Ekha Yunora Sinaga : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. Perkebunan Nusantara III Sei Sikambing Medan, 2009.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia bisnis saat ini telah diperhadapkan dengan adanya globalisasi yang membuat teknologi berkembang dengan sangat cepat, sehingga konsumen dengan
leluasa mendapatkan info pasar, memiliki banyak referensi produk dan bisa menentukan pilihan produk yang berkualitas sesuai yang diharapkan. Agar dapat
bertahan dalam lingkungan yang seperti ini, perusahaan harus menciptakan value bagi konsumen dalam bentuk produk dan jasa pelayanan yang berkualitas.
Terwujudnya mutu produk yang baik bagi perusahaan sangatlah tergantung pada kemampuan manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yaitu
membuat perencanaan, mengorganisasikan, mengarahkan dan memecahkan masalah Octavia, 2009:1.
Kepemimpinan, sebagai tugas seorang manajer, adalah proses mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.
Kunci dari kepemimpinan adalah bagaimanaa pengaruh seseorang dan pada gilirannya apa akibat pengaruh itu bagi orang yang hendak dipengaruhinya
Octavia, 2009:1. Hubungan pekerjaan antara karyawan dan manajemen juga dapat membuat dampak penting untuk mencapai keefektifan organisasi Sunarto,
Ekha Yunora Sinaga : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. Perkebunan Nusantara III Sei Sikambing Medan, 2009.
2005:105. Oleh karena itu, kinerja manajerial menjadi suatu hal yang sangat menentukan kelanjutan hidup perusahaan di era globalisasi ini.
Anggaran merupakan suatu alat perencanaan dan pengendalian manajerial. Setiap organisasi termasuk PT Perkebunan Nusantara memerlukan anggaran
sebagai salah satu komponen penting, untuk menterjemahkan keseluruhan strategi ke dalam rencana dan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu
anggaran juga berfungsi sebagai alat untyuk mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, memotivasi dan mengevaluasi prestasi Kenis dalam Ritonga
2008. Sistem penganggaran merupakan komponen-komponen yang berperan serta dalam mewujudkan tersusunnya suatu rencana keuangan baik rencana jangka
pendek maupun jangka panjang. Dengan penggunaan anggaran secara terus- menerus, maka fungsi anggaran sebagai alat pengendalian akan tercapai. Proses
penyusunan anggaran merupakan kegiatan yang penting dan menyangkut berbagai pihak. Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan pendekatan manajerial
yang umumnya dinilai dapat meningkatkan kinerja manajerial Saragih, 2008:3. Partisipasi anggaran menggambarkan keterlibatan manajer dalam menyusun
anggaran pada pusat pertanggungjawaban. Organisasi sering mengikutkan manajer tingkat menengah dan bawah dalam proses penyusunan anggaran.
Keikutsertaan para manajer ini sangat penting dalam upaya memotivasi bawahan untuk turut serta mencapai tujuan persahaan. Partisipasi memungkinkan
terjadinya komunikasi yang semakin baik, interaksi satu sama lain serta bekerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan menyusun anggaran
secara partisipatif diharapkan kinerja para manajer akan meningkat. Hal ini
Ekha Yunora Sinaga : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. Perkebunan Nusantara III Sei Sikambing Medan, 2009.
didasarkan pada pemikiran bahwa ketika suatu tujuan atau standar yang dirancang secara partisipatif disetujui, maka karyawan akan menginternalisasikan tujuan
atau standar yang ditetapkan, dan karyawan memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya karena mereka ikut serta terlibat dalam penyusunannya,.
Milani, 1975 dalam Ariadi, 2006. Semakin tinggi tingkat keterlibatan manajer dalam proses penyusunan anggaran, akan semakin meningkatkan kinerja.
Selain partisipasi anggaran, komitmen terhadap organisasi juga berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Komitmen organisasi yang tinggi akan
meningkatkan kinerja yang tinggi pula Randall dalam Sumarno 2005. Manajer yang memiliki tingkat komitmen organisasi tinggi akan memiliki pandangan
positif dan berusaha berbuat yang terbaik demi kepentingan organisasin Porter dalam Ritonga, 2008.
Berbagai penelitian sebelumnya terdapat ketidak konsistenan mengenai hasil penelitian pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Sinambela
2003 yang dilakukan terhadap Perguruan Tinggi Swasta yang ada di kota Medan menghasilkan bahwa partisipasi yang diberikan oleh manajer Dekan berinteraksi
dengan sistem penganggaran yang berpengaruh langsung terhadap kinerja manajerial. Deliana 2004 menemukan bahwa partisipasi penganggaran dan
kinerja memiliki hubungan yang sangat positif. Saragih 2008 menemukan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
manajerial, sedangkan Sumarno 2005 menemukan partisipasi anggaran tidak meningkatkan kinerja.
Ekha Yunora Sinaga : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. Perkebunan Nusantara III Sei Sikambing Medan, 2009.
Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara di bawah Departemen Pertanian yang turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional. Untuk itu PT Perkebunan Nusantara harus membuat misinya yaitu mengembangkan industri
hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan dan menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis. Di Indonesia masih memiliki
kecendrungan kuat di mana para manajer level menengah dan bawah masih merasa sungkan terhadap atasannya untuk mengungkapkan pikiran, gagasan dan
ide-ide mereka, meskipun para manajer tersebut tahu bahwa hal itu lebih baik dari pada sekedar menuruti perintah atasan.
Dalam prakteknya, PT Perkebunan Nusantara III Sei Sikambing Medan menerapkan penyusunan anggaran secara partisipatif, yaitu dengan melibatkan
semua manajer mulai dari level terendah di wilayah-wilayah kerja sampai pada level manajer pusat pertanggungjawaban di kantor pusat. Anggaran yang disusun
secara partisipatif disamping berfungsi sebagai alat perencanaan dan koordinasi, juga dipakai oleh manajemen sebagai alat pengawasan dan penilaian kinerja
manajerial. Hal ini di dasari pemikiran bahwa, jika suatu tujuan dirancang secara partisipatif, maka manajer akan memiliki rasa tanggung jawab pribadi yang tinggi
karena mereka ikut serta terlibat dalam penyusunan anggaran. Komitmen mencakup penerimaan dan kepercayaan akan nilai dan tujuan
organisasi. Komitmen organisasi menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi. Manajer yang
memiliki tingkat komitmen organisasi yang tinggi akan memiliki pandangan
Ekha Yunora Sinaga : Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. Perkebunan Nusantara III Sei Sikambing Medan, 2009.
positif dan lebih berusaha berbuat yang terbaik demi kepentingan organisasi, Porter.et.al.,1974 dalam Coryanata, 2004. Komitmen yang dilakukan organisasi
kepada karyawannya merupakan praktek manajemen sumber daya manusia yang diharapkan menjadi pilihan terpenting dalam menghasilakan kinerja organisasi.
Komitmen organisasi kepada karyawan membuat karyawan lebih berhati- hatiteliti dalam melaksanakan tanggung jawab pekerjaan mereka. Dengan
adanya komitmen yang tinggi kemungkinan terjadinya senjangan anggaran dapat dihindari. Sebaliknya, individu dengan komitmen yang rendah akan
mementingkan dirinya sendiri atau sekelompoknya. Individu tersebut tidak memiliki keinginan untuk menjadikan organisasi kearah yang lebih baik, sehingga
kemungkinan terjadinya senjangan anggaran apabila individu tersebut terlibat dalam penyusunan anggaran akan lebih besar.
Dari fenomena-fenomena di atas, penulis tertarik melakukan penelitian untuk menemukan bukti empiris tentang “Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen
Organisasi terhadap Kinerja Manajerial pada PTPN III Sei Sikambing Medan.”
B. Perumusan Masalah