Shafira Frida : Kajian Perbandingan Sambungan Antar Kayu Dengan Kayu Dan Antar Kayu Dengan Pelat Baja Berdasarkan PKKI Ni-5-2002 Teoritis Dan Eksperimental, 2010.
Pengerutan kayu dalam arah lingkaran-lingkaran pertumbuhan tangensial lebih besar daripada arah radial, karena dapat ditemui bahwa di sebelah luar batang,
sel-selnya masih muda dan banyak mengandung kadar air. Pada pengeringan batang kayu glondong, keliling mengerut hampir dua kali
jari-jari yaitu sebanyak garis tengah, sehingga terjadi rengat-rengat pengeringan. Jika pada batang yang belum dikeringkan basah digergaji menjadi papan atau balok
akan melipat atau melentur. Secara teoritis, besarnya pengerutan berbanding lurus dengan banyaknya air
yang keluar setelah dikeringkan. Contohnya, bila suatu batang kayu mempunyai lebar asal pada arah tangensial, pada kadar air 20 adalah 26 cm. Setelah
dikeringkan lebarnya menjadi 24 cm, maka pengerutan kayu arah tangensial dalam persen adalah =
33 .
8 100
26 24
26 =
− x
II.2.2 SIFAT MEKANIS
Sifat mekanis kayu meliputi keteguhan kayu, yaitu perlawanan yang diberikan oleh suatu jenis kayu terhadap perubahan-perubahan bentuk yang
disebabkan oleh gaya-gaya luar. Perlawanan kayu terhadap gaya-gaya luar ini dapat dibedakan menjadi :
II.2.2.1 Keteguhan Tarik
Keteguhan tarik adalah kekuatan atau daya tahan kayu terhadap dua buah gaya yang bekerja dengan arah yang berlawanan dan gaya ini bersifat tarik lihat
Shafira Frida : Kajian Perbandingan Sambungan Antar Kayu Dengan Kayu Dan Antar Kayu Dengan Pelat Baja Berdasarkan PKKI Ni-5-2002 Teoritis Dan Eksperimental, 2010.
Gambar II.3. Gaya tarik ini berusaha melepas ikatan antara serat-serat kayu tersebut. Sebagai akibat dari gaya tarik P, maka timbullah di dalam kayu tegangan-tegangan
tarik, yang harus berjumlah sama dengan gaya-gaya luar P. Bila gaya tarik ini membesar sedemikian rupa, serat-serat kayu terlepas dan terjadilah patahan. Dalam
suatu konstruksi bangunan, hal ini tidak boleh terjadi untuk menjaga keamanan. Tegangan tarik masih diizinkan bila tidak timbul suatu perubahan atau
bahaya pada kayu, disebut dengan tegangan tarik yang diizinkan dengan notasi F
t
MPa. Misalnya, untuk kayu dengan kode mutu E26 tegangan tarik yang diizinkan dalam arah sejajar serat adalah 60 MPa.
Gambar II.3 Batang Kayu yang Menerima Gaya Tarik P II.2.2.2 Keteguhan Tekan
Keteguhan tekankompresi adalah kekuatan atau daya tahan kayu terhadap gaya-gaya tekan yang bekerja sejajar atau tegak lurus serat kayu. Gaya tekan yang
bekerja sejajar serat kayu akan menimbulkan bahaya tekuk pada kayu tersebut lihat Gambar II.4. Sedangkan gaya tekan yang bekerja tegak lurus arah serat akan
menimbulkan retak pada kayu Gambar II.5.
P P
Serat Kayu
Shafira Frida : Kajian Perbandingan Sambungan Antar Kayu Dengan Kayu Dan Antar Kayu Dengan Pelat Baja Berdasarkan PKKI Ni-5-2002 Teoritis Dan Eksperimental, 2010.
P Bahaya Tekuk
P
Gambar II.4 Batang Kayu Menerima Gaya Tekan Sejajar Serat
Batang-batang yang panjang dan tipis seperti papan, mengalami bahaya kerusakan lebih besar ketika menerima gaya tekan sejajar serat jika dibandingkan
dengan gaya tekan tegak lurus serat kayu. Sebagai akibat adanya gaya tekan ini akan menimbulkan tegangan tekan pada kayu. Tegangan tekan terbesar dimana tidak
menimbulkan adanya bahaya disebut tegangan tekan yang diizinkan, dengan notasi F
c
MPa.
Gambar II.5 Batang Kayu yang Menerima Gaya Tekan Tegak Lurus Serat II.2.2.3 Keteguhan Geser
Keteguhan geser adalah kekuatan atau daya tahan kayu terhadap dua gaya- gaya tekan yang bekerja padanya, kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang
P Serat Kayu
P
Shafira Frida : Kajian Perbandingan Sambungan Antar Kayu Dengan Kayu Dan Antar Kayu Dengan Pelat Baja Berdasarkan PKKI Ni-5-2002 Teoritis Dan Eksperimental, 2010.
P Gaya Geser
P
menyebabkan bagian kayu tersebut bergeser atau tergelincir dari bagian lain di dekatnya. Akibat gaya geser ini maka akan timbul tegangan geser pada kayu lihat
Gambar II.6. Dalam hal ini, keteguhan geser dibagi menjadi 3 tiga macam, yaitu
keteguhan geser sejajar serat, keteguhan geser tegak lurus serat dan keteguhan geser miring. Tegangan geser terbesar yang tidak akan menimbulkan bahaya pada
pergeseran serat kayu disebut tegangan geser yang diizinkan, dengan notasi F v
MPa.
Gambar II.6 Batang Kayu yang Menerima Gaya Geser Tegak Lurus Arah Serat, F v
MPa
II.2.2.4 Keteguhan Lengkung Lentur