Abdul Rahman Pasaribu : Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah KURS Dan Tingkat Pdrb Perkapita Terhadap Ekspor Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Nias 0 – 800m
Berdasarkan luas daerah menurut KabupatenKota di Sumatera Utara, luas daerah terbesar adalah Tapanuli Selatan dengan luas 12.163,65 Km² atau 16,97
diikuti Kabupaten Labuhan Batu dengan luas 9.223,18 Km² atau 12,78 kemudian diikutiKabupaten Mandailing Natal dengan luas 6.620,70 Km² atau sekitar 9,23.
Sedangkan luas daerah terkecil adalah kota Sibolga dengan luas 10,77 Km² atau sekitar 0.02 dari total luas wilayah Sumatera Utara. Berdasarkan kondisi letak dan
kondisi alam Sumatera Utara dibagi dalam 3 kelompok wilayah yaitu Pantai Barat, Daratan Tinggi dan Pantai Timur.
2. Iklim
Karena terletak dekat garis khatulistiwa, Provinsi Sumatera Utara tergolong ke dalam daerah beriklim tropis. Ketinggian permukaan daratan Provinsi Sumatera
Utara sangat bervariasi, sebagian daerahnya datar, hanya beberapa meter diatas permukaan laut, beriklim cukup panas bias mencapai 34,2°C, sebagian daerah
berbukit dengan kemiringan yang landai, beriklim sedang dan sebagian lagi berada pada daerah ketinggian yang suhu minimalnya bias mencapai 13,4°C. Sebagaimana
Provinsi lainnya di Indonesia, Provinsi Sumatera Utara mempunyai musim kemarau dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Juni sampai dengan September dan
musim penghujan biasanya terjadi pada bulan November sampai dengan bulan Maret, diantara kedua musim itu diselingi oleh musim pancaroba.
3. Potensi Wilayah
Abdul Rahman Pasaribu : Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah KURS Dan Tingkat Pdrb Perkapita Terhadap Ekspor Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
Wilayah Sumatera Utara memiliki lahan yang sangat luas dan potensial yang dapat dikembangkan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Sebagian besar dari
wilayah merupakan areal pertanian, oleh karena itu kegiatan terpenting perekonomian masih mengandalkan sector pertanian. Disamping itu, laut, sungai, dan danau
merupakan potensi yang tidak kalah pentingnya. Ini digunakan sebagai potensi perikanan dan perhubungan sedangkan keindahan alamnya merupkan potensi energik
untuk pengembangan industri, perdagangan, dan sebagainya. Wilayah Sumatera Utara juga menyimpan banyak bahan galian seperti kapur, belerang, pasir, kuarsa,
gasoli, emas, batubara, minyak dan gas bumi dan lainnya. Posisi yang strategis terletak dijalur perdangan internasional membawa keuntungan Sumatera Utara
terutama dalam menunjang perekonomian daerah. Hal ini juga didukung dengan adanya berbagai sarana pelabuhan baik pelabuhan udara Polonia, Pinang Sari, dsb,
pelabuhan laut Belawan, Sibolga, Kuala Tanjung, dsb. Disamping fasilitas pelabuhan ini, perekonomian Sumatera Utara tidak terlepas dari peranan sector
perbankan dengan ketersediaan berbagai fasilitas jasa perbankan, jasa peredagangan, komunikasi, dan transportasi. Hal ini mendorong perekonomian rakyat semakin
berkembang, sehingga dapat menunjang tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Kota Medan merupakan ibukota propinsi Sumatera Utara yang merupakan puast dari seluruh aktivitas masyarakat. Selain sebagai puast pemerintahan, kota
Medan juga menjadi sentral ekonomi, bisnis, bahkan menjadi pusat pendidikan, dan
Abdul Rahman Pasaribu : Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah KURS Dan Tingkat Pdrb Perkapita Terhadap Ekspor Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
sebagainya. Sebagai pusat pengembangan wilayah di Sumatera Utara, kota Medan memiliki berbagai fasilitas yang dapat menunjang perekonomian seperti komunikasi,
perbankan, jasa-jasa perdagangan lainnya, bahkan juga dapat diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayahj terbelakang lainnya di Sumatera Utara.
4. Jumlah Penduduk