Farida Afriyani : Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pelaksanaan Kredit Multiguna Pada PT. Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden, dengan menggunakan skala 1 sampai 5 untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini
yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini:
Tabel 1.1 Instrumen Skala Likert
No. Pertanyaan
Skor
1 Sangat Setuju SS
5 2
Setuju S 4
3 Kurang Setuju KS
3 4
Tidak Setuju TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS
1
Sumber: Sugiono 2006:105
Responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang tersedia pada penelitian ini, kemudian masing-masing jawaban diberi skor
tertentu 5, 4, 3, 2, 1. Skor jawaban dari responden dijumlahkan, dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang di tafsir sebagai posisi responden
dalam Skala Likert.
4. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di PT Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan, Jln. Iskandar Muda Medan No. 138 Medan. Pelaksanaan penelitian
dilakukan pada bulan Januari sampai dengan April 2009.
Farida Afriyani : Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pelaksanaan Kredit Multiguna Pada PT. Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan, 2009.
USU Repository © 2009
5. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan yang berjumlah 87 orang.
b. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada di bagian pemasaran yang berjumlah 82 orang, sedangkan 5 orang
bukan sebagai sampel karena merupakan karyawan dengan status kontrak yang berada pada bagian cleaning service dan security.
Menurut pandapat Arikunto 2002:112 yang menyatakan apabila subjeknya besar atau lebih besar dari 100 orang dapat diambil 20-25.
Karena karyawan pada PT Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan dibawah 100 orang, peneliti memutuskan untuk menjadikan semua
karyawan menjadi sampel pada penelitian ini.
6. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan 2 dua jenis data yaitu: a.
Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan
kuesioner dan wawancara kepada responden terpilih. b.
Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan mempelajari berbagai tulisan dari buku, jurnal, majalah dan internet untuk
mendukung penelitian ini.
Farida Afriyani : Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pelaksanaan Kredit Multiguna Pada PT. Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan, 2009.
USU Repository © 2009
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini ialah: a.
Kuesioner Menyebarkan daftar pertanyaan yang telah diberikan alternatif jawaban untuk
menjawabnya kepada responden terpilih. b. Wawancara
Wawancara secara langsung dengan responden dan pihak-pihak terkait. c.
Studi Pustaka Yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi dan data-data yang
diperoleh jurnal, buku-buku literature, majalah dan internet yang terkait dengan penelitian ini.
8. Teknik Analisis Data
a. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah salah satu dari metode analisis, dengan cara data
disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil
perhitungan. b. Uji Validitas dan Reliability
Uji Validitas dan Reliability dilakukan untuk menguji apakah layak untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Valid berarti instrument tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, dan reliabel berarti instrument yang digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2006:109.
Farida Afriyani : Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pelaksanaan Kredit Multiguna Pada PT. Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Penulis menggunakan bantuan software SPSS versi 13.00 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah pada uji validitas dan realibilitas
kuesioner dalam penelitian ini. Pengujian kuesioner penelitian dilakukan kepada 20 orang karyawan
PT Bank Bumiputera Cabang Pusat Pasar yang berada di Jl. Pusat Pasar No. 150 Medan.
c. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis Regresi Linier Berganda memiliki satu variabel dependen dan
lebih dari satu variabel independent Nugroho, 2005:43. Persamaan regresi linear berganda pada penelitian ini adalah:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ b
6
X
6
+ b
7
X
7
+ b
8
X
8
+ e
Dimana: Y = skor pengaruh penanganan keluhan a
= konstanta b
1,
...b
8
= koefisien regresi X
1
= skor pengaruh resiko kredit X
2
= skor pengaruh resiko operasional X
3
= skor pengaruh resiko pasar X
4
= skor pengaruh resiko likuiditas X
5
= skor pengaruh resiko hukum X
6
= skor pengaruh resiko strategik X
7
= skor pengaruh resiko reputasi X
8
= skor pengaruh resiko kepatuhan e
= standar error
Farida Afriyani : Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pelaksanaan Kredit Multiguna Pada PT. Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan, 2009.
USU Repository © 2009
d. Uji T
hitung
Uji Parsial Uji T
hitung
bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel X terhadap variabel Y.
Bentuk pengujiannya adalah: Ho : bi = 0 Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat. Ha : bi
≠ 0 Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
Nilai T
hitung
akan dibandingkan dengan nilai T
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan , yaitu:
H diterima bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5
H
1
diterima bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5
e. Uji F
hitung
Uji Serentak Uji F
hitung
dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel
terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F
hitung
ini adalah:
Ho : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
= b
6
= b
7
= b
8
= 0
Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat.
Ho : b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ b
5
≠ b
6
≠ b
7
≠ b
8
≠ 0
Variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
Farida Afriyani : Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pelaksanaan Kredit Multiguna Pada PT. Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
Ho diterima bila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
H
1
diterima bila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
f. Pengujian Koefisien Determinan R
2
Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan R
2
berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu 0
≤ R
2
≤ 1. Hal ini berarti bila R
2
= 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dan bila R
2
mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Farida Afriyani : Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pelaksanaan Kredit Multiguna Pada PT. Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II URAIAN TEORITIS
C. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu mengenai manajemen risiko dilakukan oleh Lionita 2009, dengan judul Analisis Penanganan Risiko Melalui Pendekatan Sistem
Manajemen Risiko Dalam Bisnis Real Estat di Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan wawancara untuk memperoleh
informasi mengenai penanganan risiko yang umumnya dilakukan oleh pengembang berskala besar di Surabaya. Berdasarkan hasil wawancara dengan
nara sumber, dapat disimpulkan bahwa: 1.
Pengembang yang diteliti cenderung tidak memiliki departemen manajemen risiko, dan tidak melaksanakan manajemen risiko secara terstruktur.
2. pengembang telah melakukan pengelolaan risiko sendiri melalui berbagai
departemen tertentu dan dibantu oleh pimpinan perusahaan juga perusahaan asuransi sebagai penanggung risiko.
3. Pemahaman terhadap risiko yang dihadapi lima pengembang di Surabaya
kebanyakan diperoleh dari broker asuransi, terutama untuk risiko yang ditanggung oleh top management dibantu departemen yang bersangkutan.
4. Para pengembang menganggap tidak perlu adanya pendekatan manajemen
risiko yang sistematis dan terstruktur, karena langkah-langkah yang selama ini dilakukan oleh pengembang dianggap telah cukup efektif dan tidak
pernah mengalami kerugiankejadian fatal akibat tidak melaksanakan manajemen risiko secara sistematis dan terstruktur.