d. Tanaman perdagangan bahan ekspor seperti kopi, kelapa, kemenyan, cengkeh, tembakau, jahe, kemiri, kulit manis, dan nilam. Tanaman
tahunan sangat baik diusahakan serta mempunyai hasil yang cukup besar jumlahnya sehingga dapat mempengaruhi perekonomian
masyarakat Kabupaten Dairi. e. Sebagian mata pencaharian tambahan juga diperoleh dari hasil hutan
seperti kayu pertukangan, damar, rotan. f. Sebagian kecil penduduk juga memelihara ternak unggas, perikanan
darat dengan tata cara pemeliharaan secara tradisional sehingga hanya merupakan penghasilan tambahan, dimana jumlahnya belum
memenuhi standard nasional.
4.2 Analisis Tipologi
Klassen Kabupaten Dairi
Analisis Tipologi Klassen digunakan untuk mengetahui pengelompokan daerah kecamatan dalam Kabupaten Dairi menurut struktur pertumbuhannya.
Dengan menggunakan Matrix Klassen dapat dilakukan 4 empat pengelompokan daerah dengan menggunakan laju pertumbuhan dan pendapatan per kapita sebagai
indikator. Namun demikian, perlu dicatat bahwa pengelompokan ini adalah bersifat dinamis karena sangat tergantung pada perkembangan kegiatan
pembangunan pada Kabupaten Dairi. Ini berarti bahwa dalam beberapa tahun ke depan, pengelompokan akan dapat berubah sesuai dengan perkembangan laju
pertumbuhan dan tingkat pendapatan per kapita daerah tersebut. Perkembangan PDRB per kapita dan pertumbuhan PDRB untuk masing-masing kecamatan dalam
Universitas Sumatera Utara
kurun waktu 1994-2007 serta rata-ratanya dapat dilihat dalam tabel 4.4 da 4.5 berikut ini:
Tabel 4.4 PDRB per Kapita Harga Konstan Kabupaten Dairi Tahun 1994-
2007 dalam Rupiah
No. Kecamatan 1994
1995 1996
1997 1998
1999 2000
1 Sidikalang
1,870,330.36 2,086,074.15
2,234,970.98 2,359,675.09
2,094,714.78 2,188,796.80
6,386,779.77 2
Berampu -
- -
- -
- 3,948,729.68
3 Parbuluan
1,355,374.01 1,419,730.52
1,569,849.83 1,610,189.56
1,679,850.28 1,748,944.01
5,010,065.10 4
Sumbul 1,041,042.73
1,143,608.27 1,296,436.41
1,385,891.16 1,525,494.03
1,579,200.66 4,641,214.05
5 Silima Pungga-pungga
878,367.85 958,876.98
1,052,411.41 1,167,670.55
1,190,500.01 1,195,241.72
4,039,472.70 6
Lae Parira -
- -
- -
- 3,091,769.23
7 Siempat Nempu
867,315.20 961,418.34
1,151,751.10 1,358,098.19
1,233,368.29 1,261,323.65
3,922,726.11 8
Siempat Nempu Hulu 726,661.92
743,828.30 862,846.66
829,756.10 935,310.01
952,107.13 3,062,855.62
9 Siempat Nempu Hilir
696,977.11 756,821.76
835,121.30 1,109,614.30
1,171,794.04 1,177,815.39
4,129,351.66 10
Tigalingga 1,166,097.92
1,250,852.01 1,388,768.17
1,441,400.39 1,602,907.52
1,665,661.47 5,280,968.91
11 Gunung Sitember
- -
- -
- -
4,529,713.27 12
Pegagan hilir 927,005.45
1,001,206.64 970,963.13
1,058,984.20 1,086,592.29
1,087,152.03 3,329,444.20
13 Tanah Pinem
842,368.42 871,336.24
974,660.37 1,043,547.95
1,272,397.70 1,334,330.65
3,859,742.43 Dairi
1,037,154.10 1,119,375.32
1,233,777.94 1,336,482.75
1,379,292.90 1,419,057.35
4,536,601.78
Sambungan
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 Rata-Rata
6,700,583.40 6,934,166.77 6,742,588.29 7,007,165.23 7,719,001.51 8,558,608.31 8,956,705.58 5,526,166.23 4,035,343.71 4,232,234.73 4,047,094.79 4,341,125.80 4,844,387.85 5,075,102.94 5,124,272.63 5,092,613.16
5,266,981.41 5,362,393.88 5,405,064.29 5,595,274.30 6,243,039.93 6,226,343.00 6,443,249.35 4,225,873.04 4,913,185.78 5,079,735.56 5,327,606.42 5,531,484.45 6,065,335.27 6,454,095.42 6,754,062.81 4,056,799.46
4,225,278.08 5,982,685.95 6,048,077.93 6,424,325.53 7,165,203.91 7,587,206.85 7,969,390.33 4,298,823.83 3,867,907.54 3,833,685.95 4,033,973.07 4,425,625.94 4,936,461.18 5,020,278.38 5,261,646.15 4,924,478.21
4,163,535.86 4,440,567.91 4,607,515.29 5,083,170.60 5,668,194.67 5,500,996.05 5,761,072.29 3,537,004.12 3,234,938.49 3,450,183.81 3,617,378.49 3,903,983.76 4,355,068.72 4,257,463.40 4,471,279.49 2,723,358.61
4,380,757.01 4,672,242.45 4,906,814.21 5,996,389.47 6,690,559.98 4,424,449.13 4,522,206.83 3,497,762.66 5,593,915.99 5,762,066.80 6,862,800.47 7,028,817.17 7,840,959.20 7,840,160.80 8,215,068.94 4,841,572.75
4,792,279.04 5,994,683.80 6,406,260.01 6,537,755.06 7,294,937.06 7,333,726.12 7,749,305.11 7,234,094.21 3,523,358.66 3,757,794.79 4,938,183.63 4,894,400.23 5,462,034.49 5,663,446.99 5,982,989.34 3,360,273.54
4,046,493.21 4,286,161.39 4,502,462.30 4,713,214.08 5,257,566.37 5,305,949.84 5,557,173.69 3,374,415.74 4,518,812.17 4,906,815.68 5,188,139.94 5,498,671.66 6,118,673.09 6,095,986.71 6366801.734 3,904,280.24
Sumber: BPS Sumatera Utara, Kabupaten Dairi dalam Angka
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Pertumbuhan PDRB Harga Konstan Tanpa Migas Kabupaten
Dairi 1994-2007 dalam
No. Kecamatan
1994 1995
1996 1997
1998 1999
2000
1 Sidikalang
21.23407 11.99683
10.56918 8.14392
8.27040 61.50803
54.73602 2
Berampu -
- -
- -
- -
3 Parbuluan
1.72639 5.18471
11.12896 2.61747
10.40032 14.22312
166.97872 4
Sumbul 8.01468
10.30643 16.46267
6.93102 16.52632
17.95484 147.32971
5 Silima Pungga-pungga
2.62346 9.61790
11.29379 11.31919
16.55661 31.48169
17.46639 6
Lae Parira -
- -
- -
- -
7 Siempat Nempu
12.31295 11.31141
13.45521 6.78690
20.75669 47.72884
81.78814 8
Siempat Nempu Hulu 15.98189
2.78922 5.75473
4.81379 7.87955
71.89818 92.00077
9 Siempat Nempu Hilir
4.11392 9.03646
7.95050 6.06646
18.76289 32.73688
179.31651 10
Tigalingga 5.14960
7.71343 12.46121
3.77783 6.05399
30.88421 89.76713
11 Gunung Sitember
- -
- -
- -
- 12
Pegagan hilir 10.20540
8.45516 3.07444
3.67549 0.77737
16.16196 198.31737
13 Tanah Pinem
5.15181 3.86570
12.51574 9.69832
14.11426 29.84880
147.57214 Dairi
10.51468 9.21582
11.37819 6.90532
11.42650 39.25628
63.63226
Sambungan
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 Rata-Rata
6.04004 4.22817
3.77066 5.48560
4.61188 -4.32696
5.12231 15.491551
5.94301 6.65377
5.22513 5.94064
5.94065 8.73283
1.37413 5.687165
5.94300 6.65376
5.22516 5.94064
5.94065 3.50869
3.91334 19.183456
5.94300 3.34564
2.62080 5.94064
4.11362 -1.78505
5.10261 19.138996
5.94299 6.65378
5.22514 5.94065
5.94064 9.90557
5.51426 11.190927
5.94301 6.65377
5.22515 5.94064
5.94065 5.55644
5.26816 5.7896876
5.94300 6.65377
5.22516 5.94063
5.94065 0.72939
5.18786 17.673892
5.94300 6.65376
5.22515 5.94064
5.94064 1.46951
5.46216 18.288691
5.94300 6.65378
5.22515 5.94063
5.94064 -31.35909
2.64028 19.920617
5.94300 3.05572
5.22515 5.94064
5.94064 3.78174
5.23120 14.686576
5.94302 6.65377
5.22515 5.94063
5.94065 4.35052
6.07492 5.7326652
5.94299 6.65377
5.22515 5.94065
5.94063 7.62183
6.07754 21.85152
5.94300 6.65376
5.22516 5.94064
5.94064 4.74797
5.19612 20.185698
5.96697 5.16661
4.47213 5.82990
5.34470 -0.14917
5.02727 14.15288
Sumber: BPS Sumatera Utara, Kabupaten Dairi dalam Angka Berdasarkan data pada kedua tabel di atas, maka kecamatan-kecamatan di
Kabupaten Dairi dapat diklasifikasikan menjadi 3 tiga klasifikasi. Kecamatan Sidikalang, Parbuluan, Sumbul, dan Tigalingga termasuk dalam klasifikasi daerah
cepat maju dan cepat tumbuh. Terdiri dari 5 lima kecamatan yang termasuk
Universitas Sumatera Utara
sebagai daerah berkembang cepat masing-masing adalah Kecamatan Siempat Nempu, Siempat Nempu Hulu, Siempat Nempu Hilir, Pegagan Hilir, dan Tanah
Pinem. Daerah dengan PDRB per kapita yang tinggi, namun pertumbuhan ekonomi rendah atau disebut dengan daerah maju tapi tertekan terdiri dari
Kecamatan Berampu, Lae Parira, Gunung Sitember, dan Kecamatan Silima Pungga-pungga. Sementara itu, dari 4 empat klasifikasi daerah yang telah
ditentukan tidak ada satupun kecamatan yang termasuk dalam kategori daerahkecamatan relatif tertinggal. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada daerah
kecamatan di Kabupaten Dairi yang memiliki PDRB per kapita dan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata Kabupaten Dairi.
Tabel 4.6 Klasifikasi Daerah Kecamatan di Kabupaten Dairi Menurut
Tipologi Klassen Tahun 1994-2007
y
i
y y
i
y
r
i
r Daerah cepat maju dan
cepat tumbuh: Kecamatan Sidikalang,
Parbuluan, Sumbul, dan Tigalingga.
Daerah Berkembang Cepat: Kecamatan
Siempat Nempu, Siempat Nempu Hulu, Siempat
Nempu Hilir, Pegagan Hilir, dan Tanah Pinem.
r
i
r Daerah Maju tapi
Tertekan: Kecamatan Berampu, Lae Parira,
Gunung Sitember, dan Silima Pungga-pungga.
Daerah Relatif Tertinggal
Kecamatan Sidikalang, Parbuluan, Sumbul, dan Tigalingga merupakan empat dari tigabelas kecamatan yang diteliti termasuk dalam kategori daerah cepat
maju dan cepat tumbuh. Kecamatan yang termasuk kategori kecamatan yang maju PDRB per
Kapita y
Pertumbuhan Ekonomi r
Universitas Sumatera Utara
dan tumbuh cepat ini pada umumnya merupakan daerah yang maju dari segi pembangunan maupun kecepatan pertumbuhan. Keempat daerah tersebut
memiliki PDRB per kapita dan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi selama periode penelitian dibandingkan dengan rata-rata di tingkat kabupaten. Kecamatan
Sidikalang merupakan kecamatan terkaya dengan rata-rata PDRB per kapita sebesar Rp 5,526,166.23 selama kurun waktu 13 tahun dengan rata-rata
pertumbuhan ekonomi sebesar 15,49. Sebagai ibukota kabupaten, Kecamatan Sidikalang merupakan pusat bisnis, kegiatan perekonomian dan pembangunan
Kabupaten Dairi. Daerah ini sangat menonjol dibandingkan dengan daerah kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Dairi.
Kecamatan Parbuluan memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 19.18 dan rata-rata PDRB per kapita mencapai Rp 4,225,873.04,- sehingga
daerah ini tergolong daerah cepat maju dan cepat tumbuh. Dua kecamatan lainnya yang juga termasuk dalam kategori daerah cepat
maju dan cepat tumbuh ialah Kecamatan Sumbul dan Tigalingga. Masing-masing kecamatan memiliki rata-rata PDRB per kapita Rp 4,056,799.46,- dan Rp
4,841,572.75,- dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi masing-masing sebesar 19.13 dan 14.68 .
Kecamatan Siempat Nempu, Siempat Nempu Hulu, Siempat Nempu Hilir, Pegagan Hilir, dan Kecamatan Tanah Pinem termasuk daerah yang berkembang
cepat. Kecamatan yang termasuk dalam kategori ini adalah kecamatan yang mempunyai potensi yang besar, tetapi belum diolah secara baik. Sehingga
meskipun pertumbuhannya cepat, namun pendapatannya masih di bawah pendapatan rata-rata kabupaten. Hal ini mengindikasikan bahwa pendapatan
Universitas Sumatera Utara
kelima kecamatan tersebut masih relatif rendah dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kabupaten Dairi. Oleh karena itu, di masa depan harus terus
dikembangkan agar memperoleh pendapatan per kapita yang tidak relatif rendah lagi. Kecamatan Siempat Nempu berada 16 km
2
dari Kecamatan Sidikalang ibukota kabupaten. Dengan luas wilayah 59,39 km
2
yang diduduki oleh 20.597 jiwa penduduk atau dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 347 jiwakm
2
mampu mengungguli rata-rata pertumbuhan ekonomi kabupaten, dengan angka 17,67 dan rata-rata pendapatan per kapita berada sedikit di bawah rata-rata
kabupaten, sebesar Rp 3.537.004,12,- Kecamatan Siempat Nempu Hulu memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 18,29 dan rata-rata pendapatan per
kapita yang tergolong sangat rendah, sebesar Rp 2.723.358,61,- Sementara penduduk yang tinggal di kecamatan ini tidak sedikit mencapai 19.648 jiwa,
seluas 93,93 km
2
. Kecamatan Siempat Nempu Hilir berada dalam jarak 36 km
2
dari ibukota kabupaten Sidikalang daerah ini memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 19,92 dan rata-rata pendapatan per kapita
mencapai Rp 3.497.762,66,- masih berada di bawah rata-rata kabupaten Rp 3.904.280,24. Kecamatan Pegagan Hilir berada pada jarak 26 km
2
dari ibukota kabupaten memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 21,85 dan rata-rata
pendapatan per kapita sebesar Rp 3.360.273,54,- Besarnya rata-rata pertumbuhan ekonomi dan rata-rata pendapatan per kapita membuat posisi kecamatan ini
berada di Kuadran II. Kecamatan Tanah Pinem beribukota Kuta Buluh dengan jarak dari ibukota kabupaten adalah 52 km
2
memiliki rata-rata pendapatan per kapita sebesar Rp 3.374.415,74,- dan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar
20,19 yang sangat jauh dari rata-rata kabupaten. Tingginya rata-rata
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan ekonomi dan rendahnya rata-rata pendapatan per kapita membuat kecamatan ini termasuk dalam kategori daerah yang berkembang cepat.
Dikatakan kecamatan maju tapi tertekan berarti daerahkecamatan yang relatif maju tapi dalam beberapa tahun mengalami pertumbuhan yang relatif kecil,
akibat tertekannya kegiatan utama kecamatan yang bersangkutan. Yang termasuk dalam kategori ini ialah Kecamatan Berampu, Lae Parira, Gunung Sitember, dan
Kecamatan Silima Pungga-pungga. Dengan luas wilayah 39,45 km
2
yang dihuni sebanyak 7.845 jiwa penduduk, Kecamatan Berampu mampu mencapai rata-rata
pendapatan per kapaita sebesar Rp 5.092.613,16,- dan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,69 pasca otonomi daerah. Sementara Kecamatan Lae Parira yang
memiliki kepadatan penduduk sebesar 247 jiwakm
2
hanya mampu mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,79. Angka ini sangat jauh di bawah rata-rata
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi 14,15. Dan pendapatan per kapita yang dimiliki oleh kecamatan ini lebih besar dari rata-rata pendapatan per kapita
Kabupaten Dairi. Yakni, Rp 4.924.478,21,- berbanding Rp 3.904.280,24,- untuk rata-rata pendapatan per kapita kabupaten. Meskipun tergolong wilayah yang
baru, Kecamatan Gunung Sitember telah mampu menunjukkan kemampuannya dalam mencapai rata-rata pendapatan per kapita sebesar Rp 7.234.094,21,- dan
tergolong jauh di atas rata-rata kabupaten Rp 3.904.280,24,-. Satu kecamatan terakhir yang termasuk kategori kecamatan maju tapi tertekan adalah Kecamatan
Silima Pungga-pungga. Daerah yang dihuni oleh 14.775 jiwa penduduk dengan luas 83,40 km
2
memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi 11,19 yang berarti angka ini berada di bawah rata-rata kabupaten dan rata-rata pendapatan per kapita
Universitas Sumatera Utara
sebesar Rp 4.298.823,83,- yang berarti bahwa angka ini berada di atas rata-rata kabupaten.
Kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Dairi tidak ada yang termasuk ke dalam kategori daerah yang secara ekonomis sangat tertinggal, baik
dari segi pertumbuhan ekonomi maupun pendapatan per kapita. Sering disebut dengan istilah daerah relatif tertinggal. Dengan kata lain, daerah dalam kategori
ini adalah kecamatan yang paling buruk keadaannya dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Klasifikasi daerahkecamatan berdasarkan pendapatan per
kapita dan pertumbuhan ekonomi dapat digambarkan dengan tipologi daerah, seperti terlihat pada gambar berikut:
Gambar 4.1 Posisi Perekonomian Kecamatan di Kabupaten Dairi
Berdasarkan Tipologi Klassen
0.00 5.00
10.00 15.00
20.00 25.00
- 1,000,000.
00 2,000,000.
00 3,000,000.
00 4,000,000.
00 5,000,000.
00 6,000,000.
00 7,000,000.
00 8,000,000.
00
PDRB Perkapita P
e rt
um buha
n
Prb Smb
Sdk
Tgl
PgH TnP
SNh SNH
SN
SPp
Brp
LP GSt
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: Sdk
: Sidikalang SNH : Siempat Nempu Hulu
Brp : Berampu
SNh : Siempat Nempu Hilir
Prb : Parbuluan
Tgl : Tigalingga
Smb : Sumbul GSt
: Gunung Sitember SPp
: Silima Pungga-pungga PgH
: Pegagan Hilir LP
: Lae Parira TnP
: Tanah Pinem SN
: Siempat Nempu
Hal yang menarik perlu diperhatikan selama periode penelitian ini adalah bahwa terjadi peningkatan pendapatan per kapita yang signifikan di Kabupaten
Dairi pasca otonomi daerah. Dengan kata lain, dikeluarkannya kebijakan otonomi daerah telah mampu menstimulus pendapatan per kapita di Kabupaten Dairi dan
dapat dinyatakan bahwa kebijakan tersebut telah berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat berdasarkan indikator pendapatan per kapita.
Situasi yang berbeda terjadi pada variabel pertumbuhan ekonomi untuk periode pra dan pasca otonomi daerah. Sebelum kebijakan tersebut dikeluarkan,
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi sangat tidak terkendali. Bahkan ada kecamatan dengan pertumbuhan ekonomi yang hampir mencapai angka 200.
Namun, setelah kebijakan ini diberlakukan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi semakin terkendali. Meskipun angkanya menunjukkan nilai yang relatif
kecil jika dibandingkan dengan sebelum otonomi, akan tetapi nilai tersebut tidak berfluktuasi dengan tajam. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Dairi pasca otonomi
daerah menunjukkan progress hingga akhir tahun 2007. Dengan demikian, berdasarkan pembahasan klasifikasi posisi
perekonomian menurut Tipologi Klassen di atas, maka apabila dilihat dari persyaratan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita daerah kecamatan
tidaka terdapat daerah kecamatan yang termasuk kategori daerah relatif tertinggal.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini mengindikasikan bahwa selama periode penelitian ini Kabupaten Dairi merupakan daerah yang tergolong sukses dalam mengatur daerahnya. Oleh karena
itu, tidaklah berlebihan apabila ada apresiasi terhadap daerah kabupaten ini dan penduduk, khususnya jajaran pemerintah daerah setempat sepantasnya bangga
dengan kinerjanya bekerja sama dengan masyarakat setempat juga. Tanpa merasa terlalu terlena dengan keberhasilan tersebut, penduduk terutama pemerintah
daerah setempat haruslah tetap berjaga-jaga sehingga apa yang telah dicapai sekarang ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan di masa mendatang.
4.3 Analisis Basis Ekonomi Kabupaten Dairi