosi penjualan yang sesuai. 4 Melakukan pengujian pendahuluan atas program. 5 Melaksanakan dan mengendalikan program. 6 Mengevaluasi hasil dari program promosi penjualan. Dengan melihat langkah-langkah yang harus dilakukan dalam promosi penjualan, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dapat mengembangkan serta menawarkann produknya kepada masyarakat. Dalam pencairan dana pun tidak ada batas minimum pencairan dana. Dan ini menjadi langkah promosi yang bagus dalam mempromosikan produk Pembiayaan Griya BSM itu sendiri, selain dari margin pembiayaan Griya BSM yang sangat kompetitif di bandingkan pembiayaan yang di berikan kompetitor-kompetitornya. d. Penjualan Pribadi Personal Selling Selain promosi yang ada diatas, kita dapat melakukan sendiri promosi itu langsung kepada nasabah, karena dengan bank langsung terjun untuk memasarkan dan menjelaskan produk Pembiayaan Griya BSM. Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah, melakukan penjualan pribadi ini langsung kepada nasabah Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah sendiri dengan 61 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: CV Alfabeta,2010, hal. 178 memberitahukannya langsung kepada nasabah agar nasabah mengetahui produk terbaru yang dikeluarkan Bank Syariah Mandiri oleh pegawai bank Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. Penjualan secara personal selling dianggap lebih mudah melakukannya dan lebih cepat mengena di ingatan nasabah, karena lebih mudah menerangkannya secara langsung dan nasabahpun dapat mengetahui keunggulan yang ada pada produk Pembiayaan Griya BSM itu sendiri. Karena dianggap cara penjualan pribadi lebih bagus dan langsung kepada nasabah, maka cara ini sering digunakan untuk melakukan promosi secara langsung. Penjualan pribadi personal selling memang memakan banyak waktu karena pegawai bank harus menjelaskan langsung kepada nasabah, dan ini tidak seperti promosi-promosi sebelumnya hanya dengan lewat spanduk, flayer, benner dan lain sebagainya yang diajadikan sebagi alat promosi. Namu, penjualan pribadi ini juga akan memberikan beberapa keuntungan bagi Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah itu sendiri, antara lain: 62 1 Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dapat langsung bertatap muka dengan nasabah atau calon nasabah, sehingga dapat langsung menjelaskan tentang produk kepada nasabah secara rinci, sehingga masyarakat tidak hanya mengetahui produk Pembiayaan Griya BSM tersebut dari alat-alat promosi yang digunakan. 2 Bank Syariah Mandiri dapat memperoleh informasi langsung dari nasabah tentang kelemahan produk Pembiayaan Griya BSM, terutama dari keluhan yang nasabah sampaikan termasuk informasi dari nasabah tentang bank lain. Dan ini akan menjadi sebuah pelajaran bagaimana Bank Syariah Mandiri dalam meningkatkan kualitas produk Pembiayaan Griya BSM, dan memberikan pelayanan yang baik agar tidak kalah saing oleh bank pesaing lain. 62 Ibid, hal. 180 3 Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dengan melakukan promosi ini dapat langsung mempengaruhi nasabah dengan berbagai argumentasi logis yang dimiliki oleh bank melalui pegawai bank yang berhadapan langsung dengan menjelaskan keunggulan-keunggulan produk Pembiayaan Griya BSM. Dengan begitu, nasabah ataupun calon nasabah lebih tertarik dan percaya untuk menggunakan produk ini. 4 Dengan promosi seperti ini membuat Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah menjadi lebih dekat dan akrab dengan nasabah bank, dan bank pun dapat mengetahui hal-hal yang menjadi keluhan nasabah dalam pelayanan selama ini, sehingga bank dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada nasabah melalui pegawai pelayanan. Ini akan membuat nasabah tidak mudah berpaling ke bank lain dan tetap menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. 5 Petugas Bank Syariah Mandiri yang memberikan pelayanan merupakan citra bank yang diberikan kepada nasabah apabila pelayanan yang diberikan baik dan memuaskan. Karena dengan pelayanan yang baik nasabah tidak akan pindah ke bank lain, dan dengan pelayanan yang baik maka citra yang diberikan kepada Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah akan menjadi lebih baik di mata nasabah. e. Publisitas Ada satu hal lagi yang dilakukan dalam melakukan promosi, yaitu publisitas. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor bank dimata para nasabahnya. Dengan publisitas, maka nama Bank Syariah Mandiri makin diingat oleh masyarakat dan ini akan membuat kepercayaan masyarakat meningkat dengan mengunakan produk-produk yang ada di Bank Syariah Mandiri. Dengan perkembangan perbankan syariah saat ini, Bank Syariah Mandiri adalah bank yang terlama berdiri setelah Bank Muamalat. Maka Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah tidak terlalu berusaha keras untuk mempublisitaskan banknya, tapi bukan berarti Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah tidak melakukannya. Publisitas adalah pelengkap dari promosi- promosi yang dilakukan Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah untuk mengenalkan produk- produk yang ada terutama produk Pembiayaan Griya BSM yang baru dipasarkan kepada masyarakat. Dengan publisitas, bank dapat mengetahui bagaimana pandangan masyarakat kepada Bank Syariah Mandiri dan bagaimana respon yang diberikan kepada masyarakat tentang produk- produk yang dijual kepada masyarakat. Dengan publisitas Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dapat mengetahui seberapa besar kekuatan bank dalam bersaing dengan bank pesaing, dan letak kekurangan yang ada didalam Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. Untuk menentukan faktor yang lebih dominan mempengaruhi masyarakat untuk menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah, perlu melakukan strategi-strategi yang lebih spesifik dalam melakukan pemasaran sebuah produk. Karena pada strategi internal maupun eksternal pun dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan selain bank, namun strategi internal dan eksternal perlu dilakukan dalam memasarkan sebuah produk baru yang ada di Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah yaitu Pembiayaan Griya BSM. Bank dapat melakukan strategi yang langsung kepada pasaran, dari strategi-strategi diatas, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dapat melakukan pemasaran dengan langsung menuju sasaran melalui : 1. Strategi penetrasi pasar, strategi ini dilakukan agar bank dapat melihat bagaimana masyarakat dipasaran, sehingga dengan mengetahui keadaan pemasaran, bank dapat melakuakan promosi-promosi guna meningkatkan nasabah Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. 2. Strategi pengembangan produk, strategi ini dilakukan untuk mengembangkan serta memperkenalkan produk baru yang ada pada bank syariah itu sendiri, terutama produk Pembiayaan Griya BSM yang ada pada Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. Dengan strategi ini, masyarakat mengetahui bahwa produk Pembiayaan Griya BSM termasuk dalam produk pembiayaan. Pembiayaan Griya BSM ini adalah produk yang ditawarkan kepada masyarakat guna membantu masyarakat dalam mewujudkan keinginan masyarakat memiliki rumah pribadi baik rumah baru ataupun rumah bekas bahkan dalam merenovasi rumahnya sehingga lebih layak untuk di huni. Strategi ini dilakukan dengan tujuan-tujuan membantu nasabah dalam mengetahui produk baru yang ditawarkan bank kepada nasabah, dan tujuan strategi ini antara lain: a. Dengan strategi ini, bank dapat mengetahui selera dan minat nasabah saat ini, karena pada dasarnya selera manusia selalu berubah tergantung dari keadaan dan kondisi saat itu. Dengan begitu, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah bisa memenuhi kebutuhan dan selera nasabah saat itu. b. Dengan strategi ini, bank dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan produk pembiayaan ini. c. Dengan strategi ini, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dapat bersaing dengan bank lain yang juga mengeluarkan produk baru yang sejenis ataupun produk baru lainnya. 3. Strategi ini digunakan untuk mengikuti perkembangan jaman dan teknologi yang berkembang sekarang ini. Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dalam memasarkan produk Pembiayaan Griya BSM, 4. Strategi pengembangan pasar, startegi ini dilakukan untuk mengikuti alur perkembangan pasar, agar tidak mudah tersaingi oleh bank pesaing yang lain. Dalam melakukan pengembangan pasar, bank dapat berkerjasama dengan perusahaan yang dapat mendukung dalam perkembangan produk baru yang ada pada bank. Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah berkerja sama dengan pihak developer untuk memasarkan produk Pembiayaan Griya BSM. Dengan perkembangan perbankan syariah sekarang ini, memudahkan untuk perbankan syariah dalam memasarkan produk syariah yang ditawarkan dan diluncurkan. Salah satu produk yang sekarang ini sedang dipasarkan adalah Pembiayaan Griya BSM, jika dilihat dari perkembangan Pembiayaan Griya BSM itu sendiri, menandakan bahwa Pembiayaan Griya BSM dapat diterima oleh masyarakat luas sebagai salah satu produk pembiayaan yang ada di dalam bank, salah satu bank tersebut adalah Bank Syariah Mandiri. Keunggulan yang dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri adalah salah satu Bank syariah yang sudah dikenal masyarakat luas, dan juga sebagai salah satu dari lima bank yang diakui sebagai bank syariah. Karena bank-bank yang saat ini mengkonversikan dan membuka cabang syariah masih berupa Unit Usaha Syariah. Dengan begitu, strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri sendiri tidak terlalu sulit, hanya menambah sedikit tingkat pelayanan yang diberikan kepada nasabah. Dalam peningkatan nasabah Bank Syariah Mandiri dengan meluncurkan produk Pembiayaan Griya BSM dimasyarakat, maka dibutuhkan strategi pemasaran yang dapat menarik perhatian masyarakat untuk menjadi nasabah, baik nasabah lama maupun nasabah baru. Dengan jumlah nasabah yang menggunakan produk Pembiayaan Griya BSM itu sendiri dapat dilihat bahwa strategi pemasaran yang diterapkan dapat diterima oleh masyarakat. Peningkatan nasabah pada Bank Syariah Mandiri dengan ditawarkannya produk Pembiayaan Griya BSM, dapat dilihat bahwa metode strategi pemasaran yang lebih dominan dalam mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah Bank Syariah Mandiri adalah Strategi internal. Ini dikarenakan semua strategi yang dilakukan oleh Bank Syariah lebih mengutamakan kepada promosi dalam menarik minat serta perhatian masyarakat untuk menggunakan produk Pembiayaan Griya BSM. Perkembangan Bank Syariah Mandiri saat ini sangat maju dan itu ditandai dengan peningkatan jumlah kantor cabang diberbagai daerah. Optimisme BSM juga tidak terlepas dari shared values. Sebagaimana diketahui, sejak pertengahan 2005, nilai-nilai perusahaan telah disepakati bersama untuk di-shared oleh seluruh pegawai BSM, yang disebut shared values yang disingkat ―ETHIC‖. Excellence berarti berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan. Teamwork artinya mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi. 63 Berpijak pada shared values tersebut, seluruh pegawai BSM diharapkan mengetahui seluk beluk dan arah kebijakan BSM. Muaranya tentu saja pada hasil kinerja atau prestasi BSM. Ini terbukti, satu di antaranya, dari pencapaian aset BSM hingga akhir 2009 unaudited yang mencapai Rp 22 triliun. Berdasarkan catatan tersebut, menargetkan BSM bisa tumbuh sedikitnya 25 persen pada 2010, baik aset, pembiayaan, maupun dana pihak ketiga DPK. Pertumbuhan aset akan ditopang dengan penambahan sebanyak 125 kantor cabang dan outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Patut diketahui, sepanjang 2009, BSM terus menambah jaringan. Sebagai gambaran, hingga pekan kedua November 2009, outlet BSM tercatat telah mencapai 370. Perinciannya adalah 59 Kantor Cabang KC, 96 Kantor Cabang Pembantu KCP, 92 Kantor 63 http:komunitasamam.wordpress.com20100114walau-bank-syariah-menjamur-bsm-siap- bersaing dikutip tgl 28 Mei 2010 Kas KK, 49 Konter Layanan Syariah KLS, 48 Payment Point, 13 Kas Keliling Mobile Cash, dan 13 gerai online. 64 Pada tahun 2011, Bank Syariah Mandiri sudah menargetkan akan membuka 200 outlet lagi di seluruh Indonesia, seperti pada Bank Syariah Mandiri Cabang Utama yang memiliki 7 Kantor Cabang Pembantu yaitu KCP Pamulang, KCP Ciputat, KCP Cireunde, KCP Cilandak,KCP Cinere, KCP Pondok Labu, KLS PIM 2 dan tahun ini akan bertambah 3 unit outlet yaitu KCP Pondok Pinang, KCP Pondok Cabe dan KCP Simatupang. Dengan pertumbuhan Bank Syariah Mandiri, berarti manandakan bahwa Bank Syariah Mandiri telah banyak diminat dan banyak masyarakat yang telah menjadi nasabahnya. Dan ini menjadikan kekuatan bagi Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah untuk memasarkan produk baru, yaitu produk Pembiayaan Griya BSM. Tetapi, dalam memasarkan serta mengenalkan produk baru pun dibutuhkan berbagai macam strategi guna menarik minat serta perhatian masyarakat. Dan strategi yang dapat digunakan ada 2 dua, yaitu strategi internal dan strategi eksternal. Strategi internal adalah strategi yang sering digunakan dan merupakan strategi yang paling utama dan mendasar karena setiap perusahaan bank dalam memasarkan dan menawarkan produk barunya dengan menggunakan marketing mix karena 4P yaitu: product, place, price, dan promotion adalah sebauh strategi yang mudah untuk menarik minat masyarakat. Namun strategi secara eksternal pun mempengaruhi walau tak sebesar strategi internal, karena dalam melilhat nasabahmasyarakat kita perlu mengetahui bagaimana kemauan dan minat masyarakat pada saat itu. Dan strategi eksternal adalah strategi dengan melihat kondisi lingkungan sekitar Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah yang tidak bisa dikendalikan. 64 http:komunitasamam.wordpress.com20100114walau-bank-syariah-menjamur-bsm-siap- bersaing dikutip tanggal 28 Mei 2010 Dilihat dari segi pemasarannya, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dalam melakukan pemasaran produk Pembiayaan Griya BSM sesuai dengan nilai pemasaran syariah yang diajarkan oleh Rasulullah. Diantara nilai tersebut adalah amanah bertanggung jawab, shiddiq jujur, fathanah mengerti, istiqamah konsisten. 65 Karena Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah bertanggung jawab atas promosi barang yang telah dilakukannya sesuai dengan yang ada di lapangan saat melayani nasabahnya. Bank syariah Mandiri cab. Pondok Indah pun jujur dalam melakukan penghitungan keuntungan dalam pembiayaan rumah tersebut, agar nasabah tidak merasa dirugikan dengan tarif yang tinggi. Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah pun mengerti kebutuhan dan keadaan nasabah pembiayaan griya BSM serta mengetahui keadaan lingkungan lokasi Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah berada. Serta konsisten dalam menjalankan usahanya, tetap melayani nasabah dengan sebaiknya agar nasabah merasa senang menjadi nasabah.

B. Strategi Pemasaran Pembiayaan Griya BSM dengan Analisis SWOT

Pengertian Analisis SWOT Analisis SWOT Strength, Weakness, Opportunity and Threat adalah metode perencanaan strategi yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. 65 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: CV Alfabeta,2010, hal. 25 Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan- perusahaan Fortune 500. Tujuan Analisis SWOT Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal yang terlibat sebagai inputan untuk perancangan proses sehingga proses yang dirancang dapat berjalan optimal, efektif, dan efisien. Penjabaran Analisis SWOT Berikut penjabaran dari analisis SWOT : S = Strength merupakan kondisi internal yang menunjang suatu organisasi untuk mencapai objektif yang diinginkan W = Weakness merupakan kondisi internal yang menghambat suatu organisasi untuk mencapai objektif yang diinginkan O = Opportunity merupakan kondisi eksternal yang menunjang suatu organisasi untuk mencapai objektifnya T = Threat merupakan kondisi eksternal yang menghambat suatu orgaisasi untuk mencapai objektifnya SWOT Matrix SWOT Matrix menggambarkan berbagai alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang disarakan pda hasil analisis SWOT. Karenanya tidaklah mengherankan jika kemudian ada 4 alternatif strategi yang tersedia yaitu strategi SO, WO, ST dan WT. Data dan informasi yang digunakan oleh masing-masing strategi ini diperoleh dari matrix EFE dan IFE. Oleh karena itu sebelum menghasilkan SWOT Matrix, pembuatan EFE External Factor Evaluation dan IFE Internal Factor Evaluation tentu saja menjadi hal yang harus didahulukan terlebih dahulu. Strategi SO dalam SOWT Matrix ini adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan yang dimilikinyaStrength S untuk memanfaatkan berbagai peluangOpportunities O yang ada. Sedangkan WO strategi adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan seoptimal mungkin meminimalisir kelemahanWeakness W yang ada untuk memanfaatkan berbagai peluangOpportunity O. Strategi ST adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatanStrength S untuk mengurangi berbagai ancamanThreats T yang mungkin melingkupi perusahaan. Dan yang terakhir, strategi WT adalah strategi yang digunakan untuk mengurangi kelemahanWeaknesses W dalam rangka meminimalisir menghindari ancamanThreats T. Penyusunan Strategi Berdasarkan Analisis SWOT Setelah kondisi-kondisi teridentifikasi, maka strategi dapat disusun berdasarkan analisis SWOT: 1 Bagaimana menggunakan Strength?