Abdul Rahman Pasaribu : Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah KURS Dan Tingkat Pdrb Perkapita Terhadap Ekspor Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
c. Sistem Kurs mengambang fleksible exchange rate system
Sistem kurs mengambang merupakan sistem moneter internasional yang mengoreksi defisit atau surplus neraca pembayaran secara otomatis oleh depresiasi
atau apresiasi mata uang nasional di negara yang bersangkutan tanpa melibatkan intervensi pemerintah serta tanpa pengurangan atau akumulasi asset cadangan
internasional yang dimiliki oleh negara tersebut. Secara teoritis, sistem kurs mengambang terdiri atas sistem kurs bebas freely floted exchange rate system yakni
sistem kurs yang benar-benar bebas dari intervensi pemerintah dan sistem kurs mengemabng terkendali managed floataing exchange rate system yakni sistem kurs
mengambang yang disertai dengan intervensi pemerintah. Namun dalam prakteknya, sistem kurs mengambang bebas tidak pernah ada, yang ada adalah sistem kurs
mengambang terkendali yang banyak dipraktekan oleh banyak negara dewasa ini. Para pendukung sistem ini yakni bahwa sistem kurs mengambang tidak hanya
secara otomatis menjamin terciptanya kelonggaran kurs, tapi juga akan menghasilkan sejumlah manfaat lain bagi perekonomian dunia. Secara umum, ada 3 keunggulan
pokok yang dimiliki oleh sistem kurs mengambang Krugman,1992:328 yaitu :
- Otonomi kebijakan moneter
Jika Bank setral tidak lagi harus mengintervensi pasar uang guna membakukan kurs, maka pemerintah akan memperoleh kembali
kemampuannya untuk menggunakan kebijakan moneter untuk mencapai
Abdul Rahman Pasaribu : Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah KURS Dan Tingkat Pdrb Perkapita Terhadap Ekspor Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
sasaran keseimbangan internal dan eksternal. Lebih jauh, tidak ada negara- negara yang terpaksa mengimpor inflasi atau deflasi dari luar negeri.
- Simetri
Dalam sistem kurs mengambang, asimetri inheren Bretton woods hilang dan AS tidak lagi mengatur perekonomian dunia semaunya sendiri. Dalam
kurs mengambang, baik AS maupun negara-negara lain memiliki peluang yang sama untuk mempengaruhi kurs mata uang asing masing-masing
terhadap uang lainnya. -
Kurs sebagai stabilisator otomatis Meskipun kebijakan moneter tidak dilancarkan proses penyesuaian kurs
yang terbentuk oleh kekuatan pasar akan membantu semua negara mempertahankan keseimbangan internal dan eksternal dalam menghadapi
perubahan permintaan agraret. Disamping keunggulan-keunggulan tersebut, tidak sedikit juga yang
menantang sistem kurs mengambang ini dengan menguraikan beberapa kelemahannya, diantaranya :
- Disiplin
Bank-bank sentral yang terbebas dari kewajiban pembakuan kurs besar kemungkinan akan menerapkan berbagai kebijakan yang bersifat inflasioner. Dalam
kalimat lain, “disiplin” yang berhasil diterapkan oleh sistem kurs baku terhadap setiap negara akan lenyap.
Abdul Rahman Pasaribu : Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah KURS Dan Tingkat Pdrb Perkapita Terhadap Ekspor Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
- Spekulasi dan gangguan pasar uang yang merusak stabilitas.
Dalam sistem kurs mengembang, spekulasi kurs mudah subur sehingga menjurus pada instabilitas dalam pasar valuta asing. Instabilitas ini pada gilirannya
akan menghasilkan berbagai dampak negatif terhadap keseimbangan internal dam eksternal semua negara. Lebih jauh, gangguan dalam pasar uang domestik menjadi
lebih berbahaya bila dibandingkan dengan gangguan dalam sistem kurs baku. -
Ancaman terhadap investasi dan perdagangan internasional. Sistem kurs mengambang membuat harga-harga internasional makin sulit
dipastikan atau diprekdisikan sehingga mengganggu arus investasi dan perdagangan internasional.
- Kebijakan ekonomi yang tak terkoordinasi.
Bila peraturan Bretton woods mengenai kurs ditinggalkan, maka mata uang berbagai negara akan saling bersaing atau adu kuat. Hal ini tentu saja membahayakan
perekonomian dunia. -
Ilusi mengenai otonomi yang lebih besar. Sistem kurs mengambang sebenarnya tidak sepenuhnya memberikan otonomi
kebijakan bagi setiap negara. Perubahan-perubahan kurs menimbulkan pengaruh makro ekonomi yang mendalam yang akan memaksa bank sentral untuk
mempertahankan kebakuan kursnya, meskipun tanpa komitmen formal untuk itu sistem kurs mengambang hanya akan meningkatkan ketidakpastian dalam
Abdul Rahman Pasaribu : Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah KURS Dan Tingkat Pdrb Perkapita Terhadap Ekspor Sumatera Utara, 2009.
USU Repository © 2009
perkonomian dunia tanpa memberikan kebebasan yang lebih besar untuk menerapkan kebijakan makro ekonomi.
Dengan demikian, kesimpulan yang didapat dari uraian diatas mengenai kurs mengambang Denberg, 1993:418 adalah:
- Kurs mengambang memungkinkan nilai ekspor dan impor suatu negara makin rawan terhadap fluktuasi.
- Kurs mengambang diperlukan jika modal tidak mobil. Ketidakstabilan ekspor dan impor serta ketiadaan mobilitas modal cenderung menimbulkan
kesulitan bagi negara kecil.
2.2. Ekspor 2.2.1 Pengertian Ekspor