Farida Afriyani : Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pelaksanaan Kredit Multiguna Pada PT. Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lingkungan eksternal dan internal bisnis di Bank Bumiputera telah mengalami perkembangan yang di tandai dengan lemahnya pengawasan dan
rendahnya tingkat perekonomian. Hal tersebut diakibatkan oleh semakin kompleknya persaingan karena globalisasi, kemajuan teknologi, peningkatan
mutu layanan, pergerakan kurs mata uang, peningkatan terorisme, perubahan hukum, perubahan iklim, kebijakan pemerintah, dinamika sosial politik,
dinamika hubungan industrial dan lain-lain. Untuk itu setiap perusahaan perlu melakukan penilaian risiko dan memberi tindak lanjut yang tepat terhadap risiko
dalam rangka meningkatkan jaminan tercapainya tujuan, strategi dan sasaran. Pihak manajemen perusahaan memerlukan suatu pedoman yang dapat
dipergunakan untuk mencapai tujuan tersebut, dalam usaha untuk mencapai tujuan. Dengan adanya pedoman tersebut, pihak manajemen akan dapat
menentukan arah kegiatan suatu kebijakan. Kebijakan yang perlu diambil agar tujuan perusahaan dapat dicapai secara optimal dan perusahaan melakukan
kegiatan untuk mencapai sasaran organisasi. Sasaran yang ditetapkan dalam rangka mendapatkan peluang atau nilai yang diinginkan dan yang bermanfaat
untuk pemegang kepentingan yang terkait. Perlu diketahui, tidak ada sasaran dan kegiatan yang tidak mengandung risiko. Di dalam setiap sasaran dan
kegiatan selalu terdapat peristiwa yang membawa akibat yang tidak diinginkan.
Farida Afriyani : Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pelaksanaan Kredit Multiguna Pada PT. Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Manajemen risiko yang merupakan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan resiko, terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi atau pihak
perusahaan akan harus terus menerus membangun lingkungan intern yang kondusif. Manajemen risiko merupakan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam
penanggulan resiko, terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi atau perusahaan dan mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin atau
mengkoordinir dan mengawasi program penanggulan risiko. Program manajemen risiko dengan demikian mencakup tugas-tugas yaitu mengidentifikasi risiko-risiko
yang dihadapi, mengukur atau menentukan besarnya risiko tersebut, menyusun strategi untuk memperkecil ataupun mengendalikan risiko serta mengevaluasi
program penanggulangan risiko yang telah dibuat. Manajemen risiko diterapkan untuk meningkatkan langkah-langkah seperti
penilaian, tindak lanjut pengendalian risiko dan pengungkapan risiko secara terbuka. Dengan adanya manajemen risiko ini sebuah perusahaan dapat
membakukan kebijakan dan prosedur, mengarahkan dan memperlancar penerapan manajemen risiko dan dapat meningkatkan jaminan pencapaian
tujuan maupun strategi. Untuk itu setiap perusahaan perlu menerapkan manajemen risiko secara sistematis dan terstruktur di seluruh lingkup lingkup
perusahaan. PT Bank Bumiputera, Tbk selaku salah satu perusahaan perbankan di Indonesia
menerapkan sistem manajemen risiko yang komprehensif sebagai pendekatan dalam mengelola risiko. PT Bank Bumiputera, Tbk senantiasa menguji dan
menyempurnakan kebijakan, prinsip dan prosedur manajemen risiko sejalan dengan
Farida Afriyani : Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pelaksanaan Kredit Multiguna Pada PT. Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan, 2009.
USU Repository © 2009
perkembangan bisnis yang semakin kompleks, terutama di tengah kondisi ekonomi domestik yang penuh tantangan di sepanjang tahun 2008. Sebagai respon terhadap
tingginya inflasi dan tingkat suku bunga, PT Bank Bumiputera, Tbk melakukan penyesuaian kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi risiko kredit dan risiko
pasar. Dalam proses tersebut PT Bank Bumiputera, Tbk secara proaktif memperketat persyaratan kelayakan minimum credit rating dan membatasi eksposur terhadap
industri dan segmen kredit tertentu. Kondisi ekonomi yang penuh tantangan sepanjang tahun 2008, merupakan
kesempatan yang sangat tepat untuk menguji sistem manajemen risiko PT Bank Bumiputera, Tbk. Secara umum PT Bank Bumiputera, Tbk melaporkan, bahwa
pengelolaan manajemen risiko PT Bank Bumiputera, Tbk menunjukkan hasil yang cukup optimal. Di tengah laju pertumbuhan ekonomi yang melambat, PT Bank
Bumiputera, Tbk berhasil menutup tahun 2008 dengan tingkat kredit bermasalah NPL hanya sebesar 1,5 dari total kredit. Rasio NPL ini jauh lebih rendah
dibandingkan dengan rasio NPL industri perbankan secara keseluruhan dan di bawah batasan maksimum 5 yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Selama tahun 2008
PT Bank Bumiputera, Tbk telah menyederhanakan proses credit risk scoring untuk kredit usaha kecil dan melakukan outsource fungsi penilaian jaminan. Perubahan-
perubahan ini akan mempercepat pemrosesan kredit kepada usaha kecil, yang pada akhirnya dapat menurunkan biaya dalam penyaluran kredit ke sektor ini. PT Bank
Bumiputera, Tbk akan melanjutkan upaya tersebut dengan pembenahan seluruh proses manajemen risiko kredit agar PT Bank Bumiputera, Tbk lebih kompetitif dan
efisien dalam melakukan administrasi dan manajemen penyaluran kredit Bumiputera, 2009:15.
Farida Afriyani : Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pelaksanaan Kredit Multiguna Pada PT. Bank Bumiputera, Tbk Cabang Iskandar Muda Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis ingin mempelajari sampai sejauh mana manajemen risiko diterapkan dalam perusahaan khususnya pada PT Bank
Bumiputera, Tbk dan ingin mengangkat permasalahan tersebut dalam sebuah
karya tulis ilmiah yang berbentuk tugas akhir dengan judul “Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Pelaksanaan Kredit Multiguna pada
PT Bank Bumiputera, Tbk. Cabang Iskandar Muda Medan”.
B. Perumusan Masalah