Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Ho diterima t -2,145 -1,490 0 2,145
Gambar 5: Uji t-Statistik pada variabel dammy krisis ekonomi
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel -1,490 -2,145. Dengan demikian diterima Hipotesis nol Ho, artinya
variabel X
5
krisis ekonomi tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel Y PDB pada tingkat kepercayaan 95.
b. Uji “F”
Untuk mengetahui apakah variabel bebas independent variable berpengaruh nyata atau tidak secara bersama-sama terhadap variabel terikat dependent variable dapat
ditentukan melalui uji F berikut ini. Hipotesis
: Ho : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
= 0 Ha : b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ b
5
≠ 0 Kriteria
: Ho diterima apabila F-hitung F-tabel Ha diterima apabila F-hitung F-tabel
k n
R k
R F
− −
− =
1 1
2 2
F = 268,69
F-tabel = 2,96 = 5
Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Ho diterima
Ha diterima
2,96 268,69
Gambar 6: Uji F-statistik
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat ditentukan bahwa F-hitung lebih besar dar F-tabel 268,69 2,96. Artinya bahwa variabel X
1
konsumsi, variabel X
2
ekspor, variabel X
3
PMA, variabel X
4
tingkat suku bunga, dan variabel X
5
krisis ekonomi secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel Y PDB pada
tingkat kepercayaan 95.
c. Koefisien Determinasi R
2
Dari hasil estimasi diperoleh koefisien determinasi R
2
sebesar 0,990. Artinya bahwa variabel bebas yaitu konsumsi X
1
, ekspor X
2
, PMA X
3
, tingkat suku bunga X
4
, krisis ekonomi X
5
secara bersama-sama menjelaskan pengaruh terhadap variabel PDB sebesar 99,0. Sedangkan sisanya sebesar 1 dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam model estimasi.
4.3.2. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
a. Uji Multicollinearity
Untuk mengetahui apakah model estimasi terhindar dari masalah multicollinearity dilakukan dengan teknik korelasi yaitu dengan menguji korelasi dari masing-masing
variabel bebas. Teknik ini mempunyai kriteria apabila nilai korelasi di atas 0,8, maka korelasi tergolong tinggi atau ada masalah multicollinearity dan sebaliknya. Berdasarkan
Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
hasil pengolahan data maka korelasi masing-masing variabel bebas diperoleh sebagai berikut:
Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 0: Korelasi Variabel Bebas
KONSUMSI EKSPORT PMA
TINGKAT SUKU
BUNGA DAMMY
KONSUMSI 1
0.92 0.90
-0.10 -0.81
EKSPORT 0.92
1 0.89
-0.29 -0.78
PMA
0.90 0.89
1 -0.26
-0.77
TINGKAT SUKU
BUNGA
-0.10 -0.29
-0.26 1
-0.16
DAMMY -0.81
-0.78 -0.77
-0.16 1
Sumber: Lampiran Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat korelasi yang kuat di antara
beberapa variabel bebas, dimana variabel ekspor dengan PMA mempunyai korelasi sebesar 0,89, antara variabel ekspor dengan konsumsi mempunyai korelasi sebesar 0,92,
variabel konsumsi dengan PMA mempunyai korelasi sebesar 0,90, dan variabel konsumsi dengan dammy mempunyai korelasi sebesar -0,81. Namun demikian ada juga hubungan
antara variabel bebas yang tidak begitu kuat atau tidak terjadi multicollinearity.
b. Uji autokorelasi