Keuntungan dengan adanya Penanaman Modal Asing Teori Penanaman Modal Asing

Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Sistem insentif tersebut sering direvisi oleh pemerintah, seperti misalnya pembebasan pajak impor, investasi mesin maupun peralatan.

2.3.3 Keuntungan dengan adanya Penanaman Modal Asing

Keuntungan – keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya Penanaman Modal Asing antara lain adalah : 1. Produksi beberapa produk kebutuhan rakyat dengan tujuan untuk ekspor dengan penggunaan bahan baku yang umumnya berasal dari Indonesia akan meningkat kualitas dan kuantitasnya. 2. Bila produksi mengalami kegagalan, maka seluruh resiko akan ditanggung oleh penanaman modal dalam investasi langsung investor asing. 3. Tenaga kerja Indonesia akan memperoleh kesempatan kerja, dan dapat membiasakan diri dengan teknologi modern. 4. Terbukanya kesempatan untuk membangun perusahaan yang sejenis, sehingga akan dapat meningkatkan pembangunan, terutama pembangunan didaerah karena para pekerja yang bekerja di perusahaan asing tersebut telah memiliki pengalaman dan keterampilan dalam membangun perusahaan nasional yang sejenis yang mungkin akan lebih baik dan terarah bagi peningkatan pembangunan di daerah – daerah lainnya sehingga mereka dapat menjadi pioner pelaksanaan proyek – proyek mutakhir di daerah – daerah. 5. Devisa negara akn menigkat jumlahnya, sehingga dana untuk pembangunan juga meningkat. Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 6. langsung memperkenalkan manfaat ilmu, teknologi, dan organisasi mutakhir ke negara yang dituju. 7. Mendorong perusahaan lokal untuk berinvestasi lebih banyak pada industri pendukung atau bekerjasama dengan perusahaan asing. 8. Sebagian laba pada umumnya ditanamkan kembali pada pengembangan atau modernisasi industri terkait. 9. Kemungkinan terjadinya pelarian modal berkurang.

2.3.4 Teori Penanaman Modal Asing

Teori penanaman modal asing pada dasarnya berusaha mencari jawaban atas pertanyaan mengapa perusahaan melakukan investasi luar negeri langsung sebagai bentuk keterlibatan nasional. Para ahli ekonomi mengemukakan beberapa teori investasi luar negeri Panglaykim, 1984 :3-7 antara lain : 1. Stephen Hymer Hymer dianggap sebagai pelopor dalam teori investasi luar negeri. Hymer mengungkapkan suatu pendekatan organisasi industri yang menekankan peranan keunggulan khas perusahaan dan ketidak sempurnaan pasar dalam usaha menjelaskan motivasi yang mendasari perusahaan dalam melakukan suatu investasi. Menurut pendekatan ini, pengembalian investasi yang lebih tinggi di luar negeri tidak menjamin kelengkapan penjelasan arus modal, karena pengembalian investasi itu sendiri berarti bahwa modal akan lebih efisien bila dialokasikan melalui pasar modal dan tidak memerlukan pemindahan perusahaan. Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Perusahaan harus mampu menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi daripada perusahaan yang sudah ada atau yang potensial di negara tuan rumah agar dapat menutup kerugian ketidak unggulan operasi perusahaan tersebut di luar negeri. Kemungkinan memperoleh pengembalian investasi yang lebih tinggi akan timbul bila perusahaan yang ada di negara tuan rumah. Keunggulan tertentu perusahaan dapat timbul karena adanya akses ke sumber modal yang lebih mudah dan besar,adanya pasar bahan mentah yang diproduksi dengan skala besar dan memiliki keahlian seperti keahlian manajemen, ketrampilan pemasaran dan sebagainya. 2. R. Vernon Vernon menjelaskan penanaman modal asing dengan model yang disebut Model Siklus Produk. Dalam model ini, introduksi dan pengembangan produk baru di pasar mengikuti 3 tahap. Adapun ketiga tahap tersebut adalah : Tahapan pertama, pada waktu produk pertama kali dikembangkan dan dipasarkan, diperlukan suatu hubungan yang erat antara kelompok desain, produksi dan pemasaran dari perusahaan dan pasar yang akan dilayani oleh produk tersebut. Tahapan kedua, produk tersebut diekspor ke luar negeri. Bila perusahaan lokal di negara tuan rumah telah memulai memproduksi produk yang bersaing, biaya produksi pada semua perusahaan akan menjadi lebih penting. Tahapan ketiga, produk telah terbuat dengan baik dengan desain yang telah distandarisasikan. 3. Kiyoshi Kojima Kojima mengatakan bahwa struktur keunggulan komperatif suatu negara dalam perdagangan memainkan peranan penting dalam penentuan arus investasi luar negeri. Argumentasi ini mengulangi pentingnya sumber – sumber alam dan keunggulan tertentu yang dimiliki oleh suatu negara dalam rangka menentukan arus investasi luar negeri. Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 4. S. Hirsch Menurut Hirsch, investasi luar negeri langsung akan dipilih bila penghasilan yang diharapkan lebih besar dari biaya – biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pengawasan di luar negeri. Atau biaya – biaya produksi dan pengawasan di luar negeri tersebut lebih rendah daripada biaya – biaya produksi dalam negeri ditambah biaya – biaya pemasaran ekspor. Bila afliasi di luar negeri telah terbentuk, maka diferensiasi biaya pemasaran menurun dan ekspor barang – barang lain seperti intermediate goods dalam negeri dapat terlaksana. Hirsch menyimpulkan bahwa investasi internasional memungkinkan spesialisasi berdasarkan keunggulan komperatif yaitu melalui ekspansi penghasilan atau pembentukan pabrik – pabrik baru di lokasi – lokasi dengan biaya serendah – rendahnya. Ini dapat pula dilakukan melalui penyuplaian semua pasar termasuk pasar di dalam negeri dari lokasi tersebut. 5. J.H. Dunning Dunning mengajukan pendekatan yang lebih umum yakni pendekatan serba elektrik memilih dari berbagai sumber yaitu dengan mengintegrasikan teori – teori perdagangan, lokasi kegiatan ekonomi dan perusahaan multinasional. Dunning berargumen bahwa luasnya keterlibatan ekonomi internasional melalui perdagangan dan investasi antar negara mengakibatkan perusahaan – perusahaan akan lebih memilih untuk berproduksi di luar negeri yang memiliki ketersediaan sumber tertentu tapi tidak dapat digunakan oleh perusahaan dari negara lain. Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Faktor – faktor lokasi tertentu yang memiliki peranan penting dan dapat mempengaruhi pemilihan lokasi investasi adalah biaya – biaya upah komperatif, sifat – sifat di dalam negeri seperti besarnya pasar, tingkat perkembangan dan keberadaan persaingan di dalam negeri, kendala – kendala perdagangan baik tarif maupun non tarif, jarak dari negara yang melakukan investasi, lingkungan politik sosial dan ekonomi, dan kebijaksanaan pemerintah yang berhubungan dengan partisipasi nasional dalam kegiatan manufaktur dan pembayaran keuntungan.

2.4 Konsumsi