4.5 Analisis Tingkat Pengangguran Kabupaten Dairi
Pengangguran merupakan masalah ketenagakerjaan yang dialami banyak
negara. Begitu seriusnya masalah ini sehingga dalam setiap rencana pembangunan ekonomi masyarakat selalu dikatakan dengan tujuan untuk menurunkan angka
pengangguran. Tingkat pengangguran dapat diketahui dengan membagi jumlah penduduk yang menganggur tidak mempunyai pekerjaan dan sedang mencari
kerja dengan mereka yang termasuk dalam angkatan kerja. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
100 tan
x Kerja
Angka Kerja
Pencari IP
= Keterangan:
IP : Indeks Pengangguran Dengan manggunakan acuan tersebut, maka tingkat pengangguran yang
terjadi di Kabupaten Dairi pasca otonomi daerah terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Tingkat Pengangguran di Kabupaten Dairi Pasca Otonomi Daerah
Tahun Bekerja jiwa
Pencari Kerja jiwa
Jumlah jiwa Tingkat
Pengangguran 2001
174,318 2,552
176,870 1.443
2002 161,765
3,841 165,606
2.319 2003
145,426 3,933
149,359 2.633
2004 148,605
4,740 153,345
3.091 2005
139,159 5,177
144,336 3.587
2006 146,130
3,466 149,596
2.317 2007
135,285 7,179
142,464 5.039
Sumber: BPS Sumatera Utara, Kabupaten Dairi dalam Angka data diolah Berdasarkan perolehan data dapat diketahui bahwa pada era otonomi
daerah, rata-rata tingkat pengangguran yang terjadi di Kabupaten Dairi adalah sebesar 2.918. Tingkat pengangguran tertinggi terjadi pada tahun 2007 dengan
angka mencapai 5.039 atau sebanyak 7,179 jiwa dari total penduduk yang
Universitas Sumatera Utara
termasuk angkatan kerja pada tahun yang sama sebanyak 142,464 jumlah angkatan kerja terendah pada era otonomi daerah. Sedangkan persentase terendah
terjadi pada tahun pertama kebijakan otonomi daerah diberlakukan, yakni tahun 2001 dengan angka 1.443 atau sebanyak 2,552 jiwa dalam kondisi total
penduduk dalam angkatan kerja Kabupaten Dairi pada tahun tersebut mencapai 176,870 jiwa jumlah penduduk termasuk angkatan kerja tertinggi pada era
otonomi daerah. Apabila diperhatikan yang terjadi adalah pada saat jumlah angkatan kerja tinggi, maka tingkat pengangguran cenderung rendah dan pada saat
jumlah angkatan kerja rendah, justru tingkat pengangguran akan semakin tinggi. Misalnya saja tahun 2001, jumlah angkatan kerja sangat tinggi dibandingkan
dengan tahun-tahun berikutnya, yakni mencapai 176,870 jiwa. Akan tetapi pada tahun inilah jumlah pencari kerja terkecil terjadi dengan tingkat pengangguran
yang kecil sebesar 1.443. Hal sebaliknya terjadi pada tahun 2007. Saat itu jumlah angkatan kerja tergolong sangat sedikit dan kategorinya pun sebagai
jumlah yang paling kecil pada era otonomi daerah hanya sebanyak 142,464 jiwa, namun jumlah pencari kerja sangat tinggi di tahun ini mencapai 7,179 jiwa atau
tingkat pengangguran adalah sebesar 5.039.
4.6 Analisis Ketimpangan Daerah Kabupaten Dairi