Pengertian Penanaman Modal Asing PMA

Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 4. Menjadi anggota Commodity Agrreement between Producer and Consumer, seperti ICO Internastional Coffee Organization, MFA Multifibre Agreement, dan lain-lain.

2.3 Penanaman Modal Asing PMA

2.3.1 Pengertian

Penanaman modal asing merupakan usaha yang dilakukan pihak asing dalam rangka menanamkan modalnya di suatu negara dengan tujuan untuk mendapatkan laba melalui penciptaan suatu produksi ataupun jasa Panglaykim, 1984 :3. Penanaman modal asing terbagi atas 2 yaitu : 1. Penanaman Modal Asing Langsung Foreign Direct Investment Penanaman modal asing yang bersifat langsung dapat juga dikatakan sebagai investasi perusahaan penuh, dimana pengelolaan baik manajemen maupun sebagian tenaga kerja ditentukan oleh pihak asing. Jenis penanaman modal asing ini biasanya dilakukan oleh perusahaan raksasa yang bergabung dalam Multi National Country yaitu perusahaan yang memiliki dan mengendalikan berbagai kegiatan produktif di lebih dari satu negara. Penanaman modal secara langsung meliputi transfer modal ataupun pendirian pabrik, pengadaan fasilitas produksi, pembelian mesin, dan sebagainya biasanya menggunakan teknik-teknik produksi negara asal investor, jasa manajerial, pemasaran, dan iklan yang ditentukan oleh penanaman modal asing tersebut. Pertumbuhan penanaman modal asing secara langsung seperti dana – dana investasi yang langsung digunakan untuk menjalankan kegiatan bisnis atau pengadaan Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 alat – alat, fasilitas produksi seperti membeli lahan, membuka pabrik, membeli atau mendatangkan mesin – mesin, membeli bahan baku, dan sebagainya. Berlangsung dengan cepat khususnya masa sebelum krisis ekonomi. Pada dasarnya, penanaman modal asing PMA secara langsung jauh lebih kompleks dari sekedar transfer modal ataupun pendirian bangunan pabrik dari suatu perusahaan asing di wilayah suatu negara berkembang. Perusahaan – perusahaan raksasa tersebut yang membawa teknik atau teknologi produksi yang lebih canggih, selera dan dan gaya hidup, jasa – jasa managerial, serta berbagai praktek bisnis termasuk pemberlakuan dan pengaturan perjanjian dan kerjasama, dan sebagainya. Investasi asing langsung dapat juga berarti bahwa perusahaan dari negara penanam modal secara de fakto dan de jure melakukan pengawasan atas asset aktiva yang ditanam di negara dimana penanam modal menginvestasikan modalnya. Dengan cara demikian, investasi langsung dapat mengambil beberapa bentuk, diantaranya pembentukan suatu cabang perusahaan di negara pengimpor modal pembentukan suatu perusahaan di negara pengimpor hanya dibiayai oleh perusahaan – perusahaan yang terletak di negara investor untuk secara khusus di negara lain, atau dapat menaruh asset tetap di negara lain oleh perusahaan dari negara investor. Menurut analisis Neo-Klasik, penanaman modal asing merupakan hal yang sangat positif, karena hal tersebut dapat mengisi kekurangan tabungan yang dihimpun dari dalam negeri dan juga menambah devisa serta membantu pembentukan modal domestic bruto. 2. Joint Ventura Fahmi Hasbullah : Analisis Pengaruh Ekspor Sektor Industri Dan Penanaman Modal Asing Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Joint ventura merupakan usaha bersama yang diselenggarakan oleh dua atau lebih pihak yang merupakan badan hukum dimana masing – masing pihak memasukkan sejumlah modal tertentu, dengan pembagian resiko dan keuntungan berdasarkan proporsi modal tersebut. Jadi Joint Ventura merupakan kerjasama antara pemilik modal asing dengan modal nasional. Tentang pengelolaan perusahaan ditetapkan oleh kedua belah pihak dengan memperhatikan ketentuan – ketentuan yang ditetapkan pemerintah. Investor asing juga dapat hanya menyertakan modal tanpa ikut dalam manajemen dan pengelolaan perusahaan dan tenaga kerja.

2.3.2 Kebijakan pemerintah tentang Penanaman Modal Asing PMA