Edy Yoel S.G : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pdrb Sektor Pariwisata Di Kabupaten Karo, 2008. USU Repository © 2009
yang menarik untuk diperkenalkan ke luar negeri, yang kemudian dimuat dalam media massa baik dalam negeri maupun Internasional.
Selain hal-hal yang telah diuraikan diatas, masih ada beberapa hal pengembangan dan pembangunan yang menunjang sektor pariwisata,
yaitu : 1
Pemeliharaan objek-objek wisata yang sudah ada. 2
Pembangunan jalan-jalan atau transportasi lainnya untuk lebih mudah dalam mencapai lokasi objek wisata.
3 Pengembangan fasilitas-fasilitas pendukung yang diperlukan pada
daerah objek wisata. 4
Menjaga mutu kesenian daerah agar benar-benar tetap orosinil sehingga dapat merangsang para wisatawan untuk melakukan
perjalanan wisata. Dengan tetap memperhatikan hal-hal tersebut diharapkan agar
perkembangan pariwisata di Indonesia akan dapat memenuhi sasaran, sehingga peranan pariwisata nantinya benar-benar dapat bermanfaat bagi
pemerintah dan masyarakat, sekaligus juga dapat menambah pendapatan masyarakat.
2.2 Produk Domestik Regional Bruto PDRB
2.2.1 Pengertian Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Perhitungan atas dasar harga konstan at constant price menggambarkan volume produksi saja. Pengaruh perubahan harga telah
dihilangkan dengan cara menilai dengan harga pasar pada tahun dasar
Edy Yoel S.G : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pdrb Sektor Pariwisata Di Kabupaten Karo, 2008. USU Repository © 2009
tertentu, dan pada perhitungan atas dasar harga konstan ini factor inflasi telah dihilangkan, yang artinya perubahan besaran Produk Domestik
Regional Bruto PDRB sudah terlepas dari pengaruh inflasi deflasi. Ada beberapa cara yang lazim digunakan dalam perhitungan
pendapatan suatu daerah, yaitu : A.
Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga pasar. Diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai tambah bruto yang
timbul dari seluruh perekonomian suatu daerah. Nilai tambah bruto disini mencakup komponen-komponen faktor pendapatan, penyusutan
serta pajak tidak langsung. B.
Produk Domestik Regional Netto PDRN atas dasar harga pasar. Perbedaan antara konsep bruto dan konsep netto yakni pada
konsep bruto faktor produksi masih termasuk didalamnya. Sedangkan pada konsep netto faktor penyusutan telah dikeluarkan. Penyusutan
yang dimaksud adalah nilai susut barang-barang modal yang terjadi selama ikut serta dalam proses produksi.
Adapun pembagian sektor yang terdapat dalam Produk Domestik Regional Bruto PDRB terdiri dari :
1 Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan.
2 Sektor pertambangan dan penggalian.
3 Sektor industri pengolahan.
4 Sektor listrik gas dan air bersih.
5 Sektor bangunan atau konstruksi.
6 Sektor perdagangan, hotel dan restoran.
7 Sektor transportasi dan komunikasi.
Edy Yoel S.G : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pdrb Sektor Pariwisata Di Kabupaten Karo, 2008. USU Repository © 2009
8 Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.
9 Sektor jasa.
Untuk mengukur pendapatan masyarakat dari hasil kegiatan ekonomi disuatu wialayah regional, konsep pendekatan yang dipakai
adalah Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Adapun konsep-konsep dasar dari Produk Domestik Regional Bruto PDRB, dapat dijelaskan
sebagai berikut : 1.
Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga pasar. Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga pasar
adalah jumlah nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi yang terjadi disuatu wilayah tertentu. Nilai
tambah bruto atau produksi netto terdiri dari upah, gaji, bunga, sewa tanah, keuntungan, penyusutan dan pajak tidak langsung netto. Dapat
disimpulkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga pasar merupakan penjualan nilai tambah bruto dari
seluruh kegiatan ekonomi yang ada disuatu wilayah dalam kurun waktu tertentu.
2. Produk Domestik Regional Netto PDRN atas dasar harga pasar.
Produk Domestik Regional Netto PDRN atas dasar harga pasar adalah Produk Domestik Regional Bruto PDRB dikurangi
penyusutan. Sehingga perbedaan konsep netto dan bruto terletak pada komponen penyusutan. Pada Produk Domestik Regional Netto
PDRN komponen ini tidak ada lagi. Penyusutan yang dimaksud disini adalah nilai susutnya barang-barang modal tersebut ikut serta
Edy Yoel S.G : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pdrb Sektor Pariwisata Di Kabupaten Karo, 2008. USU Repository © 2009
dalam proses produksi. Jumlah susut barang-barang modal dari seluruh sektor ekonomi merupakan penyusutan yang diukur
berdasarkan nilai barang modal tersebut. 3.
Produk Domestik Regional Netto PDRN atas dasar biaya faktor. Produk Domestik Regional Netto PDRN atas dasar biaya
faktor diperoleh dari Produk Domestik Regional Netto PDRN atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tidak langsung netto. Pajak
tidak langsung netto merupakan pajak tidak langsung dikurangi dengan subsidi. Pajak tidak langsung meliputi pajak penjualan, pajak
tontonan, biaya ekspor dan impor dan lain-lain, kecuali pajak pendapatan dan pajak perorangan. Pajak tidak langsung umumnya
dibedakan pada harga jual ataupun biaya produksi masing-masing unit produksi sehingga langsung berakibat pada kenaikan harga barang.
Subsidi merupakan dana yang diberikan pemerintah pada unit-unti produksi, sehingga langsung berakibat pada kenaikan harga barang
dan jasa yang menyangkut pada kepentingan umum, seperti sunsidi Bahan Bakar Minyak BBM, subsidi beras, angkutan dan sebagainya.
Jadi pajak tidak langsung mempunyai pengaruh positif menaikkan harga.
4. Pendapatan Negara.
Dari konsep-konsep yang telah diuraikan diatas dapat diketahui bahwa Produk Domestik Regional Netto PDRN atas dasar biaya
faktor, sebenarnya secara agregat mencerminkan kemampuan daerah dalam menghasilkan pendapatan atas balas jasa dari factor-faktor yang
ikut dalam proses produksi disuatu wialyah dalam waktu tertentu.
Edy Yoel S.G : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pdrb Sektor Pariwisata Di Kabupaten Karo, 2008. USU Repository © 2009
Factor-faktor produksi terdiri dari : tenaga kerja buruh, modal tanah, dan kewiraswastaan. Produk Domestik Regional Netto
PDRN atas dasar biaya faktor merupakan jumlah pendapatan yang diperoleh dari balas jasa dari faktor-faktor produksi berupa upah dan
gaji, bunga, sewa tanah, dan keuntungan yang timbul dalam suatu wilayah.
2.2.2 Teori-Teori Produk Domestik Regional Bruto PDRB