UMUM ALAT SAMBUNG KAYU

Shafira Frida : Kajian Perbandingan Sambungan Antar Kayu Dengan Kayu Dan Antar Kayu Dengan Pelat Baja Berdasarkan PKKI Ni-5-2002 Teoritis Dan Eksperimental, 2010. gaya tekan yang dapat dipikul sangan erat kaitannya dengan kelangsingan profil. Begitu juga dengan kayu, mampu memikul beban tarikan dan tekan namun bila dibandingkan dengan kekuatan baja sangat jauh berbeda. Selain itu untuk konstruksi tertentu dimana dibutuhkan konstruksi ringan namun mampu memikul gaya tarik maupun gaya tekan dengan momen yang besar, maka komposit antara balok kayu dengan pelat baja bisa menjadi salah satu alternatif. Keistimewaan yang nyata dari stuktur komposit adalah akan didapat suatu struktur yang lebih kaku dari struktur non-komposit. Secara umum keuntungan dari konstuksi komposit adalah: 1. Dapat digunakan balok yang lebih kecil dan lebih ringan. 2. Dapat digunakan untuk bentang yang lebih besar tanpa dihadapkan pada masalah lendutan. 3. Kekuatan untuk memikul kelebihan beban secara nyata akan lebih besar. 4. Kekuatan EI lebih tinggi.

II.6 ALAT SAMBUNG KAYU

II.6.1 UMUM

Karena alasan geometrik, pada konstruksi kayu sering diperlukan sambungan yang berfungsi untuk memperpanjang batang kayu overlapping connection atau menggabungkan beberapa batang kayu pada satu buhuljoint. Secara umum, sambungan merupakan bagian terlemah dari konstruksi kayu. Kegagalan konstruksi kayu sering diakibatkan oleh gagalnya sambungan daripada kegagalan material kayu itu sendiri. Kegagalan pada sambungan dapat berupa pecahnya kayu diantara dua alat sambung, bengkoknya alat sambung itu sendiri, atau Shafira Frida : Kajian Perbandingan Sambungan Antar Kayu Dengan Kayu Dan Antar Kayu Dengan Pelat Baja Berdasarkan PKKI Ni-5-2002 Teoritis Dan Eksperimental, 2010. lendutannya efek kumulatif dari sesaran alat sambung sudah melampaui nilai toleransi. Beberapa hal yang menyebabkan rendahnya kekuatan sambungan pada konstruksi kayu menurut Awaludin 2002 adalah : 1. Terjadinya pengurangan luas tampang Pemasangan alat sambung seperti baut, pasak, dan gigi, menyebabkan berkurangnya luas efektif penampang kayu yang disambung sehingga kuat dukung batangnya menjadi lebih rendah bila dibandingkan dengan batang yang berpenampang utuh. 2. Terjadinya penyimpangan arah serat Pada buhul seringkali terdapat gaya yang sejajar serat pada satu batang, tetapi tidak sejajar serat dengan batang yang lain. Karena kekuatan kayu yang tidak sejajar serat lebih kecil daripada yang sejajar serat, maka kekuatan sambungan harus didasarkan pada kekuatan kayu yang tidak sejajar serat kekuatan yang terkecil. 3. Terbatasnya luas sambungan Kayu memiliki kuat geser sejajar serat yang kecil sehingga mudah pecah apabila beberapa alat sambung dipasang berdekatan. Oleh karena itu, dalam penempatan alat sambung disyaratkan jarak minimal antar alat sambung agar kayu terhindar dari kemungkinan pecah. Dengan adanya ketentuan jarak tersebut, maka luas efektif sambungan luas yang dapat digunakan untuk penempatan alat sambung menjadi berkurang. Shafira Frida : Kajian Perbandingan Sambungan Antar Kayu Dengan Kayu Dan Antar Kayu Dengan Pelat Baja Berdasarkan PKKI Ni-5-2002 Teoritis Dan Eksperimental, 2010. Alat sambung yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Pengurangan luas kayu yang digunakan untuk menempatkan alat sambung relatif kecil atau bahkan nol. b. Memiliki nilai banding antara kuat dukung sambungan dengan kuat ultimit batang yang disambung yang tinggi. c. Menunjukkan angka penyebaran panas thermal conductivity yang rendah. d. Murah dan mudah di dalam pemasangannya.

II.6.2 JENIS-JENIS SAMBUNGAN