SISTEMATIKA PENULISAN Strategi pemasaran pembiayaan griya Bank Syariah Mandiri dalam menarik minat masyarakat

mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah Pembiayaan Griya BSM,dan prospek Pembiayaan Griya BSM dengan Analisa SWOT.

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan akhir dari seluruh rangkaian pembahasan dalam skripsi ini. Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dilihat dari uraian hasil penelitian dan saran-saran untuk penelitian selanjutnya. BAB II KONSEP KPR SYARIAH DAN PEMASARAN

A. KPR SYARIAH

1. Pengertian KPR Syariah

KPR Syariah merupakan salah satu produk pembiayaan Bank Syariah yang membiayai kebutuhan nasabah dalam hal pengadaan rumah tinggal konsumtif, baik baru maupun bekas. Nasabah dapat mengangsur pembayaran dengan jumlah angsuran yang tidak akan berubah selama masa perjanjian. Dalam pandangan islam, KPR yang merupakan salah satu bentuk transaksi usaha yang perlu di kritisi dari sudut pandang islam. Islam di turunkan oleh Allah SWT untuk segala urusan di muka bumi. Penerapan aturan islam secara lengkap dapat memberikan petunjuk bagi manusia untuk semua permasalahan yang terjadi. Dalam bidang ekonomi, islam telah memberikan petunjuk bagi manusia dalam melakukan berbagai aktifitas yang terkait di dalam cakupan ekonomi. Islam telah memberikan arahan bahwa di dalam setiap aktivitas ekonomi, motivasi setiap individu tidak hanya motivasi untuk hal yang bersifat duniawi, tetapi juga motivasi yang didasari petunjuk islam untuk urusan akhirat.

2. Dasar Hukum KPR Syariah

a. Landasan Syariah Prinsip dasar ekonomi konvensional yang berkembang saat ini, motivasi utama individu dalam melakukan aktivitas ekonomi adalah pemuasan kebutuhan materi yang sesungguhnya tidak terbatas. Banyak kegiatan ekonomi yang dilakukan hanya demi urusan keuntungan duniawi semata. Hal-hal yang telah dilanggar oleh islam pun telah banyak dilanggar, salah satunya penerapan riba, transaksi yang bersifat gharar, dan transaksi yang penuh spekulasi maysir. Dalam perspektif islam, KPR syariah memiliki skema yang sangat berbeda dengan KPR Konvensional. Dalam KPR Konvensional sangat jelas terlihat riba telah terjadi dalam bunga rata-rata 10,5 pertahun untuk 3 bulan cicilan dan setelah melewati waktu 3 bulan, bunga akan berubah meningkat maupun menurun tanpa bisa di prediksi, yang menurut islam transaksi tersebut mengandung gharar,yaitu ketidakpastian yang berdampak kepada terdzaliminya salah satu pihak. Hal tersebut jelas sangat berbeda dengan KPR Syariah, yang tidak mengandung unsur riba dan gharar didalamnya.

1. Al-Quran

Riba telah dilarang di dalam Al-Quran secara jelas di dalam ayat-ayat sebagai berikut :  QS Ali-Imran 3:130.               ―Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan ‖. Yang dimaksud Riba di sini ialah Riba nasiah. menurut sebagian besar ulama bahwa Riba nasiah itu selamanya haram, walaupun tidak berlipat ganda. Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini Riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah.  QS.Al-Baqarah 2:276.              ―Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa ‖. Yang dimaksud dengan memusnahkan Riba ialah memusnahkan harta itu atau meniadakan berkahnya. dan yang dimaksud dengan menyuburkan sedekah ialah memperkembangkan harta yang telah dikeluarkan sedekahnya atau melipat gandakan berkahnya. Maksudnya ialah orang- orang yang menghalalkan Riba dan tetap melakukannya.

2. Hadist

لاق ع ها يضر رباج نع: ابرلا لكآ ملسو يلع ها ىلص للا لوسر نعل, لكومو , بتاكو , يد اشو , لاقو : ءاوس م ملسم اور Jabir Radliyall aahu ‗anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‗alaihi wa Sallam melaknat pemakan riba, pemberi makan riba, penulisnya, dan dua orang saksinya. Beliau bersabda: ―Mereka itu sama.‖ H.R. Muslim. ام يب نم ت خ ناخا ءاف بحاص ام حا ن ي ملام نيك شلا ثلاثانا ىل اعت ها لاق . مكاحلا ا ا با ا ر .