Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Joint ventura merupakan usaha bersama yang diselenggarakan oleh dua atau lebih pihak yang merupakan badan hukum dimana masing – masing pihak memasukkan
sejumlah modal tertentu, dengan pembagian resiko dan keuntungan berdasarkan proporsi modal tersebut. Jadi Joint Ventura merupakan kerjasama antara pemilik modal asing
dengan modal nasional. Tentang pengelolaan perusahaan ditetapkan oleh kedua belah pihak dengan memperhatikan ketentuan – ketentuan yang ditetapkan pemerintah. Investor
asing juga dapat hanya menyertakan modal tanpa ikut dalam manajemen dan pengelolaan perusahaan dan tenaga kerja.
2.3.2 Kebijakan pemerintah tentang Penanaman Modal Asing PMA
Pemerintah selalu mengupayakan arus modal masuk ke Indonesia semakin besar sesuai dengan semakin meningkatnya dana yang dibutuhkan untuk pembangunan
terutama untuk pembangunan bidang ekonomi. Sesuai dengan kebutuhan dana untuk pembangunan tersebut maka pemerintah selalu berusaha untuk menarik dana investor
asing dengan memberikan berbagai kemudahan melalui berbagai kebijaksanaan. Adapun kebijaksanaan yang dikeluarkan pemerintah tentang penanaman modal
asing antara lain adalah UU No. 11967. Penanaman modal asing yang dimaksund sesuai dengan Undang – undang ini adalah hanya penanaman modal asing yang meliputi secara
langsung yang dilakukan menurut ketentuan undang – undang yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dengan pengertian bahwa pemilik modal asing
secara langsung menanggung resiko atas penanaman modal asing tersebut. Adapun yang dibahas undang – undang ini adalah :
Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
a. Undang – undang ini dengan jelas tidak mengatur perihal kredit atau peminjaman
modal melainkan hanya mengatur tentang penanaman modal asing. b.
Dengan demikian memberi kemungkinan perusahaan tersebut dijalankan dengan modal asing sebelumnya.
c. Direct Investment, dalam hal ini bukan hanya modal tetapi juga kekuasaan dan
pengambilan keputusan dilakukan oleh pihak asing, sepanjang segala sesuatunya memperoleh persetujuan dari pemerintah Indonesia dan sejauh mana
kebutuhannya tidak melanggar hukum dan ketertiban hukum yang berlaku di Indonesia.
d. Penggunaan kredit dan resikonya ditanggung oleh investor tersebut.
Penanaman modal asing dalam undang – undang ini juga sebagai alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari devisa Indonesia, yang dengan persetujuan
pemerintah digunakan untuk membiayai pembiayaan perusahaan di Indonesia. Alat – alat untuk perusahaan termasuk penemuan – penemuan baru milik orang asing dan bahan –
bahan yang dimasukkan dari luar negeri ke wilayah Indonesia, selama alat – alat tersebut tidak dibiayai oleh kekayaan devisa Indonesia. Bagian dari hasil perusahaan yang
berdasarkan undang – undang ini diperkenankan di transfer tetapi digunakan untuk membiayai kembali perusahaan di Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan PMA di Indonesia, pemerintah melalui BKPM Badan Koordinasi dan Penanaman Modal juga telah melakukan beberapa upaya
penyesuaian dan kebijakan investasi, diantaranya adalah : 1. Pemerintah telah memperbaharui Daftar Bidang Usaha yang tertutup bagi penanam
modal untuk dapat memberikan keleluasaan investor dalam memilih usaha Keppres
Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
No.96 tahun 2000 jo. No.118 tahun 2000.dalam keputusan tersebut, bidang usaha yang tertutup untuk investasi baik PMA maupun PMDN berkurang dari 16 sektor menjadi 11
sektor. Bidang usaha yang tertutup bagi kepemilikan saham asing berkurang dari 9 sektor menjadi 8 sektor.
2. Penyederhanaan proses dari 42 hari menjadi 10 hari. Sebelumnya persetujuan PMA dilakukan presiden, sedangkan saat ini cukup dilakukan oleh Pejabat Eselon I yang
berwenang, dalam hal ini Deputi Bidang dan Fasilitas Penanaman Modal. 3. Sejak tanggal 1 Januari 2001, pemerintah menggantikan insentif Pembebasan Pajak
dan Kelonggaran Pajak Investasi sebesar 30 untuk 6 enam tahun. 4. Nilai investasi tidak dibatasi, sepenuhnya bergantung studi kelayakan dari proyek
tersebut. Insentif bagi para investor tampaknya juga sangat bergantung pada bagaimamana
pemerintah melakukan atau menerapkan status prioritas bagi sektor industri. Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM dalam rangka menjaring investasi asing maupun
investasi dalam negeri merupakan apa yang disebut dengan Daftar Skala Prioritas DSP, yang memiliki 4 kategori, yaitu :
1. Sektor industri yang terbuka bagi PMA maupun PMDN dan Non-PMAPMDN
termasuk didalamnya perusahaan yang relatif kecil. 2.
Sektor industri yang terbuka bagi PMDN dan non-PMAPMDN. 3.
Sektor industri yang terbuka hanya bagi Non-PMAPMDN. 4.
Industri yang tertutup untuk semua investasi, baik PMA, PMDN, Non- PMAPMDN.
Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Sistem insentif tersebut sering direvisi oleh pemerintah, seperti misalnya pembebasan pajak impor, investasi mesin maupun peralatan.
2.3.3 Keuntungan dengan adanya Penanaman Modal Asing