Sistem Moneter Internasional Stabilitas Pasar Valuta Asing

Abdul Rahman Pasaribu : Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah KURS Dan Tingkat Pdrb Perkapita Terhadap Ekspor Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Menurut pendekatan ini kenaikan penawaran uang di negara domestik akan mendorong terjadinya kemerosostan di negara yang bersangkutan sehingga akan membuat para investor menukarkan obligasi domestiknya menjadi mata uang domestik dan obligasi luar negeri. Pembelian secara besar- besaran atas obligasi luar negeri itu dengan sendirinya menimbulkan depresiasi atas mata uang domestik. Selanjunya, depresiasi itu merangsang peningkatan ekspor negara domestik dan sekaligus menyurutkan impornya. Pada gilirannya hal ini menciptakan surplus perdagangan bagi domestik yang segera disusul oleh apresias mata uangnya. Apresiasi ini meredam sebagian depresiasi yang telah terjdi sebelumnya. Dengan demikian,pendekatan keseimbangan portofolio ini juga menjelaskan terjadinya lonjakan kurs, namun tidak seperti pendekatan moneter, ia mampu menjelaskannya secara eksplisit dan mengaitkan peran perdagangan dalam proses penyesuaian kurs dalam jangka panjang.

2.1.4 Sistem Moneter Internasional

Sistem moneter internasional atau yang sering pula disebut sebagai tata atau rejim moneter internasional Dominic,1997:407, mengacu pada berbagai peraturan, kebiasaan-kebiasaan, instrumen penunjang, fasilitas pelengkap, prosedur dan organisasi berkenaan dengan pembayaran internasional. Sistem moneter internasional yang dianut oleh suatu negara merupakan salah satu faktor penentu untuk mencapai tujuan-tujuan kebijakan makro ekonomi di negara tersebut yakni, bagaimana Abdul Rahman Pasaribu : Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah KURS Dan Tingkat Pdrb Perkapita Terhadap Ekspor Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 mencapai keseimbangan internal kondisi full employment yang disertai dengan stabilitas harga dan keseimbangan eksternal mencegah terciptanya ketidakseimbangan baik itu berupa defisit atau surplus neraca pembayaran yang berlebihan. Oleh karena itu, sebagai upaya suatu negara dalam rangka mengejar tujuan-tujuan makro ekonominya selalu mempengaruhi keberhasilan negara-negara lain dalam mengusahakan pencapaian sasarannya. Sebuah sistem moneter yang baik adalah sistem yang mampu memaksimalkan arus perdagangan dan investasi internasional serta mampu menciptakan suatu pola distribusi “keuntungan” perdagangan yang relatif merata dikalangan semua pihak yang terlibat didalamnya. Kualitas sistem moneter internasional dapat dievaluasi berdasarkan 3 kriteria pokok yakni, penyesuaian, liquiditas, dan kepercayaan. Kriteria penyesuaian merujuk pada fasilitas, prosedur, proses atau kemudahan mekanisme koreksi atas setiap ketidakseimbangan neraca pembayaran yang terkandung dalam masing-masing sistem. Moneter internasional yang baik adalah mampu meminimalkan biaya dan waktu yang diperlukan untuk menciptakan penyesuaian tersebut. Adapun kriteria liquiditas merujuk pada jumlah asset cadangan internasional yang tersedia guna mengatasi berbagai ketidakseimbangan temporer pada neraca pembayaran. Berdasarkan kriteria ini, sebuah sistem moneter yang baik adalah yang mempu menyediakan asset-asset cadangan internasional yang memadai sehingga negara-negara dapat memanfaatkannya secara leluasa dalam rangka mengoreksi defisit atau surplus neraca pembayaran tanpa mengganggu beroperasinya Abdul Rahman Pasaribu : Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah KURS Dan Tingkat Pdrb Perkapita Terhadap Ekspor Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 perekonomian mereka sendiri atau menimbulkan tekanan-tekanan inflasioner terhadap negara-negara lain secara keseluruhan. Sedangkan kriteria kepercayaan merujuk pada sejauh mana masyarakat internasional memiliki pengetahuan dan memasukkan kepercayaan atas mekanisme penyesuaian dan ketersediaan cadangan internasional dalam mengatasi berbagai masalah pembayaran internasional yang ada pada sebuah sistem. Atas dasar kriteria ini, sebuah sistem moneter internasional dikatakan baik apabila masyarakat dunia memberikan kepercayaan yang memadai terhadapnya. Secara umum, standar internasional yang pernah ada dalam sejarah perekonomian dunia hingga saat ini terdiri atas :

a. Stadar emas