Shafira Frida : Kajian Perbandingan Sambungan Antar Kayu Dengan Kayu Dan Antar Kayu Dengan Pelat Baja Berdasarkan PKKI Ni-5-2002 Teoritis Dan Eksperimental, 2010.
kayu. Antara lain yang terpenting adalah mengenai sifat-sifat mekanis atau kekuatan kayu, yang merupakan kemampuan kayu untuk menahan muatan dari luar berupa
gaya-gaya di luar kayu yang mempunyai kecenderungan untuk mengubah bentuk dan besarnya kayu.
II.2.1 SIFAT FISIS
Sifat fisis dari kayu antara lain :
II.2.1.1 Berat Jenis Kayu
Kekuatan kayu tergantung dari berat jenis dari kayu, sehingga makin tinggi berat jenis suatu kayu maka makin tinggi pula kekuatannya.
Mengingat kayu terbentuk dari sel-sel yang memiliki bermacam-macam tipe, memungkinkan terjadinya suatu penyimpangan tertentu. Pada perhitungan berat
jenis kayu semestinya berpangkal pada keadaan kering udara, yaitu sekering- keringnya tanpa pengeringan buatan.
Berat jenis didefinisikan sebagai angka berat dari satuan volume suatu material. Berat jenis diperoleh dengan membagikan berat kepada volume benda
tersebut. Berat diperoleh dengan cara menimbang suatu benda pada suatu timbangan dengan tingkat keakuratan yang diperlukan. Untuk praktisnya digunakan timbangan
dengan ketelitian 20 , yaitu sebesar 20 grkg. Sedangkan untuk menentukan besarnya volume suatu benda ada beberapa cara. Cara yang umum dan mudah
dilakukan adalah dengan mengukur panjang, lebar dan tebal suatu benda dan mengalikan ketiganya.
Shafira Frida : Kajian Perbandingan Sambungan Antar Kayu Dengan Kayu Dan Antar Kayu Dengan Pelat Baja Berdasarkan PKKI Ni-5-2002 Teoritis Dan Eksperimental, 2010.
Untuk kayu, sebaiknya ukuran sampel tidak kurang dari 7,5 x 5 x 2,5 cm³, tetapi bila ukuran sampel kurang dari tersebut, maka cara yang digunakan untuk
mendapatkan volume adalah dengan metode pencelupan. Pada metode ini penggunaan pan berisi air yang diletakkan pada timbangan ayun. Kemudian
timbangan diseimbangkan dengan meletakkan pemberat pada sisi lainnya. Sampel lalu dimasukkan ke dalam pan dan dibenamkan ke dalam air. Diatur agar air tidak
keluar dari dalam pan, dan diatur juga agar sampel tidak menyentuh sisi-sisi samping dan bawah pan dengan memasang jarum sebagai kaki-kaki sampel. Seimbangkan
timbangan dengan menambah pemberat pada sisi lain. Berat pemberat yang ditambahkan untuk mencapai keseimbangan dalam gr adalah sama dengan nilai
volume sampel. Karena kayu sebagai material dengan daya serap yang tinggi, maka
diperlukan bahan lain untuk melapisi sampel sehingga air tidak ada yang masuk ke dalam kayu. Bahan tersebut haruslah bahan yang tipis, kedap air, serta memiliki berat
yang sangat kecil. Parafin merupakan bahan yang sesuai. Sebelum sampel dimasukkan ke dalam air, terlebih dahulu sampel dimasukkan ke dalam cairan
parafin yang mendidih sampai keseluruhan permukaan sampel ditutupi parafin. Kelebihan parafin pada permukaan dihaluskan dan diratakan sehingga permukaan
parafin tidak terlalu tebal. Berat jenis juga didefinisikan berat jenis relatif benda tersebut terhadap
berat jenis standar, dalam hal ini berat jenis air dalam grcm³. Air dipakai sebagai bahan standar karena berat 1 cm³ adalah 1 gr. Dapat dikatakan bahwa berat jenis
suatu benda adalah berat benda tersebut relatif terhadap berat jenis standar yaitu air.
Shafira Frida : Kajian Perbandingan Sambungan Antar Kayu Dengan Kayu Dan Antar Kayu Dengan Pelat Baja Berdasarkan PKKI Ni-5-2002 Teoritis Dan Eksperimental, 2010.
II.2.1.2 Kadar Air Kadar Lengas Kayu