Edy Yoel S.G : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pdrb Sektor Pariwisata Di Kabupaten Karo, 2008. USU Repository © 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Industri Pariwisata
2.1.1 Pengertian Industri Pariwisata
Industri pariwisata bukanlah suatu industri yang berdiri sendiri, akan tetapi merupakan suatu industri yang berangkai atau merupakan
rangkaian mata rantai dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan jasa atau produk yang berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan ini tidak
hanya dalam jasa yang dihasilkan, tetapi juga dalam besarnya perusahaan, letak geografis, fungsi dan bentuk organisasi yang mengelola serta
metode atau cara pemasaran dari perusahaan tersebut. G.A. Schmoll, 1977, hal.30.
Sedangkan menurut ahli lain yang bernama Krippendort, mengatakan bahwa pengertian pariwisata akan menjadi lebih jelas bila
kita mempelajarinya dari segi jasa atau produk yang dihasilkan atau pelayanan yang diharapkan oleh para wisatawan konsumen jika sedang
berada dalam suatu perjalanan. Dengan tujuan ini maka akan terlihat
Edy Yoel S.G : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pdrb Sektor Pariwisata Di Kabupaten Karo, 2008. USU Repository © 2009
tahap-tahap dimana konsumen memerlukan service layanan yang tertentu. Pendekatan ini beranggapan bahwa produk dari industri
pariwisata adalah semua jasa yang diberikan oleh daerah tujuan wisata semenjak wisatawan meninggalkan tempat kediamannya, sampai ditempat
tujuan, hingga kembali ke tempat asalnya.
Berdasarkan batasan-batasan industri pariwisata diatas, dapat ditarik kesimpulan secara umum bahwa industri pariwisata adalah :
“Merupakan kumpulan dari berbagai macam perusahaan yang secara bersama-sama memproduksi tau menghasilkan barang-barang, atau
jasa-jasa goods and service yang dibutuhkan oleh para wisatawan pada khususnya dan para traveler orang yang bepergian pada umumnya,
selama mereka di dalam suatu perjalanan”. Oka, A. Yoeti, 1980, hal.9.
Berbagai macam perusahaan yang termasuk ke dalam industri pariwisata dapat dikelompokkan menjadi :
1 Travel Agent.
2 Tourist Transportation.
3 Perhotelan dan akomodasi lainnya.
4 Bar dan restoran catering trade.
5 Tour operator di luar negeri.
6 Tourist object dan tourist attraction serta entertainment-entertainment
lain di daerah objek wisata. 7
Toko-toko souvenir.
Edy Yoel S.G : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pdrb Sektor Pariwisata Di Kabupaten Karo, 2008. USU Repository © 2009
Setelah kita mengetahui apa itu industri pariwisata, maka selanjutnya akan dijelaskan apa yang dimaksud dengan pariwisata
wisatawan. Kata pariwisata berasal dari kata PARI dan WISATA. PARI berarti datang dan pergi ke suatu tempat ; WISATA berarti kunjungan.
Jadi pariwisata dapat diartikan sebagai suatu proses perjalanan seseorang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk berkunjung ke suatu tempat
dan kemudian akan kembali ke tempat asalnya. Orang atau kelompok yang melakukan kegiatan pariwisata disebut
wisatawan. Pengertian wisatawan yang lebih luas dapat dilihat dari beberapa pendapat para ahli yaitu :
1. Menutur F.W. Ogilvie yang membuat definisi ini mengatakan bahwa
wisatawan adalah semua orang yang memenuhi dua syarat, yaitu : a
Bahwa seseorang meninggalkan rumahnya untuk waktu yang kurang dari satu tahun.
b Sementar mereka pergi, mereka mengeluarkan uang di tempat
yang mereak kunjungi tanpa mencari nafkah di tempat tersebut. Nyoman S. Pendit, hal.29.
2. Menurut Prof. Hunziker da Prof. Kraft. Pariwisata adalah sejumlah
hubungan dari gejala-gejala yang dihasilkan dan tinggalnya orang – orang asing, asalkan mereka tidak menyebabkan timbulnya tempat
tinggal serta usaha-usaha yang bersifat sementara atau permanent sebagai usaha mencari pekerjaan penuh.
3. Sesuai dengan rekomendasi PAFA Pasific Area Travel Association
yang didasarkan atas definisi league of nation tahun 1936 dan telah
Edy Yoel S.G : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pdrb Sektor Pariwisata Di Kabupaten Karo, 2008. USU Repository © 2009
memperoleh amandemen dari komisi tehnik IUOTO International Union of Official Travel Organization, maka pariwisata adalah :
a Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk
bersenang-senang, untuk keperluan pribadi, untuk keperluan golongan, untuk keperluan kesehatan dan lain-lain.
b Orang-orang yang mengadakan perjalanan untuk maksud
mengunjungi pertemuan, di dalam hubungan sebagai utusan bagian dari badan ilmiah, administrasi, diplomatik, kenegaraan,
olah raga, dan lain sebagainya. c
Orang-orang yang sedang mengadakan maksud tertentu. d
Pejabat pemerintah dan orang-orang militer dan keluarganya yang ditempatkan disuatu negara lain, hendaqknya jangan dimasukkan
daloam kategori ini. Tetapi apabila mereka mengadakan perjalanan ke negara lain, maka hal ini dapat
dianggapdigolongkan sebagai wisatawan. Dalam instruktur Presiden R.I. No. 9 tahun 1989 dinyatakan
bahwa wisatawan adalah orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan
kunjungan yang dilakukan. 4.
Dalam rangka meningkatkan arus wisatawan ke Sumatera Utara, maka Gubernur Sumatera Utara melalui Surat Keputusan No. 355XIVGSU
tertanggal 2 Agustus 1971 menguraikan arti dari kepariwisataan itu sebagai berikut :
Kepariwisataan adalah lalu lintas manusia dan barang-barang bawaannya, dengan tujuan perjalanannya untuk keperluan rekreasi,
Edy Yoel S.G : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pdrb Sektor Pariwisata Di Kabupaten Karo, 2008. USU Repository © 2009
hiburan, kesehatan, pendidikan, keagamaan, olah raga, perdagangan, kekeluargaan, pertemuan-pertemuan dan kunjungan muhibah oleh warga
negara sendiri maupun warga negara asing dengan tidak bermaksud menetap.
Berdasarkan uraian-uraian dari defenisi diatas, dapat ditemui beberapa motifasi para wisatawan dalam mengadakan perjalanan, antara
lain: 1
Mengadakan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain. 2
Menikmati perjalanan itu tanpa ada paksaan. 3
Lama berkunjung tidak melebihi satu tahun. 4
Tidak menimbulkan tempat tinggal baru. 5
Tidak mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya. Setelah mengetahui tentang definisi dari pariwisata dan
mendapatkan motivasi, maka dapat didefinisikan cirri-ciri dari produk lain karena sifatnya hanya menghasilkan jasa. Cirri-ciri tersebut adalah :
1 Produk pariwisata tidak dapat dipisahkan dibawa-bawa untuk
ditawarkan. Maksudnya konsumenwisatawan sendiri yang harus dating langsung ke tempat produk wisata.
2 Produk pariwisata hanya sekali jalan dalam waktu bersamaan
dapat dipakai, jadi tidak bisa diadakan penimbunan untuk persediaan maupun cadangan.
3 Pedagang perantara hanyalah Travel Agent atau Tour Operator
saja. 4
Tidak ada ukuran yang objektif, seperti ukuran barang besar,kecil, panjang, lebar, warna cat, letak bangunan, susunan
Edy Yoel S.G : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pdrb Sektor Pariwisata Di Kabupaten Karo, 2008. USU Repository © 2009
perlengkapan dan sebagainya. Kepuasan bergantung kepada nilai- nilai yang diberikan tentang objek, subjek termasuk kebersihan,
material dan service. 5
Faktor non ekonomi, seperti pergolakan politik dalam suatu Negara, force mayor, dan sebagainya sangat menentukan
mempengaruhi volume wisatwan yang masuk datang. Sebaliknya dalam musim kedatangan wisatawan high season,
volume wisatawan yang datang akan semakin meningkat. 6
Pembeli konsumen tidak dapat secara langsung mencicipi produk yang akan dibelinya, tetapi hanya bisa melihat dari laftlet,
postel, slides dan lain-lain. 7
Produk pariwisata banyak yergantung dari tenaga manusia dan hanya sebagian kecil yang dapat digantikan oleh mesin.
8 Produksi dan konsumsi terjadi pada saat yang bersamaan.
9 Investasi terhadap produk wisata memerlukan modal yang besar.
Hal ini disebabkan karena sifatnya yang sangat sensitive terhadap masalah politik, ekonomi dan sikap masyarakat. Dapat dikatakan
bahwa produk wisata mengandung risiko yang besar. Sebagai akibat yang logis, movement dari wisatawan tersebut
ternyata menimbulkan aspek yang positif terhadap daerah atau negara yang dikunjungi. Dari hal ini tentu wisatawan akan membelanjakan
sebagian dari income yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan atau kepuasan di Negara-negara yang mereka kunjungi. Dapat dikatakan
bahwa hal ini akan dapat meningkatkan penghasilan income masyarakat
Edy Yoel S.G : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pdrb Sektor Pariwisata Di Kabupaten Karo, 2008. USU Repository © 2009
dan juga pemerintah sebagai imbalan dari kepuasan yang diterima oleh wisatawan tersebut.
Negara Australia mengatakan : “Pariwisata adalah istilah bagi semua terutama bagi ekonomi, proses yang
ditimbulkan oleh arus orang asing dan segala sesuatu yang ada sangkut pautnya dengan proses tersebut”.
Secara umum, wisatawan yang mengadakan perjalanan dapat digolongkan atas :
1 Wisatawan internasional yaitu seseorang atau sekelompok orang
yang mengadakan perjalanan dari suatu negara ke negara lain. 2
Wisatawan domestik yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mengadakan kunjungan perjalanan dalam suatu Negara.
3 Ecursion yaitu seseorang atau sekelompok orang yang
mengadakan perjalanan kunjungan dalam suatu negara
2.1.2 Jenis-Jenis Pariwisata