Autokorelasi Serial Korelasi Defenisi Operasional

Edy Yoel S.G : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pdrb Sektor Pariwisata Di Kabupaten Karo, 2008. USU Repository © 2009 Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan rumus : F = 1 1 2 2 k n R k R − − − Dimana : 2 R : koefisien determinasi n : jumlah sampel k : jumlah variabel independen ditambah intercept dari suatu model persamaan

3.6.4. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik a. Multikoliniearity

Multikoliniearity adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi apakah terdapat hubungan yang kuat kombinasi linier diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya Multikoliniearity dapat dilihat dari nilai R-square, F-hitung, t-hitung dan Standar Error. Kemungkinan adanya Multikoliniearity jika 2 R dan F-hitung tinggi, sedangkan nilai t- hitung banyak yang tidak signifikan uji tanda berubah tidak sesuai yang diharapkan.

b. Autokorelasi Serial Korelasi

Serial correlation didefenisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang. Model Edy Yoel S.G : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pdrb Sektor Pariwisata Di Kabupaten Karo, 2008. USU Repository © 2009 regresi linier klasik mengasumsikan autokorelasi tidak terdapat didalamnya distribusi atau gangguan 1 µ dilambangkan dengan : E j i µ µ ; = 0 i ≠ j Terdapat beberapa cara untuk menguji keberadaan autokorelasi: 1. Dengan memplot grafik 2. Dengan D-W Test uji Durbin Watson Test Uji D-W ini dirumuskan sebagai berikut : D-hitung = ∑ ∑ − − t e et et 2 1 2 Dengan hipotesis sebagai berikut : Ho : p = 0, artinya tidak ada autokorelasi Ho : p ≠ 0, artinya ada autokorelasi Dengan jumlah sampel tertentu dan jumlah variabel independen tertentu diperoleh nilai kritis d l dan du dalam tabel distribusi Durbin- Watson untuk berbagai nilai . Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : inconclusive autokorelasi + autokorelasi - Edy Yoel S.G : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pdrb Sektor Pariwisata Di Kabupaten Karo, 2008. USU Repository © 2009 Ho diterima 0 dl du 2 4-du 4-dl 4 Gambar 3.1 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik Dimana : Ho : Tidak ada autokorelasi DW dl : Tolak Ho ada korelasi positif DW 4-dl : Tolak Ho ada korelasi negatif Du DW 4-du : Terima Ho tidak ada autokorelasi d l ≤DW≤ 4-du : Pengujian tidak dapat disimpulkan inconclusive 4-du ≤DW≤ 4-dl : Pengujian tidak dapat disimpulkan inconclusive

3.7. Defenisi Operasional

1. PDRB adalah nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh unit-unit produksi atau perusahaan selama kurun waktu satu tahun jutaan rupiah. 2. PDRB sektor pariwisata adalah nilai jasa yang dihasilkan oleh sub sektor hotel, restoran serta jasa hiburan dan rekreasi jutaan rupiah. 3. Investasi sektor pariwisata adalah mobilisasi sumber daya untuk menciptakan atau menambah kapasitas produksipendapatan di masa yang akan datang pada sektor pariwisata jutaan rupiah. Edy Yoel S.G : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pdrb Sektor Pariwisata Di Kabupaten Karo, 2008. USU Repository © 2009 4. Jumlah wisatawan mancanegara adalah banyaknya orang-orang yang berkunjung di suatu daerah wisata yang berasal dari Negara lain dalam kurun waktu tertentu orang. 5. Lama tinggal wisatawan mancanegara adalah jumlah hari lamanya wisatawan mancanegara tinggal di suatu daerah wisata hari.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Potensi dan Kondisi Wilayah