Strategi, Tata Cara Pelaksanaan dan Prosedur Ekspor A. Strategi Memasuki Pasar Ekspor

Abdul Rahman Pasaribu : Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah KURS Dan Tingkat Pdrb Perkapita Terhadap Ekspor Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 penduduk negara lain. Kemajuan yang pesat di berbagai negara akan meningkatkan ekspor suatu negara. b. Proteksi di negara-negara lain Proteksi di negara-negara lain akan mengurangi tingkat ekspor suatu negara. c. Kurs Valuta Asing Peningkatan kurs mata uang negara pengimpor terhadap mata uang negara pengekspor dapat meningkatkan daya beli negara pengimpor yang mengakibatkan nilai ekspor negara pengekspor meningkat.

2.2.4 Strategi, Tata Cara Pelaksanaan dan Prosedur Ekspor A. Strategi Memasuki Pasar Ekspor

Tujuan setiap usaha bisnis adalah mencari laba. Dengan laba, perusahaan dapat mempertahankan hidup dan kehidupannya, dapat melakukan rehabilitasi dan restrukturisasi aset perusahaan serta mampu melakukan perluasan dan diversifikasi usaha. Agar perusahaan dapat memperoleh laba, maka perusahaan harus menjual produknya di atas biaya produksi. Penjualan suatu komoditi akan terjadi setelah melalui suatu proses kegiatan pemasaran. Bila suatu perusahaan ingin memasarkan produknya ke luar negeri, maka manajemen perusahaan itu harus menentukan langkah-langkah yang strategis guna menyukseskan kegiatan ekspornya. Berikut ini adalah beberapa langkah strategis memasuki pasar ekspor. Amir 2004:11 yaitu : Abdul Rahman Pasaribu : Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah KURS Dan Tingkat Pdrb Perkapita Terhadap Ekspor Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 1 Keputusan manajemen untuk melakukan ekspor Pola pikir pengusaha nasional yang cenderung bertahan di pasar domestik, sebaiknya perlu diubah menjadi pola pikir yang positif dan agresif. Dengan pola pikir yang positif seperti ini, mereka akan melihat globalisasi dan liberalisasi sebagai suatu kesempatan untuk melakukan penetrasi pasar di luar Indonesia, disamping tetap memperkuat kedudukan di pasar domestik. Dengan pola pikir semacam ini, dapat diharapkan semua pengusaha di semua tingkatan, baik pengusaha kecil, menengah, maupun besar, akan mengambil keputusan untuk melaksanakan bisnis ekspor. Tanpa keputusan itu, perusahaan tidak akan pernah memasuki pasar ekspor. 2 Menentukan komoditi yang akan di ekspor Komoditi yang laku di pasar internasional adalah komoditi yang mempunyai daya saing tinggi. Komoditi dengan daya saing tinggi pada dasarnya adalah komoditi yang mutu quality, kegunaan function, daya tahan durability, harga price, waktu penyerahan shipment-date, dan pelayanan purnajualnya after sales service sesuai dengan “selera dan daya beli” pembeli di negara tujuan ekspor. Sebagai suatu negara dengan ciri khas terletak di daerah tropis, Indonesia memiliki tenaga kerja yang melimpah dan murah, maka komoditi yang memiliki daya saing tinggi adalah komoditi yang bersumber dari Abdul Rahman Pasaribu : Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah KURS Dan Tingkat Pdrb Perkapita Terhadap Ekspor Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 kekayaan alam tropika.komoditi tersebut antara lain hasil hutan, hasil perkebunan, hasil tambang, hasil petro kimia dan hasil wilayah tropis lainnya. Selain itu, termasuk juga komoditi hasil kerajinan rakyat dan industri padat karya seperti garmen, sepatu, tas dan hasil kerajinan kulit lainnya. 3 Menganalisis kondisi negara tujuan Sebelum menentukan pilihan tentang negara mana yang akan dijadikan tujuan ekspor, perlu sekali dilakukan penelitian awal tentang populasi suatu negara termasuk agama, tardisi, kondisi ekonomi, politik, sosial, iklim, peraturan ekspor-impor, pepajakan, perbankan, keuangan, transportasi dan sebagainya. 4 Menentukan pasar potensial dan segmen pasar Contoh dari kegiatan tersebut adalah ketika kita ingin mengekspor cornet beef, Arab Saudi adalah pilihan yang paling tepat dibandingkan India. Selain faktor pendapatan perkapita masyarakat yang jauh lebih tinggi daripada India, faktor budaya juga menentukan. India secara budaya adalah “anti sapi” karena menurut mereka sapi merupakan hewan suci sehingga haram untuk dimakan. 5 Menentukan strategi operasional bersama mitra usaha Strategi operasional yang akan diterapkan harus sesuai dengan pola dasar bauran pemasaran marketing mix, yang sudah dikenal oleh ahli Abdul Rahman Pasaribu : Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah KURS Dan Tingkat Pdrb Perkapita Terhadap Ekspor Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 pemasaran dengan istilah 6P Product, Price, Promotion, Place of Distribution, Governmen Power, and Power of Parliament. 6 Menentukan sistem promosi dan pemilihan media massa Pilihan media promosi yang dapat dipakai antara lain pameran dagang internasional, brosur, iklan melalui media cetak seperti koran, majalah, tablod, dan lain-lain, media elektronik TV dan internet, melalui atase perdagangan Kadin, Badan Pengembangan Ekspor Indonesia, Lembaga Penunjang Ekspor, dan media promosi lainnya. 7 Mempelajari peta pemasaran komoditi tertentu Cara ini dapat ditempuh dengan mengumpulkan data impor dari komoditi yang rencananya akan diekspor. 8 Mempelajari nama dan alamat lengkap badan-badan promosi Hal ini bertujuan untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan promosi dari komoditi yang rencananya akan diekspor. 9 Menyiapkan brosur dan price list Supaya calon pembeli mengenal komoditi yang akan di ekspor, bila memungkinkan calon pembeli dikirimkan contoh komoditi yang dimaksud dalam bentuk brosur berikut dengan daftar harganya. Tujuannya agar calon pembeli mendapat gambaran mengenai bentuk visual dari komoditi yang ditawarkan dan dapat membandingkan harganya dengan komoditi serupa negara lain. Abdul Rahman Pasaribu : Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah KURS Dan Tingkat Pdrb Perkapita Terhadap Ekspor Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 10 Menyiapkan surat perkenalan usaha dan komoditi Promosi dapat juga dilakukan dengan membuat surat perkenalan yang dikirimkan kepada asosiasi importir di negara tujuan ekspor atau atase perdagangan asing atau calon pembeli lainnya. Surat perkenalan itu sebaiknya dilengkapi dengan brosur dan daftar harga. B. Aneka Cara Pelaksanaan Ekspor Menurut Amir 1999:49, dalam melaksanakan ekspor ke luar negeri dapat ditempuh dengan beberapa cara yaitu : 1 Ekspor Biasa Dalam hal ini barang-barang dikirim ke luar negeri sesuai dengan peraturan umum yang berlaku yang ditujukan kepada pembeli di luar negeri untuk memenuhi suatu transaksi yang sebelumnya sudah diadakan dengan importir di luar negeri. 2 Barter Barter adalah pengiriman barang-barang ke luar negeri untuk ditukarkan langsung dengan barang-barang yang dibutuhkan di dalam negeri. Hal ini berarti bahwa yang mengirimkan barang tidak menerima pembayaran dalam uang asing, tetapi dalam bentuk barang yang dapat dijual di dalam negeri untuk mendapatkan kembali pembayaran dalam mata uang rupiah. 3 Konsinyasi consignment Abdul Rahman Pasaribu : Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah KURS Dan Tingkat Pdrb Perkapita Terhadap Ekspor Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Konsinyasi adalah pengiriman barang-barang ke luar negeri untuk dijual, sedangkan hasil penjualannya diperlakukan sama dengan hasil ekspor biasa. Dalam hal ini barang-barang akan dikirim ke luar negeri bukan untuk ditukarkan dengan barang atau untuk memenuhi transaksi, melainkan dijual di pasar bebas atau diikutsertakan dalam lelang comodities exchange. 4 Package Deal Package Deal merupakan suatu bentuk perjanjian antara dua negara. Pada erjanjian tersebut ditetapkan sejumlah barang yang akan diekspor ke negara tertentu dan sebaliknya dari negara tujuan itu akan diimpor sejumlah barang yang akan dihasilkan di negara tersebut. Pada prinsipnya, semacam barterq, namun terdiri dari beragam komoditi. Ekspor sebagai bahan dari perdagangan internasional bisa dimungkinkan oleh berbaai kondisi, antara lain : 1 Adanya kelebihan produksi dalam negeri sehingga kelebihan produksi tersebut dapat dijual ke luar negeri. 2 Adanya permintaan luar negeri untuk suatu produk walaupun untuk dalam negeri masih kekurangan. 3 Adanya keuntungan yang lebih besar dari penjualan ke luar negeri dari pada penjualan di dalam negeri karena harga di pasaran dunia lebih menguntungkan. Abdul Rahman Pasaribu : Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah KURS Dan Tingkat Pdrb Perkapita Terhadap Ekspor Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 4 Adanya barter dengan produk tertentu dengan produk lain yang diperlukan dan tidak dapat diproduksi di dalam negeri. 5 Adanya kebijakan ekspor yang bersifat politik.

2.2.5 Kebijaksanaan Ekspor