Fungsi dan Tujuan Manajemen Risiko

Farida Afriyani : Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pelaksanaan Kredit Multiguna Pada PT. Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan, 2009. USU Repository © 2009

D. Fungsi dan Tujuan Manajemen Risiko

Fungsi dasar manajemen risiko adalah berkaitan dengan kegiatan keamanan yang tujuannya adalah menjaga harta benda dan personil perusahaan terhadap kerugian. Untuk itu, fungsi dan tujuan manajemen risiko harus dilakukan sejalan. Berikut ini adalah fungsi dan tujuan manajemen risiko. 1. Fungsi Manajemen Risiko Menurut Sofyan 2005:49, manajemen risiko mempunyai dua fungsi utama yaitu : a. Menemukan kerugian potensial adalah upaya menemukan atau mengidentifikasi seluruh risiko murni yang dihadapi oleh perusahaan seperti kerusakan fisik dari harta kekayaan perusahaan, kehilangan pendapatan lainnya akibat terganggunya operasi perusahaan dan kerugian akibat adanya tuntutan hukum dari pihak lain. b. Mengevaluasi kerugian potensiil adalah melakukan evaluasi dan penilaian terhadap semua kerugian potensiil yang dihadapi oleh perusahaan seperti besarnya besarnya kemungkinan frekuensi terjadinya kerugian, besarnya kegawatan dari tiap-tiap kerugian dan memilih teknik atau cara yang tepat menentukan suatu kombinasi dari teknik-teknik yang tepat guna menanggulangi kerugian. 2. Tujuan Manajemen Risiko Tujuan yang ingin dicapai dalam manajemen risiko dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu Sofyan, 2005:51: a. Tujuan sebelum terjadinya peril dapat dibedakan menjadi : 1 Hal-hal yang bersifat ekonomis yaitu upaya untuk menanggulangi Farida Afriyani : Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pelaksanaan Kredit Multiguna Pada PT. Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan, 2009. USU Repository © 2009 kemungkinan kerugian dengan cara yang paling ekonomis yang dilakukan melalui analisa keuangan terhadap biaya program keselamatan,besarnya premi asuransi, biaya dari bermacam-macam teknik penanggulangan risiko. 2 Hal-hal yang bersifat non ekonomis yaitu upaya untuk mengurangi kecemasan sebab adanya kemungkinan terjadinya peril tertentu dapat menimbulkan kecemasan dan ketakutan sehingga dengan adanya upaya penanggulangan maka kondisi itu dapat diatasi. b. Tujuan setelah terjadinya peril. Pada pokoknya mencakup upaya untuk penyelamatan operasi perusahaan setelah terkena peril yang dapat berupa: 1 Menyelamatkan operasi perusahaan yaitu manajer risiko harus mengupayakan pencarian strategi bagaimana agar kegiatan tetap berjalan setelah perusahaan terkena peril meskipun untuk sementara waktu yang beroperasi hanya sebagian saja. 2 Mencari upaya-upaya agar operasi perusahaan tetap berlanjut sesudah perusahaan terkena peril. Hal ini sangat penting terutama untuk perusahaan yang melakukan pelayanan terhadap masyarakat secara langsung seperti bank karena jika tidak akan menimbulkan kegelisahan dan nasabahya bisa pindah ke perusahaan atau bank lain. 3 Mengupayakan agar pendapatan perusahaan tetap mengalir meskipun tidak sepenuhnya, paling tidak cukup untuk menutup biaya variabelnya. Farida Afriyani : Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pelaksanaan Kredit Multiguna Pada PT. Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan, 2009. USU Repository © 2009 4 Mengusahakan tetap berlanjutnya pertumbuhan usaha bagi perusahaan yang sedang melakukan pengembangan usaha seperti yang sedang memproduksi barang baru, memasuki pasar pasar baru dan sebagainya. Jadi harus berupaya untuk mengatur strategi agar pertumbuhan yang sedang dirintis tetap berlangsung sebab untuk melakukan perintisan tersebut sudah dikeluarkan biaya yang tidak kecil. 5 Berupaya tetap dapat melakukan tanggung jawab sosial dari perusahaan yang artinya harus dapat menyusun kebijaksanaan yang membuat seminimum mungkin pengaruh jelek dari suatu peril yang diderita perusahaan terhadap karyawannya, para pelanggan atau penyalur. Para supplier yang dapat mengakibatkan peril jangan sampai menimbulkan masalah sosial seperti jangan sampai terjadinya pengangguran. Selain tujuan di atas, manajemen risiko bertujuan untuk memastikan besarnya risiko kerugian yang mungkin timbul dari berbagai kegiatan usaha yang dilakukan masih dalam batas yang relevan dan sesuai kemampuan modal yang dimiliki sehingga tidak menimbulkan kerugian yang dapat menggnggu kelangsungan usaha bank.

E. Pengelolaan Risiko dan Pengidentifikasian Risiko