Perkembangan Ekspor di Indonesia Perkembangan Penanaman Modal Asing di Indonesia

Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Indonesia berusaha memperbaiki kondisi perekonomian. Dengan meningkatnya PDB, maka diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga Indonesia dapat mencapai pembangunan ekonomi yang sehat. Selanjutnya pada tahun 2004 PDB Indonesia meningkat sebesar 12,74 dibandingkan tahun 2003 dimana nilai PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 2.036,35 triliun. Peningkatan PDB berdasarkan harga berlaku pada tahun 2004 yang tumbuh sebesar 12,74 digerakkan oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, investasi, serta ekspor dan impor. Pada tahun 2005 nilai PDB mencapai Rp. 2.784,96 triliun, dengan pertumbuhan mencapai 21,3 dibanding tahun 2004. Pada tahun 2006 nilai PDB menurut harga berlaku lebih besar Rp. 553,23 triliun dari nilai PDB tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terbesar terjadi pada tahun 1998, yaitu sebesar 53,08. Dan pertumbuhan ekonomi yang terkecil terjadi pada tahun 2003, yaitu sebesar 9,29. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak tahun 1987 sampai dengan tahun 2006 adalah sebesar 19,87.

4.2.3 Perkembangan Ekspor di Indonesia

Ekspor di Indonesia selalu mengalami perkembangan setiap tahunnya, hanya saja mengalami penurunan pada tahun 1999 pada saat terjadi krisis moneter di Indonesia. Salah satu sektor yang paling berpengaruh dalam ekspor adalah sektor industri. Pertumbuhan ekspor sektor industri setiap tahunnya meningkat, hanya saja pada saat krisis moneter pertumbuhannya mengalami sedikit penurunan. Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Pada tahun 1997 ekspor sektor industri Indonesia sebesar 1.752.068 juta US , namun mengalami penurunan pada tahun 1999 dimana Ekspor sektor industri di Indonesia sebesar 844.362 juta US . Namun pada tahun bEkspor sektor industri Indonesia selalu bertambah, pada tahun 2000 Ekspor sektor industri Indonesia sebesar 2.276.871 juta US . Pada tahun2006 Ekspor sektor INdustri di Indonesia sebesar 4.267.043 juta US , bertambah 749.913 juta US disbanding tahun sebelumnya.

4.2.4 Perkembangan Penanaman Modal Asing di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang cukup kaya akan sumber daya alamnya. Akan tetapi negara Indonesia belum mampu mengolah sumber daya alam yang kita miliki tersebut secara maksimal. Ini dikarenakan kurangnya modal dan tenaga ahli yang dapat mengolah sumber daya alam yang kita miliki tersebut. Dengan kata lain, sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang cukup besar untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang cukup besar tersebut digunakan dalam upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara – negara maju, baik dikawasan regional maupun kawasan global. Disamping berupaya menggali sumber pembiayaan dalam negeri, pemerintah juga mengundang sumber pembiayaan luar negeri, salah satunya adalah penanaman modal asing PMA, yang berasal dari negara – negara maju yang memiliki modal besar. Sumber pembiayaan melalui PMA ini oleh sebagian pengamat dianggap merupakan sumber pembiayaan luar negeri yang paling potensial dibandingkan dengan sumber yang lain. Pamayoto 1998 menjelaskan bahwa PMA lebih potensial dalam menjamin kelangsungan pembangunan dibandingkan dengan aliran bantuan atau modal portofolio. Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Hal ini disebabkan PMA di suatu negara akan diikuti dengan transferof technology, know-how, management skill, resiko usaha relatif kecil dan lebih profitable. Pada tabel 4.2, dapat dilihat bahwa perkembangan PMA di Indonesia selalu mengalami fluktuasi. Setelah diumumkannya kebijakan investasi yang Tabel 4.2 Penanaman Modal Asing di Indonesia Tahun 1987 – 2006 Tahun Penanaman Modal Asing US juta 1987 1457.1 1988 4434.5 1989 4718.8 1990 8750.1 1991 8778.2 1992 10340 1993 8141.8 1994 23724.3 1995 39914.7 1996 29931.4 1997 33832.5 1998 13567.7 1999 10890.6 2000 15413.1 2001 15045.1 2002 9744.1 2003 13207.2 2004 10277.3 2005 13579.3 2006 16702.7 Sumber : Badan Pusat Statistika Medan dikeluarkan pada tahun 1986, terjadi peningkatan realisasi PMA yaitu US 826,2 juta. Peningkatan ini terus berlanjut hingga tahun 1992. Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Pada tahun 1989 sampai dengan tahu 1997 PMA di Indonesia sempat mengalami penurunan menjadi US 4.718,8 juta, tetapi pada tahun 1990 meningkat drastis menjadi US 8.750,10 juta, Pada tahun 1991 sampai 1998, PMA di Indonesia terus mengalami fluktuasi. Pada tahun 1998, PMA mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu dari US 33.832,5 juta menjadi US 13.567,5 juta. Hal ini disebabkan karena Indonesia dilanda krisis ekonomi yang sangat parah. Begitu juga pada tahun 1999, PMA juga mengalami penurunan sekitar 24,6. Pada tahun 2000, PMA mulai menunjukkan peningkatan sekitar 19,34, dan pada tahun 2001, PMA hanya mengalami penurunan sedikit sehingga bearda pada posisi US 15.045 juta. Hal ini berlanjut dan terus mengalami fluktuasihingga pada akhirnya pada tahun 2005, PMA mengalami peningkatan sebesar US 13.579,3juta. PMA terus mengalami peningkatan yang cukup berarti hingga tahun 2006 dan sangat mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

4.2.5 Perkembangan Tingkat Suku Bunga