Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

PADA KOPERASI KARYAWAN TIRTANADI MEDAN

OLEH

NAMA : FITTRY ANDRIANY

NIM : 080522141

DEPARTEMEN : AKUNTANSI

una Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

MEDAN 2011


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi untuk Program Ekstensi S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan benar adanya. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, Juli 2011

Yang membuat pernyataan,

Fittry Andriany NIM: 080522141


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt yang telah memberikan rahmat, hidayah, kesehatan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Sholawat serta salam semoga senantiasa selalu tercurahkan kepada Rasullullah SAW.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak menerima bantuan, bimbingan, nasehat, dukungan dan dorongan serta semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih atas semua waktu, bimbingan, dan arahan yang telah diberikan kepada penulis selama proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Drs. Syahrul Rambe, MM, Ak selaku Dosen Pembanding/ Penguji I dan Ibu DR. Rina Bukit, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembanding/ Penguji


(4)

II yang telah banyak membantu penulis melalui saran dan kritik yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Bapak Pimpinan Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan beserta jajarannya. Terima kasih atas kerjasama dan bantuannya.

6. Kedua orang tua penulis, Terima kasih yang tak pernah cukup penulis ucapkan untuk segala kasih sayang, doa, pengorbanan, serta dukungan yang selama ini selalu diberikan. Kepada adik-adikku serta sahabatku yang selalu memotivasi dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca untuk penulisan selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya di bidang akuntansi.

Medan, Juli 2011 Penulis,

Fittry Andriany NIM: 080522141


(5)

ABSTRAK

Pengaruh partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial masih menunjukkan ketidakkonsistenan. Ketidakkonsistenan ini mungkin disebabkan adanya variabel yang lain yang mempengaruhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data adalah metode simple random sampling dengan mengunakan pernyataan tertulis melalui pengisian kuesioner.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial, sedangkan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.

Kata Kunci: Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, Kinerja Manajerial


(6)

ABSTRACT

The effect of budget participation on managerial performance, still inconsistent. The unconsistency may ba caused by the existence of other variable. This research is done to investigate the effect of budget participation and organization commitment on managerial performance.

The data which was used in the study is primer data and sekunder data. Data collecting method uses simple random sampling method using written questions by filling out quesionare.

The result of this research showed that budget participation influence managerial performance. Whereas, organization commitment have a positif significant impact to managerial performance.

Keywords: Budget Participation, Organization Commitment, Managerial Performance.


(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ... 7

1. Pengertian dan Fungsi Anggaran ... 7

a. Pengertian Anggaran ... 7


(8)

2. Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran ... 9 a. Pengertian Partisipasi ... 9 b. Keunggulan Partisipasi Dalam Penyusunan

Anggaran ... 10 c. Kelemahan Partisipasi Dalam Penyusunan

Anggaran ... 10 d. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap

Kinerja Manajerial ... 11 3. Komitmen Organisasi ... 11 a. Pengertian Komitmen Organisasi ... 11 b. Pengaruh Komitmen Organisasi

Terhadap Kinerja Manajerial ... 12 4. Kinerja Manajerial ... 13 B. Penelitian Terdahulu ... 15 C. Kerangka Konseptual Dan Hipotesis

Penelitian ... 18 1. Kerangka Konseptual ... 18 2. Hipotesis Penelitian ... 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 21 B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 21 1. Populasi Penelitian ... 21


(9)

2. Sampel Penelitian ... 22

C. Jenis dan Sumber Data ... 23

D. Metode Pengumpulan Data ... 23

E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ... 24

F. Metode Analisis Data ... 25

1. Statistik Deskriptif ... 25

2. Uji Kualitas Data ... 26

a. Uji Reliabilitas ... 26

b. Uji Validitas ... 26

3. Asumsi Klasik ... 27

a. Uji Normalitas Data ... 27

b. Uji Multikolinearitas ... 28

c. Uji Heteroskedastisitas ... 29

4. Pengujian Hipotesis ... 29

a. Adjusted R2 ... 30

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 31

c. Uji – F ... 31

G. Jadwal dan Lokasi Penelitian ... 32

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 33


(10)

1. Sejarah Singkat Koperasi Karyawan

Tirtanadi Medan ... 33

2. Struktur Organisasi ... 34

B. Analisis Hasil Penelitian ... 36

1. Analisis Statistik Deskriptif ... 36

a. Partisipasi Anggaran (X1) ... 36

b. Komitmen Organisasi (X2) ... 39

c. Kinerja Manajerial (Y) ... 41

2. Hasil Uji Kualitas Data ... 44

a. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Partisipasi Anggaran ... 44

b. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Komitmen Organisasi ... 46

c. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja Manajerial ... 47

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 48

a. Hasil Uji Normalitas Data ... 48

b. Hasil Uji Multikolinearitas ... 51

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 52


(11)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 58

B. Keterbatasan Penelitian ... 59

C. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61


(12)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 17

Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ... 24

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 32

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Partisipasi Anggaran ... 36

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Komitmen Organisasi ... 39

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Manajerial ... 41

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran ... 45

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran ... 45

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi ... 46

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi ... 47

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja Manajerial ... 47

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja Manajerial ... 48


(13)

Tabel 4.11 Hasil Uji Gejala Multikolinearitas ... 51

Tabel 4.12 Variabel Entered/ Removed ... 53

Tabel 4.13 Model Summary (b) ... 54

Tabel 4.14 ANOVA (b) ... 55


(14)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 20

Gambar 4.1 Histogram ... 49

Gambar 4.2 Normal P Plot ... 49


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

i Jadwal Penelitian ... 63

ii Lembar Kuesioner ... 64

iii Tabulasi Hasil Kuesioner Partisipasi Anggaran ... 69

iv Tabulasi Hasil Kuesioner Komitmen Organisasi ... 70

v Tabulasi Hasil Kuesioner Kinerja Manajerial ... 71

vi Statistik Deskriptif ... 72

vii Uji Validitas dan Reliabilitas ... 73

viii Regression ... 76

ix Histogram ... 78

x Normal P-Plot of Regression Standardized ... 79

xi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 80

xii Scatterplot ... 81

xiii Struktur Organisasi Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan ... 82


(16)

ABSTRAK

Pengaruh partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial masih menunjukkan ketidakkonsistenan. Ketidakkonsistenan ini mungkin disebabkan adanya variabel yang lain yang mempengaruhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data adalah metode simple random sampling dengan mengunakan pernyataan tertulis melalui pengisian kuesioner.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial, sedangkan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.

Kata Kunci: Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi, Kinerja Manajerial


(17)

ABSTRACT

The effect of budget participation on managerial performance, still inconsistent. The unconsistency may ba caused by the existence of other variable. This research is done to investigate the effect of budget participation and organization commitment on managerial performance.

The data which was used in the study is primer data and sekunder data. Data collecting method uses simple random sampling method using written questions by filling out quesionare.

The result of this research showed that budget participation influence managerial performance. Whereas, organization commitment have a positif significant impact to managerial performance.

Keywords: Budget Participation, Organization Commitment, Managerial Performance.


(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anggaran merupakan elemen penting dalam sistem pengendalian manajemen, karena anggaran adalah sebagai alat perencanaan (planning), dan pengendalian (control) jangka pendek yang efektif dalam organisasi (Anthony & Govindarajan 2005). Perencanaan dan pengendalian anggaran yang baik akan membuat perusahaan mampu bersaing dalam persaingan dunia usaha yang dirasakan saat ini. Disamping itu anggaran juga dapat menjadi alat motivasi kinerja karyawan dan juga sebagai alat yang dapat digunakan atasan untuk menyelaraskan, mengkoordinasikan dan memotivasi bawahan. Untuk mencapai tujuan perusahaan dengan baik diperlukan suatu rencana kerja yang terarah secara komprehensif, sehingga mempermudah bagi manajemen untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan operasional perusahaan. Rencana kerja tersebut disusun berdasarkan target yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan, periodenya bisa dalam jangka waktu kurang atau lebih satu tahun. Rencana kerja pada umumnya disusun dengan format tertentu yang biasanya disebut anggaran.

Menurut Hansen dan Mowen (2004:354).”Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif dalam bentuk moneter maupun non moneter yang digunakan untuk menerjemahkan tujuan dan strategi perusahaan dalam suatu operasi”. Oleh karena pentingnya anggaran dalam suatu perusahaan, dibutuhkan penyusunan anggaran yang baik. Untuk itu dibutuhkan partisipasi dalam penyusunan anggaran oleh


(19)

berbagai pihak dalam perusahaan. Baik dari manajemen tingkat atas (top level management) maupun manajemen tingkat bawah (low level management). Keikutsertaan manajer sangat penting dalam upaya memotivasi bawahan untuk turut serta mencapai tujuan perusahaan. Partisipasi memungkinkan terjadinya komunikasi yang semakin baik, interaksi satu sama yang lain serta bekerjasama dalam tim untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan menyusun anggaran secara partisipatif diharapkan kinerja para menejer akan meningkat.

Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:86) “terdapat tiga pendekatan yang digunakan dalam penyusunan anggaran, yaitu Top – Down (pendekatan dari atas ke bawah), Down – Top (penekatan dari bawah ke atas) dan pendekatan lain yang merupakan gabungan dari kedua pendekatan tersebut, yaitu pendekatan partisipasi”. Inti dari partisipasi dalam penyusunan anggaran adalah diperlukan kerjasama antara seluruh tingkat organisasi. Manajer puncak biasanya kurang mengetahui bagian sehari-hari, sehingga harus mengandalkan informasi anggaran yang lebih rinci dari bawahannya. ”setiap tingkatan tanggungjawab dalam suatu organisasi harus memberi masukan terbaik sesuai dengan bidangnya dalam suatu sistem kerjasama penyusunan anggaran” (Garrison dan Noreen, 2000:409).

Hal yang sangat penting untuk dimiliki dan dipahami manajer puncak yaitu kemampuan untuk menganalisis dan menentukan secara cermat tentang ketepatan anggaran yang telah disampaikan oleh manajer dari semua level dalam perusahaan; sebab apabila rencana dan target kerja tersebut terlalu tinggi maka akan menimbulkan tekanan mental bagi para manajer dan seluruh karyawan yang


(20)

berada dibawahnya untuk mancapai anggaran dimaksud. Sudah tentu hal ini akan berakibat buruk pada hasil kinerja manajer tersebut beserta seluruh bawahannya. Jika anggaran yang telah dibuat atau disampaikan kepada manajer terlalu rendah, maka keadaan ini tidak efektif bagi kemajuan perusahaan., sebab anggaran tersebut tidak menantang dan terlalu mudah untuk dicapai. Keadaan semacam ini akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan perusahaan dalam mencapai tujuannya karena masih banyaknya sumberdaya perusahaan yang belum berfungsi secara optimal.

Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka yang membuatnya. Partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran dapat mempengaruhi kinerja manajerial, karena dengan adanya partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran, maka bawahan merasa terlibat dan harus bertanggungjawab pada pelaksanaan anggaran. Sehingga diharapkan bawahan dapat melaksanakan anggaran dengan lebih baik dan pada akhirnya bisa meningkatkan kinerja manajerialnya.

Komitmen organisasi merupakan dorongan dari dalam individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Hafiz (2007), Harefa (2008), dan Sinaga (2009) bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Hasil penelitian yang


(21)

berbeda dihasilkan oleh Deliana (2004), bahwa partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja, gaya kepemimpinan tidak mempengaruhi hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial dan kepuasan kerja.

Peneliti melakukan penelitian pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan yang terletak dijalan Petani No. 1 Medan, Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang jasa, yang melayani keinginan dan kebutuhan para anggota baik simpan pinjam maupun layanan diluar simpan pinjam. Koperasi ini memiliki karyawan sebanyak 437 orang, yang terdiri dari pegawai lapangan sebayak 372 orang, dan pegawai adaministrasi sebanyak 65 orang. Alasan peneliti memilih penganggaran adalah karena tingkat partisipasi manajer bawahan cenderung meningkat pada sistem penganggaran yang baik yaitu melibatkan proses dan prosedur administratif secara menyeluruh sedangkan komitmen organisasi dipilih karena komitmen dapat mempengaruhi motivasi individu dalam melakukan sesuatu, dan hal ini dapat meningkatkan kinerja manajerial karena karyawan dan manajer bawah ikut terlibat secara langsung dan telah memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam melayani anggota koperasi maupun masyarakat yang melakukan pembayaran rekening air. Untuk itu, saat anggaran dibuat, partisipasi mereka tentu sangat diperlukan agar dapat menghasilkan anggaran yang tepat dan menimbulkan rasa tanggungjawab di setiap individu.


(22)

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk menemukan bukti empiris tentang ”Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan

Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : ”Apakah Partisipasi anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap kinerja manajerial pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan?”.

C. Tujuan Penelitian

Sebagaimana telah dinyatakan dalam rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan

.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat dijadikan media untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan anggaran, sekaligus berguna dalam pemahaman penelitian.


(23)

2. Bagi Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan, penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi dan informasi sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan partisipasi anggaran dan komitmen organisasi lebih efektif dan meningkatkan kinerja manajerial.

3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.


(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Pengertian dan Fungsi Anggaran a. Pengertian Anggaran

Anggaran merupakan alat manajemen yang sangat penting untuk mengkomunikasikan rencana-rencana manajemen didalam suatu organisasi, mengalokasikan sumber daya dan mengkoordinasi aktivitas. Secara umum anggaran dimaksud menggambarkan tentang rencana manajemen secara komprehensif untuk masa yang akan datang dan bagaimana rencana tersebut dapat dicapai dengan baik (Garrison dan Norren, 2000:402).

Mulyadi (2001:488) mendefinisikan anggaran (Budget) ”sebagai suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun”. Hansen dan Mowen (2004:354) mendefenisikan anggaran ”sebagai suatu rencana kuantitatif dalam bentuk moneter maupun non moneter yang digunakan untuk menerjemahkan tujuan dan strategi perusahaan dalam satuan operasional”.

Menurut Maisyarah (2008:18), dalam penyusunan anggaran, perusahaan hendaknya memperhatikan beberapa hal penting yaitu :

1) Tujuan ataupun target yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam periode anggaran dimaksud.


(25)

2) Dapat melibatkan seluruh bagian yang ada dalam perusahaan melalui partisipasi dari setiap pegawai yang ada dalam perusahaan.

3) Anggaran yang disusun sebaiknya realistis, yang berarti target yang hendak dicapai tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, dengan kata lain disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yang dapat mengakomodir seluruh aspek dan kemampuan komponen perusahaan.

4) Anggaran yang disusun mengandung unsur fleksibilitas dimana tidak rentan terhadap suatu perubahan maupun penyesuaian jika dibutuhkan perusahaan untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah.

5) Anggaran yang disusun bersifat sistematis, yang berarti seluruh rencana dan target perusahaan dalam periode tersebut disusun secara berurutan seiring dengan berjalannya waktu dan didasarkan ats logika yang wajar

Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran merupakan rencana kuantitatif dalam bentuk moneter dan nonmoneter sebagai alat koordinasi, komunikasi, perencanaan dan pengendalian laba dalam jangka waktu tertentu. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan perencanaan yang terjadi pada jangka pendek secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter dan satuan ukuran lain untuk menunjukan perolehan dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi sebagai alat manajemen untuk perencanaan, pengendalian serta penilaian kinerja manajemen dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

b. Fungsi Anggaran

Menurut Garrison (2000:404) ”Perusahaan tidak akan mencapai tingkat kesuksesan maksimal jika tidak menggunakan sistem penganggaran terkoordiansi”. Garrison (2000:404) menyatakan bahwa ”fungsi anggaran adalah pengendalian dan perencanaan, perencanaan


(26)

mencakup pengembangan tujuan untuk masa depan, sedangkan pengendalian digunakan untuk menjamin bahwa seluruh fungsi manajemen dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya”.

Fungsi anggaran menurut Mulyadi (2001:502) yaitu:

1) Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.

2) Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan perusahaan dimasa yang akan datang.

3) Anggaran berfungsi sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit organisasi dalam perusahaan dan yang menghubungkan manajer bawah dengan manajer atas. 4) Anggaran berfungsi sebagai tolak ukur yang dipakai sebagai

pembanding hasil operasi sesungguhnya.

5) Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkinkan manajemen menunjukkan bidang yang kuat dan yang lemah bagi perusahaan.

6) Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan agar senantiasa bertindak secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan organisasi

2. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran a. Pengertian Partisipasi

Menurut Robbins (2003:179) ”Partisipasi merupakan suatu konsep dimana bawahan ikut terlibat dalam pengambilan keputusan sampai tingkat tertentu bersama atasannya”. Oleh karena itu inti dari partisipasi anggaran adalah diperlukan kerjasama antara seluruh tingkatan organisasi. Manajer puncak biasanya kurang mengetahui bagian sehari-hari, sehingga harus mengandalkan informasi anggaran yang lebih rinci dari bawahannya. Dari sisi lain, manajer puncak mempunyai perspektif yang lebih luas atas


(27)

perusahaan secara keseluruhan yang sangat vital dalam pembuatan anggaran secara umum. Menurut Garrison dan Noreen (2000:409) ”Setiap tingkatan tanggungjawab dalam suatu organisasi harus memberikan masukan terbaik sesuai dengan bidangnya dalam suatu sistem kerjasama penyusunan anggaran”.

b. Keunggulan Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran

Garrison dan Noreen (2000) dalam Hafiz (2007) menyatakan bahwa ”Keunggulan pertisipasi adalah menghargai pendapat dan pandangan tingkat menengah dan bawah sehingga mereka lebih cenderung terdorong untuk mencapai anggaran”.

Sementara Anthony dan Govindarajan (2005:93) menyatakan bahwa penganggaran partisipasi memiliki dua keunggulan yaitu:

1) Tujuan anggaran akan dapat lebih mudah diterima apabila anggaran tersebut berada dibawah pengawasan manajer.

2) Penganggaran partisipasi menghasilkan pertukaran informasi yang efektif antara pembuat anggaran dan pelaksana anggaran yang dekat dengan produk dan pasar.

c. Kelemahan Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran

Hansen dan Mowen (2005:90) menyatakan bahwa ”penganggaran partisipasi dapat menyebabkan pembuatan standar yang terlalu tinggi sejak tujuan yang dianggarkan menjadi tujuan manajer”.


(28)

Menurut Hansen dan Mowen (2004:362) ada 3 masalah yang menjadi kelemahan dalam partisipasi penganggaran antara lain:

1) Pembuatan standar yang terlalu tinggi atau rendah, sejak yang dianggarkan menjadi tujuan manajer.

2) Slack anggaran, adalah perbedaan antara jumlah sumberdaya yang sebenarnya diperlukan untuk menyelesaikan tugas secara efisien dengan jumlah yang diajukan oleh manajer yang bersangkutan untuk mengerjakan tugas yang sama. 3) Pseudoparticipation, yang mempunyai arti bahwa perusahaan

menggunakan pertisipasi dalam partisipasi penganggaran padahal sebenarnya tidak. Dalam hal ini bawahan terpaksa menyatakan persetujuan terhadap keputusan yang akan diterapkan karena perusahaan membutuhkan persetujuan mereka

d. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

Anggaran memiliki fungsi penting dalam mengukur kinerja. Partisipasi anggaran pada awalnya dilakukan dengan tujuan untuk menghindari perilaku disfungsional yang mungkin timbul dari beban anggaran yang harus dipertanggungjawabkan oleh manajer. Dengan demikian anggaran partisipatif diharapkan dapat mencegah pengaruh disfungsional tersebut sehingga seharusnya anggaran partisipatif dapat memberikan pengaruh baik terhadap kinerja manajerial.

3. Komitmen Organisasi

a. Pengertian Komitmen Organisasi

Luthans dalam pasaribu (2006:249) menyatakan bahwa, komitmen organisasi paling sering diartikan sebagai ” keinginan kuat untuk tetap


(29)

sebagai anggota organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha keras sesuai dengan keinginan organisasi, keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi”.

Komitmen sebagai fondasi dasar dalam menjalankan suatu organisasi. Komitmen terwujud dalam bentuk visi dan misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Visi dan misi harus terstruktur dan terukur sehingga dapat diaktualisasikan dalam kinerja organisasi. Tanpa komitmen suatu organisasi tidak dapat berjalan dengan baik, karena komitmen sebagai tujuan dasar yang memberikan alasan tentang keberadaan suatu organisasi. Komitmen mencerminkan tujuan jangka panjang agar organisasi memiliki kelangsungan hidup yang jelas termasuk dalam penyusunan anggaran.

b. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial

Komitmen organisasi bisa tumbuh disebabkan disebabkan karena individu memiliki ikatan emosional terhadap organisasi yang meliputi dukungan moral dan menerima nilai yang ada serta tekad mengabdi kepada organisasi. Bagi individu dengan komitmen organisasi yang tinggi, pencapaian tujuan organisasi merupakan hal penting, sebaliknya bagi individu dengan komitmen organisasi yang rendah akan mempunyai perhatian yang rendah pada pencapaian tujuan organisasi dan cenderung berusaha memenuhi kepentingan pribadi.


(30)

4. Kinerja Manajerial

Menurut Robbins (2002:272), mengatakan bahwa “Kinerja merupakan faktor penting yang digunakan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi organisasi”. Karena itu, kinerja merupakan hasil kerja karyawan dalam suatu perusahaan selama periode waktu tertentu yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam organisasi tersebut.

Kinerja manajerial adalah seberapa jauh manajer melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Kinerja berhubungan dengan seberapa besar kemampuan setiap level manajemen dalam membangun perusahaan dan meningkatkan produktivitas serta kinerja perusahaan baik dari segi kinerja kualitas sumber daya manusia juga kinerja keuangan.

Kinerja manajerial didasarkan pada fungsi-fungsi manajemen yang ada dalam teori manajemen klasik yaitu: perencanaan, koordinasi, evaluasi, pengaturan staffing, negosiasi, investigasi, perwakilan dan pengawasan.

a. Perencanaan

Menurut Welsch (2000:4) ”Dalam kaitannya dengan fungsi perencanaan, anggaran merupakan tujuan yang ditetapkan untuk dicapai dalam periode tertentu.” dalam perencanaan kegiatan diperlukan adanya umpan balik. Umpan balik diperlukan untuk:

(1) Memperbaiki kinerja yang kurang baik

(2) Mengatasi kejadian-kejadian yang tidak terantisipasi (3) Mendapatkan manfaat dari pengembangan rencana baru.


(31)

b. Investigasi

Investigasi merupakan kegiatan untuk melakukan pemeriksaan melalui pengumpulan dan penyampaian informasi sebagai bahan pencatatan, pembuatan laporan, sehingga mempermudah dilaksanakannya pengukuran hasil dan analisis terhadap pekerjaan yang telah dilakukan.

Menurut Supomo dan Indriantoro (1998)

Laporan dari setiap manajer pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya, menjelaskan kinerja manajerial yang bersangkutan. Untuk menyusun laporan tersebut, manajer melaksanakan salah satu fungsi manajemen, yaitu investigasi. Dalam hal ini manajemen bertugas untuk mengumpulkan dan menyampaikan informasi untuk catatan, laporan dan rekening, mengukur hasil. Menentukan persediaan, dan analisa pekerjaan

c. Koordinasi

Koordinasi merupakan proses jalinan kerjasama dengan bagian-bagian lain dalam organisasi melalui tukar menukar informasi yang dikaitkan dengan penyesuaian program-program kerja.

d. Evaluasi

Evaluasi merupakan penilaian yang dilakukan oleh manajer terhadap rencana yang telah dibuat, dan ditujukan untuk menilai pegawai dan catatan hasil kerja sehingga dari hasil penilaian tersebut dapat diambil keputusan yang diperlukan.


(32)

e. Pengawasan

Pengawasan merupakan penilaian untuk mendapatkan keyakinan bahwa perencanaan, pengkoordinasian, penyusunan personalia dan pengarahan telah berjalan secara efektif.

f. Staffing

Menurut Sabardi dalam Yunora (2009) ”penataan staff merupakan faktor penting dalam pengelolaan sumber daya manusia agar para karyawan dapat dimanfaatkan secara efektif”.

g. Negosiasi

Komunikasi merupakan faktor yang penting bagi seorang manajer untuk memahami perilaku agar dapt menangani karyawan secara efektif. Disamping itu, komunikasi merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi yang sangat dibutuhkan seorang manajer dalam pengambilan keputusan.

h. Perwakilan

”Manajer menciptakan hubungan dan menggunakan pendekatan kontijensi dalam pencapaian tujuan organisasi, karena ia dapat menjadi wakil unit kerjanya dan dapat mewakili organisasi secara keseluruhan” (Sabardi dalam Yunora, 2009).

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini hampir sama dengan penelitian-penelitian terdahulu yang meneliti pengaruh partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja


(33)

manajerial. Sinaga (2009) melakukan penelitian Pengaruh partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial pada PTPN III Sei Sikambing Medan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial.

Penelitian yang dilakukan oleh Hafiz (2007) mengenai Pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial pada PT Cakra Compact. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran memberikan pengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

Penelitian yang dilakukan oleh Hafera (2008) mengenai Analisis pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan komunikasi sebagai variabel moderating pada PT Bank Negara Indonesia Tbk Medan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran memberikan pengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

Penelitian yang dilakukan deliana (2004) mengenai Pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja dengan gaya kepemimpinan dan persepsi ketidakpastian lingkungan sebagai variable moderator. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja, gaya kepemimpinan tidak mempengaruhi hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial dan kepuasan kerja.

Penelitian yang dilakukan oleh Supriyono (2004) mengenai Pengaruh komitmen organisasi dan keinginan social terhadap hubungan antara partisipasi penganggaran dengan kinerja manajerial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa


(34)

Partisipasi penganggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial dan Partisipasi penganggaran dengan kinerja dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh komitmen organisasi.

Sebagaimana telah disebutkan dimuka, bahwa penelitian ini hampir sama dengan penelitian terdahulu. Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan dua variabel independen yaitu partisipasi anggaran dan komitmen organisasi, serta meneliti apakah variabel tersebut memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial sekaligus untuk melihat konsistensi dari hasil peneliti sebelumnya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini dilakukan pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan. Oleh karena itu, akan disajikan temuan-temuan empiris terdahulu dari beberapa penelitian yang berhubungan dengan partisipasi anggaran pada tabel 6.1 di bawah ini :

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No

Nama Peneliti

Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 Ekha Yunora Sinaga (2009) Pengaruh partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial pada PTPN III Sei Sikambing Medan

1. Tidak terdapat pengaruh antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial

2. Terdapat pengaruh positif antara komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial

2 Frisilia

Wihasfina Hafiz (2007) Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial pada PT Cakra Compact Aluminium

Partisipasi dalam penyusunan anggaran memberikan pengaruh positif terhadap kinerja manajerial


(35)

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual

Partisipasi anggaran menggambarkan keterlibatan manajer pusat pertanggungjawaban mulai dari tingkat bawah, menengah dan tingkat atas dalam proses penyusunan anggaran. Keterlibatan para manajer ini sangat penting dalam upaya memotivasi mereka guna mencapai tujuan perusahaan.

Industries

3 Deliana (2004)

Pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja dengan gaya kepemimpinan dan persepsi ketidakpastian lingkungan sebagai variable moderator.

1. Partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja

2. gaya kepemimpinan tidak

mempengaruhi hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial dan kepuasan kerja.

4 Kornelius Harefa (2008) Analisis Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komunikasi Sebagai Variabel Moderating pada PT Bank Negara

Indonesia Tbk. Medan

1. Terdapat pengaruh antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial

2. Terdapat pengaruh antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan komunikasi sebagai variabel

moderating

5 Supriyono (2004) Pengaruh komitmen organisasi dan keinginan social terhadap hubungan antara partisipasi penganggaran dengan kinerja manajerial

1. Partisipasi penganggaran mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan kinerja manajerial 2. Partisipasi penganggaran dengan

kinerja dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh komitmen organisasi


(36)

Partisipasi merupakan suatu proses dimana individu-individu terlibat langsung didalamnya dan mempunyai pengaruh pada penyusunan anggaran. Partisipasi para manajer dalam proses penyusunan anggaran menciptakan terjadinya komunikasi yang baik, interaksi satu sama lain serta bekerja sama dalam team guna mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan kinerja merupakan evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan lewat atasan langsung, teman, dirinya sendiri dan bawahan

Komitmen organisasi dapat diartikan sebagai dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan kepentingan sendiri. (Wiener dalam handayani, 2011). Hal ini berarti bahwa individu yang memiliki komitmen tinggi akan lebih mengutamakan kepentingan organisasinya daripada kepentingan pribadi atau kelompoknya. Demi tercapainya tujuan organisasi, maka individu yang memiliki komitmen tinggi akan menghasilkan kinerja individu yang tinggi pula. Begitu juga dengan seorang manajer, komitmen terhadap organisasi ini sangat penting dimiliki, karena manajer merupakan orang yang membuat keputusan-keputusan penting bagi perusahaan. Komitmen yang tinggi terhadap organisasi akan mendukung kinerja manajerial yang baik.

Dengan demikian, kinerja Manajerial (Y) itu sendiri dapat dipengaruhi oleh partisipasi anggaran (X1), dan komitmen organisasi (X2),


(37)

dan untuk menyederhanakan, Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis menurut Rochaety (2007:31) merupakan jawaban sementara atas masalah yang akan diteliti. Berdasarkan kerangka konseptual diatas dapat dibuat hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Partisipasi anggaran dan komitmen organisasi secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan.

Parisipasi Anggaran (X1)

Kinerja Manajerial (Y)

Parisipasi Anggaran (X2)

H1

H2


(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian assosiatif kasual. Penelitian assosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih (Sugiono, 2007:11). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah partisipasi anggaran sebagai variabel independen berpengaruh terhadap kinerja manajerial sebagai variabel dependen dengan objek penelitian pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Menurut Rochaety (2007:63) ”Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu”. Menurut Sugiono (2007:72) ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek, yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini difokuskan pada manajer tingkat atas dan menengah yang terlibat langsung dalam penyusunan anggaran pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan yaitu Pengurus, Manajer, Kepala Bagian Penagihan, Kasi Pengawas I, Kasi Pengawas II, Kasi SDM, Kasi Distribusi, Kasi Pembukuan, Kasi Usaha, Kasi Simpan Pinjam dan Kepala


(39)

Loket. Adapun jumlah pegawai Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan 437 orang, dimana terdiri dari 372 orang pegawai lapangan, dan pegawai administrasi 65 orang. sedangkan jumlah manajer yang terlibat langsung dalam penyusunan anggaran adalah:

a. Manajer tingkat atas : 5 orang b. Manajer tingkat menengah : 30 orang

Jumlah 35 orang

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari unit-unit populasi yang diperoleh melalui sampling tertentu. Metode penentuan sampel dilakukan dengan simple Random Sampling atau secara acak dilakukan dengan undian. Penentuan jumlah sampel dari populasi berdasarkan rumus yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael untuk tingkat kesalahan 5%.

Rumus untuk mengitung ukuran sampel adalah sebagai berikut : λ2 . N . P . Q

d2 (N - 1) + λ2 . P . Q dimana:

λ2

dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10%. P = Q = 0,5. d = 0,05. s = jumlah sampel

atau dengan tabel yang telah ditentuan dalam Sugiyono (2007 : 81) table 5.1 dengan tingkat kesalahan 5% maka dapat dilihat dengan populasi 35 orang dilihat dalam tabel yang telah ditentukan maka jumlah sampel adalah 33 orang.


(40)

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan adalah data kualitatif yang terdiri dari data primer dan data sekunder, yaitu :

1. data primer terdiri dari hasil jawaban responden yang dikumpulkan dengan mengirimkan kuesioner kepada seluruh manajer pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan tentang partisipasi anggaran serta kinerja manajerial,

2. data sekunder terdiri dari sejarah singkat perusahaan dan struktur organisasi.

Data penelitian ini bersumber dari jawaban para manajer pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan. Kuesioner diambil dari penelitian sebelumnya yang telah teruji. Instrumen dalam kuisioner partisipasi penyusunan anggaran diadopsi dari Milani dalam Sinaga (2009); kuesioner komitmen organisasi diadopsi oleh Mowday dalam Sinaga (2009), dan kuisioner kinerja manajerial diadopsi dari Mahoney dalam Sinaga (2009).

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau kuesioner. Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan jawabannya. Langkah-langkah dalam pengumpulan data primer adalah sebagai berikut :


(41)

1. Kuesioner-kuesioner diberikan langsung kepada semua responden.

2. setelah 1 (satu) minggu peneliti mengumpulkan kuesioner yang telah diisi responden.

3. Jika ada responden yang belum mengembalikan daftar pertanyaan tersebut, maka kepada mereka diberi waktu 1 (satu) minggu lagi

4. Setelah batas waktu yang telah ditentukan dan kuesioner telah dikembalikan oleh responden, maka peneliti akan mengolah data tersebut.

E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen). Variabel bebas adalah partisipasi anggaran dan komitmen organisasi, sedangkan variabel terikat adalah kinerja manajerial.

Tebel 3.1

Tabel Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Variabel Definisi Operasional Pengukuran Variabel Skala Variabel Independen 1. Partisipasi Anggaran Partisipasi anggaran adalah partisipasi dalam penyusunan anggaran sebagai proses dimana individu terlibat dalam penyusunan target anggaran, kemudian individu tersebut dievaluasi kinerjanya dan memperoleh penghargaan Menggunakan indikator yang dikembangkan Milani (1975) dalam Sinaga (2009) yang terdiri dari: keterlibatan dalam penyusunan anggaran, alasan melakukan revisi anggaran, memberikan pendapat, dimintai pendapat, serta

penyelesaian akhir dan kontribusi dalam

Skala Interval


(42)

berdasarkan target anggaran (Supomo dan Indrianto, 1998)

penyusunan anggaran 2. Komitmen Organisasi Komitmen organisasi menurut Luthans dalam pasaribu (2006:249) adalah ” keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha keras sesuai dengan keinginan organisasi, keyakinan tertentu, dan

penerimaan nilai dan tujuan organisasi”.

Menggunakan indikator yang dikembangkan oleh Mowday (1979) dalam Sinaga (2009) antara lain: kerja keras,

kebanggaan, keikhlasan, kesamaan nilai,

menyukai pekerjaan, inspirasi, dan perasaan senang. Skala Interval Variabel dependen 1. Kinerja Manajerial Kinerja manajerial menurut Robbins (2002:272) adalah ” faktor penting yang digunakan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi

organisasi”.

Menggunakan indikator yang dikembangkan oleh Mahoney (1963) dalam Sinaga (2009) antara lain: ”perencanaan, investigasi, pengkordinasian, evaluasi, pengawasan, pemilihan staff, negosiasi, perwakilan, dan kinerja secara menyeluruh”.

Skala Interval

F. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

Menurut Yunora (2009), Satatistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data. Statistik deskriptif memberikan gambaran/ dekripsi tentang jawaban para responden atas kuesioner yang diberikan untuk setiap variabel penelitian.


(43)

2. Uji Kualitas Data

Ada dua prosedur yang dilakukan untuk mengukur kualitas data, yaitu :

a. Uji Reliabilitas, untuk menunjukan sejauhmana suatu hasil pengukuran relatif konsisten jika diulangi beberapa kali (Hafiz:2007). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. ”Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60”. (Ghozali, 2002:133).

b. Uji Validitas, dilakukan untuk menjawab pertanyaan apakah instrumen penelitian yang telah disusun benar-benar akurat sehingga mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu kuesioner valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Menurut Yunora (2009), Kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut :

• jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir pertanyaan tersebut valid,

• jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel maka butir pertanyaan tesebut tidak valid.


(44)

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dilakukan dengan melihat histogram atau normal probability plot. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari nilai residualnya.

Proses uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Distribusi data dapat dilihat dengan membandingkan Zhitung dengan Ztabel dengan kriteria sebagai berikut :

1) Jika Zhitung (Kolmogorov Smirnov) < Ztabel (1,96), atau angka

signifikan > taraf signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data dikatakan normal.

2) Jika Zhitung (Kolmogorov Smirnov) > Ztabel (1,96), atau angka

signifikan < taraf signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data

dikatakan tidak normal.

Uji normalitas data juga dapat dilihat dengan memperlihatkan penyebaran data (titik) pada normal P Plot of Regression Standardized Residual variabel independen, dimana : 1) Jika data memyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah


(45)

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2005:111) ”uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen atau variabel bebas”. Suatu model regresi yang baik tidak ditemukan hubungan atau korelasi di antara variable independen. Semakin rendah korelasi antar variabel independen maka persamaan tersebut semakin baik. Untuk melihat ada tidaknya multikolinearitas maka dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance dari model penelitian.

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang terendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/torerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF > 10. uji multikolonieritas juga dapat dilakukan dengan melihat kolerasi antar


(46)

variabel independen, jika nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0,95 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat gejala multikolonieritas antar variabel independen dalam penelitian tersebut.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2005:105) ”Uji heterokedasitas bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedasitas. Uji heterokedasitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antar nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heterokedasitas, antara lain :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan heterokedasitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedasitas atau terjadi homokedastisitas.

4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Analisis persamaan regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari beberapa variabel bebas terhadap


(47)

satu variabel terikat. Persamaan regresi berganda yang digunakan dapat dinyatakan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan :

Y = Kinerja Manajerial

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien Regresi Variabel X X1 = Partisipasi Anggaran

X2 = Komitmen Organisasi

e = Tingkat Kesalahan Penggangu

a. Adjusted R2

Pengujian ajusted R2 digunakan untuk mengukur proporsi atau presentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Adjusted R2 berkisar antara nol sampai dengan 1 (0 ≤ adjusted R2 ≤ 1). Hal ini berarti bila adjusted R2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila adjusted R2 semakin besar mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila adjusted R2 semakin kecil mendekati 0, maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.


(48)

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan seberapa besar jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah :

Ho : b1 = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen,

Ha : b2 ≠ 0, artinya suatu variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan :

jika probabilitas < 0,05 maka Ha atau Ho ditolak,

jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak atau Ho diterima.

c. Uji – F

Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi dari model persamaan regresi, apakah terdapat hubungan signifikan antara X dan Y. Bentuk pengujiannya :

Ho : b1 = 0, artinya semua variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen,

Ha : b2 ≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.


(49)

Kriteria pengambilan keputusan :

jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak, jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak atau Ho diterima.

G. Jadwal dan Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan yang terletak di Jalan Petani No. 1 Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan selesai yang riciannya dapat dilihat dalam tabel 3.1, berikut:

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian yang direncanakan sebagai berikut :

Tahapan Penelitian Maret April Mei Juni Juli

Pengajuan Judul Penyelesaian Proposal Seminar Proposal Pengumpulan Data Pengolahan Data Penulisan Laporan Penyelesaian Laporan


(50)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan

Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan adalah suatu koperasi yang tumbuh dan didirikan atas keinginan karyawan Tirtanadi sendiri. Akta pendirian Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan ditanda tangani oleh yang memberi kuasa rapat pembentukan pada tanggal 23 Agustus 1986 hari sabtu di jalan Sisingamangaraja No. 1 Medan.

Awal perjalanan Koperasi Karyawan Tirtanadi ini pertama sekali dipimpin oleh Saudara Kamaruddin Lubis dibantu oleh unsur pengurus lainnya, disamping tugas sehari-hari sebagai karyawan Koperasi Tirtanadi.

Anggota Koperasi Karyawan Tirtanadi adalah seluruh pegawai PDAM Tirtanadi baik yang berada di kantor pusat, cabang maupun unit kerja lainnya, tidak termasuk pegawai yang berstatus pegawai honor bulanan. Dalam perjalanan Koperasi Karyawan Tirtanadi diadakan perubahan kepengurusan sesuai SK Direksi PDAM Tirtanadi No. 38/KPT/97 tertanggal 20 Mei 1997 dalam upaya agar Koperasi Karyawan Tirtanadi lebih baik lincah gerakannya terutama dalam melayani keinginan dan kebutuhan para anggota baik kegiatan simpan pinjam maupun layanan-layanan keperluan anggota diluar simpan pinjam.


(51)

Rapat anggota khusus perusahaan Anggaran Dasar Koperasi Karyawan Tirtanadi Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara Medan yang diadakan untuk merubah Anggaran Dasar atau penyesuaian dengan ketentuan Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang koperasi yang diselenggarakan pada tanggal 09 Februari 1998 bertempat di aula PDAM Tirtanadi.

Rapat anggota khusus perubahan anggaran dasar sah menurut ketentuan di dalam anggaran dasar koperasi yang lama pasal 29 ayat 1 dan dengan berpedoman kepada ketentuan undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian rapat memutuskan dengan suara bulat / aklamasi untuk merubah anggaran dasar Koperasi karyawan Tirtanadi Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara didaftar dalam buku daftar umum Departemen dan pengusaha kecil RI pada tanggal 16 Mei 1987, Nomor 4594/BH/V.

Dengan terbitnya Surat keputusan Direksi Perusahaan Air Minum Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara No. 48/KPTS/99 tanggal 27 Mei 1999 tentang Pemberhentian dan pengangkatan Pengurus harian Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan

2. Struktur Organisasi

Bentuk struktur Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan adalah sebagai berikut :

a. Rapat Anggota

Di dalam koperasi kekuasaan tertinggi terletak di tangan Rapat Anggota, hal ini dikarenakan bahwa koperasi sebagai bentuk usaha yang


(52)

bergerak dibidang tatanan perekonomian mempunyai tatanan management yang berbeda dengan Badan Usaha lainnya. Perbedaan tersebut bersumber pada hakekat Management Koperasi yang pada dasar falsafahnya adalah dari, oleh dan untuk anggota yang mencerminkan pelaksanaan falsafah demokrasi Indonesia didalam dunia usaha yang menjadi ciri khas Koperasi.

b. Pengurus

Pengurus adalah orang yang dipilih dari kalangan anggota Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan sebagai orang-orang yang dipercaya oleh anggota untuk mengelola Koperasi Karyawan Tirtanadi. Adapun susunan pengurus Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan adalah sebagai berikut :

1) Ketua 2) Sekretaris 3) Bendahara c. Manajer

d. Kabag Penagihan e. Kasi Pengawas I f. Kasi Pengawas II g. Kasi SDM h. Kasi Distribusi i. Kasi Pembukuan j. Kasi Usaha


(53)

B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran koesioner kepada responden. Dari 33 koesioner yang dikirim kepada responden, seluruhnya dikembalikan. Hal ini berarti respon rate sebesar 100%, dengan observasi penelitian berjumlah 33 sampel.

a. Partisipasi Anggaran (X1)

Tabel 4.1 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada kuesioner.

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Variabel Partisipasi Anggaran (X1)

Descriptive Statistics

33 6 7 6.79 .415

33 5 7 6.39 .556

33 5 7 6.42 .561

33 5 7 6.21 .545

33 5 7 6.24 .663

33 5 7 6.39 .556

33 PA1

PA2 PA3 PA4 PA5 PA6

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Sumber : Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.1, dapat dideskripsikan sebagai berikut.

1) Jawaban terhadap pertanyaan pertama, berkaitan dengan seberapa besar unsur keterlibatan manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam proses penyusunan anggaran. Jawaban terendah adalah 6, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 6,79. Ini menunjukkan


(54)

bahwa para manajer memberikan kontribusi tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 0,415 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. Dikatakan outlier apabila data tersebut nilainya lebih besar dari 2,5 standar deviasi.

2) Jawaban terhadap pertanyaan kedua, berkaitan dengan seberapa masuk akal alasan atasan manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam melakukan revisi anggaran. Jawaban terendah adalah 5, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 6,39. Ini menunjukkan bahwa para manajer memberikan kontribusi tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 0,556 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.

3) Jawaban terhadap pertanyaan ketiga, berkaitan dengan seberapa sering manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan memberi pendapat, atau opini tentang anggaran. Jawaban terendah adalah 5, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 6,42. Ini menunjukkan bahwa para manajer memberikan kontribusi tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 0,561 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.

4) Jawaban terhadap pertanyaan keempat, berkaitan dengan seberapa sering manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dimintai


(55)

pendapat atau usulan ketika penyusunan anggaran. Jawaban terendah adalah 5, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 6,21. Ini menunjukkan bahwa para manajer memberikan kontribusi tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 0,545 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.

5) Jawaban terhadap pertanyaan kelima, berkaitan dengan seberapa banyak pengaruh manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan yang tercermin dalam anggaran final/ akhir. Jawaban terendah adalah 5, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 6,24. Ini menunjukkan bahwa para manajer memberikan kontribusi tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 0,663 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.

6) Jawaban terhadap pertanyaan keenam, berkaitan dengan seberapa penting kontribusi manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam proses penyusunan anggaran. Jawaban terendah adalah 5, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 6,39. Ini menunjukkan bahwa para manajer memberikan kontribusi tinggi terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 0,556 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.


(56)

b. Komitmen Organisasi (X2)

Tabel 4.2 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada kuesioner komitmen organisasi.

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Variabel Komitmen Organisasi

Descriptive Statistics

33 5 7 6.55 .564

33 5 7 6.58 .614

33 5 7 6.61 .556

33 4 7 6.27 .876

33 5 7 6.18 .584

33 6 7 6.58 .502

33 6 7 6.45 .506

33 KO1

KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Sumber : Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.2, dapat dideskripsikan sebagai berikut.

1) Pertanyaan pertama menunjukkan seberapa keras manajer Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan bekerja agar perusahaan tersebut berjalan dengan baik. Rata-rata jawaban responden adalah 6,55 yang menunjukkan tingginya kemauan untuk bekerja keras lebih dari pada apa yang diharapkan. Standar deviasi adalah 0,564 artinya tidak terdapat data yang outlier.

2) Pertanyaan kedua menunjukkan seberapa bangga manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan terhadap perusahaan tempatnya bekerja. Rata-rata jawaban responden adalah 6,58 yang menunjukkan


(57)

bangganya responden pada perusahaan tempatnya bekerja. Standar deviasi adalah 0,614 artinya tidak terdapat data yang outlier.

3) Pertanyaan ketiga menunjukkan seberapa baik manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam menerima tugas apa saja agar dapat tetap bekerja di perusahaan ini. Rata-rata jawaban responden adalah 6,61 yang menunjukkan tingginya kesetiaan responden agar tetap bekerja di perusahaan tempatnya bekerja. Standar deviasi adalah 0,556 artinya tidak terdapat data yang outlier.

4) Pertanyaan keempat menunjukkan seberapa baik manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam hal kesamaan nilai dengan tempatnya bekerja. Rata-rata jawaban responden adalah 6,27 yang menunjukkan tingginya kesamaan nilai yang dianut responden dengan nilai yang dianut perusahaan tempatnya bekerja. Standar deviasi adalah 0,876 artinya tidak terdapat data yang outlier.

5) Pertanyaan kelima menunjukkan seberapa bangga manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan mengatakan kepada orang lain tempatnya bekerja. Rata-rata jawaban responden adalah 6,18 yang menunjukkan kebanggaan responden terhadap tempatnya bekerja. Standar deviasi adalah 0,584 artinya tidak terdapat data yang outlier.

6) Pertanyaan keenam menunjukkan seberapa sering perusahaan memberikan inspirasi manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam mencapai kinerja. Rata-rata jawaban responden adalah 6,58


(58)

yang menunjukkan bahwa perusahaan memberikan inspirasi dalam pencapaian kinerja responden. Standar deviasi adalah 0,502 artinya tidak terdapat data yang outlier.

7) Pertanyaan ketujuh menunjukkan seberapa senang manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam memilih perusahaan tempatnya bekerja. Rata-rata jawaban responden adalah 6,45 yang menunjukkan kesenangan responden dalam memilih perusahaan tersebut sebagai tempatnya bekerja. Standar deviasi adalah 0,506 artinya tidak terdapat data yang outlier.

c. Kinerja Manajerial (Y)

Tabel 4.3 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada kuesioner kinerja manajerial.

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Manajerial

Descriptive Statistics

33 6 7 6.76 .435

33 6 7 6.48 .508

33 5 7 6.33 .692

33 5 7 6.15 .619

33 5 7 6.09 .579

33 5 7 5.91 .384

33 6 7 6.06 .242

33 5 7 5.91 .384

33 KM1

KM2 KM3 KM4 KM5 KM6 KM7 KM8

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


(59)

Berdasarkan tabel 4.3, dapat dideskripsikan sebagai berikut.

1) Pertanyaan pertama berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam melakukan tugas perencanaan. Rata-rata jawaban responden adalah 6,76. Ini menunjukkan bahwa responden memiliki nilai kecakapan tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 0,435 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.

2) Pertanyaan kedua berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam melakukan tugas investigasi. Rata-rata jawaban responden adalah 6,48. Ini menunjukkan bahwa responden memiliki nilai kecakapan tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 0,508 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.

3) Pertanyaan ketiga berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam melakukan tugas koordinasi. Rata-rata jawaban responden adalah 6,33. Ini menunjukkan bahwa responden memiliki nilai kecakapan tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 0,692 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.

4) Pertanyaan keempat berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam


(60)

melakukan tugas evaluasi. Rata-rata jawaban responden adalah 6,15. Ini menunjukkan bahwa responden memiliki nilai kecakapan tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 0,619 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.

5) Pertanyaan kelima berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam melakukan tugas pengawasan. Rata-rata jawaban responden adalah 6,09. Ini menunjukkan bahwa responden memiliki nilai kecakapan tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 0,579 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.

6) Pertanyaan keenam berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam melakukan tugas staffing. Rata-rata jawaban responden adalah 5,91. Ini menunjukkan bahwa responden memiliki nilai kecakapan tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 0,384 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.

7) Pertanyaan ketujuh berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam melakukan tugas negosiasi. Rata-rata jawaban responden adalah 6,06. Ini menunjukkan bahwa responden memiliki nilai kecakapan tinggi.


(61)

Nilai standar deviasi sebesar 0,242 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.

8) Pertanyaan kedelapan berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi kemampuan manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam melakukan tugas perwakilan. Rata-rata jawaban responden adalah 5,91. Ini menunjukkan bahwa responden memiliki nilai kecakapan tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 0,384 menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.

2. Hasil Uji Kualitas Data

Uji validitas dilakukan dengan melihat korelasi antara skor butir dengan skor faktor harus berkorelasi positif, kemudian membandingakan r tabel dengan r hitung dari tiap butir pertanyaan pada α = 0,05 dengan derajat kebebasan (n-k). Untuk data sejumlah (n) = 33 sampel, dengan degree of freedom (df) = n-2=31, dimana digunakan n – 2 karena penelitian ini menggunakan 2 variabel independen, penggunaan derajat signifikansi (α) sebesar 5% akan menghasilkan r-tabel sebesar 0,344. sedangkan nilai reliabilitas dilihat dari cronbach alpa masing-masing instrumen penelitian harus lebih besar dari pada 0,6.

a. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Partisipasi Anggaran (X1)

Tabel 4.4 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel partisipasi anggaran.


(62)

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran

Item

Corrected Item-Total Correlation

(r-hitung)

r-tabel Keterangan

Pertanyaan 1 0,504 0,344 Valid

Pertanyaan 2 0,743 0,344 Valid

Pertanyaan 3 0,716 0,344 Valid

Pertanyaan 4 0,379 0,344 Valid

Pertanyaan 5 0,696 0,344 Valid

Pertanyaan 6 0,548 0,344 Valid

Sumber : Output SPSS

Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4.4, keenam item pertanyaan menghasilkan r-hitung yang lebih besar dari r-tabel. Sehingga keenam pertanyaan mampu mengukur partisipasi responden dalam penyusunan anggaran.

Tabel 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel partisipasi anggaran.

Tabel 4.5

Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran

Sumber : Output SPSS

Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,824. Berdasarkan

Reliability Statistics

.824 6

Cronbach's


(63)

hasil ini juga dapat disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi.

b. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Komitmen Organisasi

Tabel 4.6 berikut ini menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel komitmen organisasi.

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi

Item

Corrected Item-Total Correlation

(r-hitung)

r-tabel Keterangan

Pertanyaan 1 0,486 0,344 Valid

Pertanyaan 2 0,789 0,344 Valid

Pertanyaan 3 0,441 0,344 Valid

Pertanyaan 4 0,419 0,344 Valid

Pertanyaan 5 0,490 0,344 Valid

Pertanyaan 6 0,460 0,344 Valid

Pertanyaan 7 0,612 0,344 Valid

Sumber : Output SPSS

Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4.6, ketujuh item pertanyaan menghasilkan r-hitung yang lebih besar dari r-tabel. Sehingga ketujuh pertanyaan mampu mengukur komitmen responden terhadap organisasi tempatnya bekerja

Tabel 4.7 berikut ini menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel komitmen organisasi.


(64)

Tabel 4.7

Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi

Sumber : Output SPSS

Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,784. Berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi.

c. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja Manajerial

Tabel 4.8 berikut ini menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel Kinerja Manajerial.

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja Manajerial

Item

Corrected Item-Total Correlation

(r-hitung)

r-tabel Keterangan

Pertanyaan 1 0,631 0,344 Valid

Pertanyaan 2 0,722 0,344 Valid

Pertanyaan 3 0,793 0,344 Valid

Pertanyaan 4 0,493 0,344 Valid

Pertanyaan 5 0,599 0,344 Valid

Pertanyaan 6 0,563 0,344 Valid

Pertanyaan 7 0,428 0,344 Valid

Pertanyaan 8 0,459 0,344 Valid

Sumber : Output SPSS

Reliability Statistics

.784 7

Cronbach's


(65)

Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4.8, kedelapan item pertanyaan menghasilkan r-hitung yang lebih besar dari r-tabel. Sehingga kedelapan pertanyaan mampu mengukur Kinerja Manajerial responden terhadap organisasi tempatnya bekerja

Tabel 4.9 berikut ini menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel Kinerja Manajerial.

Tabel 4.9

Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja Manajerial

Reliability Statistics

.840 8

Cronbach's

Alpha N of Items

Sumber : Output SPSS

Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,840, berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas tinggi.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak


(66)

valid. Cara yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan analisis grafik. Hasil pengujian normalitas data ditunjukkan dalam histogram dan grafik berikut ini:

Gambar 4.1 Grafik Histogram

Sumber : Output SPSS

Gambar 4.2 Normal P-P Plot

Sumber : Output SPSS

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Residual

0 2 4 6 8 Fr eq ue nc y

Mean = -3.68E-16 Std. Dev. = 0.968 N = 33

Dependent Variable: Kinerja Manajerial Histogram

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Ex pe ct ed C um Pr ob

Dependent Variable: Kinerja Manajerial Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual


(67)

Dengan melihat tampilan histogram maupun grafik normal plot maka dapat disimpulkan bahwa grafik histogram pola distribusi yang tidak menceng ke kiri atau ke kanan menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regrasi tidak menyalahi asumsi normalitas.

Pengujian normalitas data juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S). Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data itu terdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Hasil pengujian normalitas terhadap variabel independen dan variabel dependen akan disajikan pada tabel 4.10.

Tabel 4.10

Sumber : Output SPSS Sumber : Output SPSS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

33 33 33

38.45 45.67 49.70

2.425 2.026 2.744

.156 .260 .146

.117 .125 .146

-.156 -.260 -.137

.897 .993 .837

.397 .063 .485

N

Mean

Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran Komitmen Organisasi Kinerja Manajerial

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.


(68)

Berdasarkan tabel 4.10, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel independen dan variabel dependen menunjukkan data terdistribusi secara normal, karena hasil signifikansi adalah 0,397 (partisipasi dalam penyusunan anggaran), 0,063 (komitmen organisasi), dan 0,485 (kinerja manajerial). Oleh karena nilai sig. untuk setiap variabel yang diuji > 0.05 maka dapat diketahui bahwa data variabel adalah normal atau memenuhi syarat uji normalitas.

b. Hasil Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi antara variabel-variabel independen antara yang satu dengan lainnya. Dalam hal ini, kita sebut variabel-variabel bebas ini tidak orthogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantaranya sama dengan nol. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada tabel 4.11 berikut ini.

Tabel 4.11

Hasil Uji Gejala Multikolinearitas

Sumber : Output SPSS Sumber : Output SPSS Sumber : Output SPSS

Coefficientsa

8.483 7.961 1.065 .295

.434 .194 .384 2.241 .033 .562 1.778

.537 .232 .396 2.315 .028 .562 1.778

(Constant) Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran Komitmen Organisasi Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Kinerja Manajerial a.


(69)

Dari hasil pengujian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen. Gejala multikolinearitas terjadi apabila nilai VIF lebih besar dari 10. Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa variabel partisipasi anggaran dan komitmen organisasi memenuhi syarat uji gejala multikolinearitas.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk pengujian ini peneliti menggunakan alat analisis grafik (Scatterplot). Deteksi ada tidaknya gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar nilai X1, X2, dan Y.

Jika ada pola tertentu, maka telah terjadi gejala heterokedastisitas. Hasil pengujian gejala heteroskedastisitas disajikan dalam gambar 4.3

Gambar 4.3 Grafik Sctatterplot

Sumber : Output SPSS

-2 -1 0 1

Regression Standardized Predicted Value

-4 -2 0 2 4

Re

gr

es

sio

n S

tu

de

nt

ize

d R

es

idu

al

Dependent Variable: Kinerja Manajerial Scatterplot


(70)

Berdasarkan gambar 4.3, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. maka dapat didimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

4. Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian dengan regresi berganda ditujukan dalam tabel-tabel di bawah ini:

Tabel 4.12 Variabel Masukan

Sumber : Output SPSS Sumber : Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.12 di atas, maka analisis statistik deskriptif adalah sebagai berikut:

a. variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel independen yaitu partisipasi anggaran dan komitmen organisasi,

b. tidak ada variabel independen yang dikeluarkan,

c. metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter.

Variables Entered/Removedb

Komitmen Organisasi, Partisipasi dalam Penyusunan Anggarana

. Enter Model

1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: Kinerja Manajerial b.


(71)

Tabel 4.13 Model Summary

Sumber : Output SPSS

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan R sebesar 0,711 yang berarti bahwa hubungan antara partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial mempunyai hubungan yang cukup kuat yaitu sebesar 71,1%. Dikatakan cukup kuat karena angka tersebut berada di atas 0,5 atau 50%. Sedangkan nilai Adjusted R Square atau nilai koefisien determinasi sebesar 0,473. Yang berarti bahwa variabel independen (kinerja manajerial) mampu dijelaskan oleh variabel independen (partisipasi anggaran dan komitmen organisasi) sebesar 47,3%, dan selebihnya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini, kemungkinan seperti variabel motivasi, gaya kepemimpinan, kenaikan gaji, kejelasan sasaran anggaran, dan sebagainya.

Model Summaryb

.711a .506 .473 1.993

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi,

Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran a.

Dependent Variable: Kinerja Manajerial b.


(1)

Lampiran viii

Regression

Coefficientsa

8.483 7.961 1.065 .295

.434 .194 .384 2.241 .033 .562 1.778

.537 .232 .396 2.315 .028 .562 1.778 (Constant) Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran Komitmen Organisasi Model 1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: Kinerja Manajerial a.

ANOVAb

121.822 2 60.911 15.337 .000a

119.148 30 3.972

240.970 32 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran

a.

Dependent Variable: Kinerja Manajerial b.

Model Summaryb

.711a .506 .473 1.993

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi,

Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran a.

Dependent Variable: Kinerja Manajerial b.

Variables Entered/Removedb

Komitmen Organisasi, Partisipasi dalam Penyusunan Anggarana . Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: Kinerja Manajerial b.


(2)

Residuals Statisticsa

45.69 52.49 49.70 1.951 33

-2.053 1.431 .000 1.000 33

.407 .920 .584 .143 33

45.13 52.43 49.67 1.995 33

-5.084 4.019 .000 1.930 33

-2.551 2.017 .000 .968 33

-2.612 2.103 .006 1.016 33

-5.330 4.370 .026 2.130 33

-2.922 2.239 -.001 1.068 33

.368 5.846 1.939 1.482 33

.000 .299 .035 .061 33

.011 .183 .061 .046 33

Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value

Adjusted Predicted Value Residual

Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance

Centered Leverage Value

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: Kinerja Manajerial a.

Collinearity Diagnosticsa

2.997 1.000 .00 .00 .00

.002 39.436 .46 .60 .00

.001 64.870 .54 .40 1.00

Dimension 1 2 3 Model 1 Eigenvalue Condition Index (Constant) Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran Komitmen Organisasi Variance Proportions

Dependent Variable: Kinerja Manajerial a. 1.000 -.662 -.662 1.000 .054 -.030 -.030 .038 Komitmen Organisasi Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran Komitmen Organisasi Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran Correlations Covariances Model 1 Komitmen Organisasi Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran

Dependent Variable: Kinerja Manajerial a.


(3)

Lampiran ix

HISTOGRAM

-3

-2

-1

0

1

2

3

Regression Standardized Residual

0

2

4

6

8

F

re

q

u

e

n

c

y

Mean = -3.68E-16

Std. Dev. = 0.968

N = 33

Dependent Variable: Kinerja Manajerial

Histogram


(4)

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Ex

p

e

c

te

d

C

u

m

Pr

o

b

Dependent Variable: Kinerja Manajerial

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual


(5)

Lampiran xi

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

33 33 33

38.45 45.67 49.70

2.425 2.026 2.744

.156 .260 .146

.117 .125 .146

-.156 -.260 -.137

.897 .993 .837

.397 .063 .485

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Partisipasi dalam Penyusunan

Anggaran

Komitmen Organisasi

Kinerja Manajerial

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.


(6)

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

-2

-1

0

1

Regression Standardized Predicted Value

-4

-2

0

2

4

R

e

g

re

s

s

io

n

S

tu

d

e

n

ti

z

e

d

R

e

s

id

u

a

l

Dependent Variable: Kinerja Manajerial

Scatterplot


Dokumen yang terkait

Pengaruh Komitmen Organisasi, Keadilan Prosedural dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial pada Akademi Pariwisata Medan

1 52 98

Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Pdam Tirtanadi Sumatera Utara

4 37 75

Pengaruh Budaya Paternalistik Dan Komitmen Organisasi terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara

1 31 108

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial pada Koperasi di Wilayah Tangerang Selatan

1 12 159

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Daerah Air Minum (

0 2 14

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Survei pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo).

0 1 16

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PARTISIPASI ANGGARAN, DAN SENJANGAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Pengaruh komitmen organisasi, partisipasi anggaran, dan senjangan anggaran terhadap kinerja manajerial (servey pada koperasi simpan pinjam di sukoharj

0 1 13

BAB I Pengaruh komitmen organisasi, partisipasi anggaran, dan senjangan anggaran terhadap kinerja manajerial (servey pada koperasi simpan pinjam di sukoharjo).

0 1 5

Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial pada PT. "X" Bandung.

0 5 19

Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial.

0 1 13