Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
2.5 Suku Bunga
2.5.1 Defenisi dan pengertian
Pengertian dasar dari tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Pengertian tingkat suku bungan sebagai harga ini bisa juga
dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi pertukaran antara satu rupiah sekarang dan satu rupiah nanti Boediono, 1998 :75
Menurut Nopirin 2000 : 176, tingkat suku bunga memiliki fungsi alokatif dalam perekonomian khususnya penggunaan uang dan modal. Maksudnya tingkat suku bunga
dapat dikatakan sebagai balas jasa suatu alokasi tertentu terhadap si pemilik modal atau uang.
2.5.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi suku bunga
Faktor – faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah :
1. Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi adalah dengan
meningkatkan suku bunga simpanan. Dengan meningkatnya suku bunga pinjaman akan menarik nasabah untuk menyimpan uang di bank. Dengan demikian kebutuhan
bank akan dana cepat terpenuhi. 2.
Persaingan Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi, yang paling
utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam arti untuk bunga
Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
simpanan 16 per tahun, maka jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan dinaikkan diatas bunga pesaing misalnya 17 per tahun. Namun
sebaliknya bunga pinjaman harus berada di bawah pesaing. 3.
Kebijaksanaan pemerintah Dalam kondisi tertentu pemerintah dapat menentukan batas maksimal dan minimal
suku bunga, baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman. Dengan ketentuan batas minimal atau maksimal bunga simpanan maupun bunga pinjaman, bank tidak boleh
melebihi batas yang sudah ditetapkan pemerintah. 4.
Target laba yang diinginkan Merupakan besarnya keuntungan yang diinginkan oleh bank. Jika laba yang
diinginkan besar, maka bunga pinjaman juga besar, demikian pula sebaliknya, oleh karena itu pihak bank harus hati – hati dalam menentukan persentase laba atau
keuntungan yang diinginkan. 5.
Jangka waktu Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi bunganya. Hal
ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko di masa mendatang. Demikian pula sebaiknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunganya relatif rendah.
6. Kualitas jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Bagi jaminan yang likuid seperti sertifikat deposito atau
rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah dicairkan jika dibandingkan dengan jaminan tanah.
Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
7. Reputasi perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit juga sangat menentukan suku bunga yang dibebankan nantinya. Biasanya perusahaan bonafid kemungkinan
resiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil dan sebaliknya. 8.
Produk yang kompetitif Artinya produk yang dibiayai kredit tersebut laku di pasaran. Untuk produk yang
kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kompetitif. Hal ini disebabkan tingkat pengembalian kredit terjamin,
karena produk yang dibiayai laku di pasaran. 9.
Hubungan baik Biasanya pihak bank menggolongkan nasabah menjadi dua yaitu nasabah utama
primer dan nasabah biasa sekunder. Penggolongan ini didasarkan pada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya
mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank, sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.
10. Jaminan pihak ketiga
Yaitu pihak yang memberikan jaminan kepada bank untuk menanggung segala resiko yang dibebankan kepada penerima kredit. Biasanya pihak yang memberikan jaminan
bonafid, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank, sehingga bunga yang dibebankan juga berbeda. Jika penjamin pihak
ketiga kurang bonafid atau tidak dapat dipercaya maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankan.
Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah mengenai Pertumbuhan Ekonomi di sektor industri Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu Perdagangan
Internasional yang meliputi Ekspor dan Impor periode 1987-2006.
3.2 Jenis Dan Sumber Data
a. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder time series data. Dalam kurun waktu time series data adalah 20 tahun dari tahun 1987 sampai 2006.
b. Sumber data : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara dan Bank Indonesia Cabang Medan, serta berbagai situs yang berhubungan dengan penelitian.
3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan pencatatan langsung mengenai data yang dipergunakan seperti data ekspor Indonesia,
impor Indonesia serta data pertumbuhan ekonomi Indonesia, dalam bentuk time series data dari tahun 1987-2006 20 tahun.
3.4 Pengolahan Data
Penulis menggunakan program E-Views 4.1 untuk mengolah data skripsi ini.