PERENCANAAN BATANG TEKAN PANJANG EFEKTIF KOLOM

Shafira Frida : Kajian Perbandingan Sambungan Antar Kayu Dengan Kayu Dan Antar Kayu Dengan Pelat Baja Berdasarkan PKKI Ni-5-2002 Teoritis Dan Eksperimental, 2010.

II.7 BATANG TEKAN

Perencanaan dimensi batang tekan lebih sulit daripada perencanaan batang tarik, karena perilaku tekuk lateral menyebabkan timbulnya momen sekunder secondary moment selain gaya aksial tekan. Perilaku tekuk ini dipengaruhi oleh nilai kelangsingan kolom yaitu nilai banding antara panjang efektif kolom dengan jari-jari girasi penampang kolom. Apabila nilai kelangsingan sangat kecil kolom pendekshort columnstocky column, maka serat-serat kayu pada penampang kolom akan gagal tekan crushing failure. Tetapi bila angka kelangsingan kolom sangat tinggi kolom langsinglong column, maka kolom akan mengalami kegagalan tekuk dan serat-serat kayu belum mencapai kuat tekannya atau bahkan masih ada pada kondisi elastik lateral buckling failure. Kebanyakan kolom memiliki nilai kelangsingan diantara kedua nilai ekstrim tersebut, disebut intermediate column.

II.7.1 PERENCANAAN BATANG TEKAN

Shafira Frida : Kajian Perbandingan Sambungan Antar Kayu Dengan Kayu Dan Antar Kayu Dengan Pelat Baja Berdasarkan PKKI Ni-5-2002 Teoritis Dan Eksperimental, 2010. Menurut SNI-5 Tata cara perencanaan konstruksi kayu 2002, batang tekan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga: P u ≤ ø c P’ Dengan P u adalah gaya tekan terfaktor, adalah faktor waktu, ø c = 0.90 adalah faktor tahanan tekan sejajar serat, dan P’ adalah tahanan terkoreksi. Tahanan koreksi adalah hasil dari perkalian tahanan acuan dengan faktor-faktor koreksi seperti persamaan dibawah ini : C i = C M Ct C pt C f …. Masing-masing faktor koreksi tersebut adalah sebagai berikut: C M = Faktor koreksi layan basah, untuk memperhitungkan kadar air masa layan yang lebih tinggi daripada 19 pada kayu masif. Nilai faktor koreksi C M dapat dilihat pada Tabel II.7 C t = Faktor koreksi temperatur, untuk memperhitungkan temperatur layan lebih tinggi daripada 38°C secara berkelanjutan. Nilai faktor koreksi C t dapat dilihat pada Tabel II.8 C pt = Faktor koreksi pengawetan kayu, untuk memperhitungkan pengaruh pengawetan terhadap produk-produk kayu dan sambungan. C F = Faktor koreksi ukuran, untuk memperhitungkan pengaruh dimensi komponen struktur sesuai dengan tata cara yang berlaku; untuk kayu yang mutunya ditetapkan secara masinal, C f = 1,0 Tabel II.10 Faktor koreksi layan basah, C M Shafira Frida : Kajian Perbandingan Sambungan Antar Kayu Dengan Kayu Dan Antar Kayu Dengan Pelat Baja Berdasarkan PKKI Ni-5-2002 Teoritis Dan Eksperimental, 2010. F b F t F v F c ゥ F c E w Balok kayu 0.85 1.00 0.97 0.67 0.80 0.9 Balok kayu besar 125mm x 125mm atau lebih besar 1.00 1.00 1.00 0.67 0.91 1.00 Lantai papan kayu 0.85 - - 0.67 - 0.90 Untuk F b C F ≤ 8 MPa, C M = 1.00 Untuk F c C F ≤ 5 MPa, C M = 1.00 Tabel II.11 Faktor koreksi temperatur, C t Kondisi acuan Kadar air pada masa layan C t Tг38°C 38°CT 52°C 52°CT 65°C F t , E w Basah atau kering 1.00 0.90 0.90 F b , F v Kering 1.00 0.80 0.70 F c , F c Basah 1.00 0.70 0.50

II.6.2 PANJANG EFEKTIF KOLOM

Nilai K e untuk beberapa jenis kondisi kekangan ujung dan untuk keadaan dengan goyangan serta tanpa goyangan dapat ditentukan menggunakan hubungan pada gambar di bawah ini. Shafira Frida : Kajian Perbandingan Sambungan Antar Kayu Dengan Kayu Dan Antar Kayu Dengan Pelat Baja Berdasarkan PKKI Ni-5-2002 Teoritis Dan Eksperimental, 2010. Kelangsingan kolom adalah perbandingan antara panjang efektif kolom pada arah yang ditinjau terhadap jari-jari girasi penampang kolom pada arah itu seperti pada persamaan 2.2. Jari-jari girasi dihitung berdasarkan luas penampang bruto dan menggunakan penampang transformasi jika digunakan penampang komposit. Untuk penampang kolom persegi bd atau bulat berdiameter D, maka jari-jari girasi dapat diperoleh seperti pada persamaan Kelangsingan = Jari-jari girasi penampang persegi: = b = 0.2887b bd Tabel II.12 Nilai K e untuk kolom-kolom dengan beberapa jenis kekangan ujung Garis terputus menunjukkan diagram kolom tertekuk Shafira Frida : Kajian Perbandingan Sambungan Antar Kayu Dengan Kayu Dan Antar Kayu Dengan Pelat Baja Berdasarkan PKKI Ni-5-2002 Teoritis Dan Eksperimental, 2010. Nilai K e teoritis 0.5 0.7 1.0 1.0 2.0 2.0 Nilai Ke yang dianjurkan untuk kolom yang mendekati kondisi idiil 0.7 0.80 1.2 1.0 2.10 2.4 Kode ujung Jepit Sendi Roll tanpa putaran sudut Ujung bebas

II.7.3 TAHANAN KOLOM PRISMATIS