Shafira Frida : Kajian Perbandingan Sambungan Antar Kayu Dengan Kayu Dan Antar Kayu Dengan Pelat Baja Berdasarkan PKKI Ni-5-2002 Teoritis Dan Eksperimental, 2010.
II.6.6. ALAT PENYAMBUNG BAUT
Baut merupakan salah satu alat sambung yang paling banyak digunakan dalam struktur kayu. Sambungan ini banyak digunakan karena mudah didapat di toko
– toko bangunan dan baut yang tersedia dalam berbagai ukuran. Alat penyambung
baut harus terbuat dari baja dengan diameter 6,3 mm ≤ D ≤ 25 mm.
II.6.6.1 Pemasangan Alat Pengencang
Alat pengencang harus memenuhi persyaratan yang berlaku diameter baut, sekrup kunci dan pen adalah diameter nominal.
II.6.6.2 Lubang Penuntun Ketentuan lubang penuntun berikut ini berlaku untuk baut, sekrup kunci, pen,
atau pasak yang dipasang pada material kayu atau material yang berbahan dasar kayu. Lubang penuntun harus dibuat tegak lurus terhadap permukaan komponen
struktur, kecuali bila pada suatu sudut kemiringan lubang penuntun memang diperhitungkan pada proses perencanaan.
Lubang penuntun harus dibuat seksama, untuk baut lubang penuntun tidak boleh lebih besar daripada : D + 0,8 mm bila D
′ 12,7 mm dan D + 1,6 mm bila D 12,7 mm. Lubang penuntun untuk pen harus dibuat antara D hingga D – 0,8 mm
dimana D adalah diameter pen.
II.6.6.3 Ring
Shafira Frida : Kajian Perbandingan Sambungan Antar Kayu Dengan Kayu Dan Antar Kayu Dengan Pelat Baja Berdasarkan PKKI Ni-5-2002 Teoritis Dan Eksperimental, 2010.
Bila baut menumpu pada material kayu atau material yang berasal dari kayu,
maka harus dipasang ring standar, pelat baja, atau jenis ring baja lainnya diantara material kayu tersebut dan kepala baut atau kepala sekrup kunci atau mur. Diameter
luar minimum ring harus 2,5 kali diameter batang baut ketebalan minimum ring adalah 3,2 mm.
II.6.6.4 Spasi Alat Pengencang Untuk baut, sekrup kunci dan pen, jarak tepi baut yang diperlukan, jarak
ujung dan spasi alat pengencang yamg diperlukan untuk mengembangkan tahanan acuan harus dengan nilai minimum pada table II.4. Spasi tegak lurus arah serat antar
alat – alat pengencang terluar dalam suatu sambungan tidak boleh lebih besar dari 127 mm kecuali bila ada ketentuan megenai perubahan dimensi kayu.
Tabel II – 8 : Jarak Tepi, Jarak Ujung dan Persyaratan Spasi untuk Sambungan dengan Baut Dikutip dari PPKI NI – 5 2002
Beban Sejajar Arah Serat Ketentuan dimensi Minimum
Jarak Tepi b
opt
Im D ≤ 6 lihat catatan I
Im D 6
Jarak ujung
opt
Komponen Tarik Komponen Tekan
Spasi S
opt
1,5 D
Yang terbesar dari 1,5 D atau ½ jarak antar baris alat pengencang
7 D 4 D
Shafira Frida : Kajian Perbandingan Sambungan Antar Kayu Dengan Kayu Dan Antar Kayu Dengan Pelat Baja Berdasarkan PKKI Ni-5-2002 Teoritis Dan Eksperimental, 2010.
Untuk alat pengencang yang dipasang secara berselang – seling dan dibebani dalam arah serat, bila spasi dalam baris alat pengencang pada baris berikutnya sama
dengan atau lebih besar daripada 4 D, maka tidak ada ketentuan jarak minimum antar baris alat pengencang. Bila spasi dalam baris alat pengencang pada baris berikutnya
Spasi dalam baris alat pengencang Jarak antar baris alat pengencang
4 D 1,5 D
′ 127 mm lihat catatan 2 dan 3
Beban Tegak Lurus Arah Serat Ketentuan Dimensi Minimum
Jarak Tepi B
opt
Tepi yang dibebani Tepi yang tidak dibebani
Jarak Ujung
opt
Spasi S
opt
Spasi dalam baris alat pengencang Jarak antar baris alat pengencang
Im D ≤ 2
2 Im D 6 Im D
≥ 6 4 D
1,5 D 4 D
lihat catatan 3
2,5 D lihat catatan 3
5 Im + 10 D 8 lihat catatan 3
5 D 9 liha catatan 3
Shafira Frida : Kajian Perbandingan Sambungan Antar Kayu Dengan Kayu Dan Antar Kayu Dengan Pelat Baja Berdasarkan PKKI Ni-5-2002 Teoritis Dan Eksperimental, 2010.
kurang dari 4 D, maka berlaku ketentuan mengenai jarak minimum antar baris alat pengencang seperti yang tertera pada table II.8.
II.6.7 TAHANAN LATERAL