Farida Afriyani : Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pelaksanaan Kredit Multiguna Pada PT. Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan, 2009.
USU Repository © 2009
h. Mengadakan analisa lingkungan. Analisa lingkungan sangat diperlukan
untuk mengetahui kondisi yang mempengaruhi timbulnya risiko potensiil seperti konsumen, supplier, penyalur, pesaing dan penguasa atau pembuat
peraturan atau perundang-undangan.
F. Unsur-unsur Manajemen Risiko
Menurut Toruan 2004:42 manajemen risiko terdiri dari tiga unsur yaitu proses-proses manajemen risiko, pengorganisasian manajemen risiko dan kultur
sadar risiko. Proses-proses manajemen risiko terdiri dari tiga proses yaitu : 1. Proses dasar. Proses dasar manajemen risiko terdiri dari dua sub proses yaitu
Membangun lingkungan intern yang kondusif untuk berlangsungnya proses- proses berikutnya dan Menyusun konteks untuk menempatkan proses inti
manajemen. 2. Proses Inti. Proses inti manajemen risiko terdiri dari 3 sub proses :
a Mengidentifikasi risiko b. Melakukan asesmen risiko, berupa analisis risiko dan evaluasi risiko.
c. Memberi tanggapan dan perlakuan atas risiko dan selanjutnya mempertahankan level risiko yang ada atau tidak menerima risiko dan selanjutnya memberi
perlakuan mengurangi kemungkinan terjadinya risiko, mengurangi akibat risiko, mentransfer risiko ke pihak lain atau menghindari risiko.
3. Proses penunjang. Proses penunjang manajemen risiko terdiri dari lima sub proses yaitu :
a. Mengkaji-ulang me-review b. Memantau atau memonitor
c. Komunikasi
Farida Afriyani : Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pelaksanaan Kredit Multiguna Pada PT. Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan, 2009.
USU Repository © 2009
d. Konsultasi e. Menyusun Dokumen
G. Pengelolaan risiko
Mengelola resiko pada suatu perusahaan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu http:www.jiscinfonet.ac.ukInfoKitsrisk-management:
1. Risk avoidance Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung risiko sama
sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka harus dipertimbangkan potensial keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan oleh suatu aktivitas.
2. Risk reduction Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode yang
mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko.
3. Risk transfer Yaitu memindahkan risiko kepada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak
asuransi maupun hedging. 4. Risk deferral
Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil.
5. Risk retention Walaupun risiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurangi maupun
meminndahkannya, namun beberapa risiko harus tetap diterima sebagai bagian penting dari aktivitas.
Farida Afriyani : Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pelaksanaan Kredit Multiguna Pada PT. Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan