Perancangan Metode Kerja Usulan

6.2.5. Perancangan Metode Kerja Usulan

Diagram waktu kerja operator secara aktual dapat dilihat pada Gambar 6.4. Makan Siang B B B B I II III IV V VI VII VIII IX X XI B Jam Kerja Operator B Jam Kerja Operator A Keterangan Makan Siang A A A A A B B A A Mesin II Mesin I Istirahat A B B B B A A A Jam Ke- Gambar 6.4. Diagram Waktu Kerja Aktual Operator pada Mesin I dan II Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa jam kerja masing-masing operator secara aktual adalah 10 jam kerja. Sehingga dapat dibuat usulan penambahan operator dengan pembagian jam kerja seperti pada Gambar 6.5. Makan Siang C B B B B I II III IV V VI VII VIII IX C X XI B Jam Kerja Operator B Jam Kerja Operator A Keterangan Makan Siang A A A A C A C C B B A A C Mesin II Mesin I Istirahat Jam Kerja Operator C A B C Jam Ke- Gambar 6.5. Diagram Waktu Kerja Usulan Operator pada Mesin I dan II Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa terjadi penambahan operator yaitu operator C. Jumlah jam kerja operator A dan B menjadi 7 jam kerja. Rincian jam kerja dapat dilihat pada Tabel 6.11. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.11. Rincian Jam Kerja Operator Waktu Kerja jam Waktu Kerja 1 Hari jam Waktu Kerja 1 Minggu jam Mesin I Mesin II A 7 - 7 42 B - 7 7 42 C 3 3 6 36 Operator A bekerja pada mesin I selama 7 jam yaitu dari jam ke I sampai VIII dengan waktu istirahat pada jam ke VI. Operator B bekerja pada mesin II selama 7 jam yaitu dari jam ke IV sampai XI dengan waktu istirahat pada jam ke VI. Operator C bekerja pada mesin II selama 3 jam yaitu dari jam ke I sampai III dan bekerja pada mesin I selama 3 jam yaitu dari jam ke IX sampai XI. Total waktu kerja dalam 1 minggu adalah 42 jam untuk operator A, 42 jam untuk operator B, dan 36 jam untuk operator C. Dengan begitu, operator A, B, dan C telah mengikuti anjuran yang dikeluarkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia yaitu 7 jam sehari untuk 6 hari kerja dalam satu minggu. Gambar mesin molen pada stasiun pembumbuan dapat dilihat pada Gambar 6.6. Gambar 6.6. Tampak Samping dan Tampak Depan Mesin Molen Universitas Sumatera Utara Pada awalnya, mesin molen ini dibuat dapat bergerak pada bagian engsel. Berat antara bagian depan tabungbowl dan bagian belakang motor listrik mesin hampir sama, sehingga dalam keadaan kosong tidak ada beban posisi mesin dalam keadaan seimbang antara bagian depan dan belakang. Pihak UD. Tiga Bawang memutuskan untuk mengelas beberapa bagian mesin sehingga tabung mesin tidak dapat digerakkan naik atau turun. Pada mesin molen diusulkan untuk menambahkan hand wheel dan sliding bolt. Gambar hand wheel dan sliding bolt dapat dilihat pada Gambar 6.7. Hand Wheel Sliding Bolt Gambar 6.7. Hand Wheel dan Sliding Bolt Hand wheel berfungsi sebagai alat penggerak saat akan menurunkan dan menaikkan tabung bowl. Sliding bolt berfungsi sebagai penahan supaya tabung mesin tidak bergerak naik turun saat melakukan pembumbuan. Dengan perancangan ini, maka operator tidak perlu melakukan penuangan secara manual lagi. Gambar mesin molen usulan dapat dilihat pada Gambar 6.8. Gambar 6.8. Tampak Samping dan Tampak Depan Mesin Molen Usulan Universitas Sumatera Utara Jumlah tindakan teknis aktual dapat dilihat pada Tabel 6.12. Tabel 6.12. Tindakan Teknis Aktual Tangan Kiri Tangan Kanan Tindakan Teknis Jumlah Waktu detik Tindakan Teknis Jumlah Waktu detik Menjangkau 1 1 Menjangkau 1 1 Mengangkat baskom besar 1 0,8 Mengangkat baskom besar 1 0,8 Mengangkut 1 1 Mengangkut 1 1 Mengarahkan ke mesin mollen 1 0,2 Mengarahkan ke mesin mollen 1 0,2 Menuang 3 1,5 Menuang 3 1,5 Menurunkan 1 1,2 Mengambil kain 1 2 Memegang kain 1 0,6 Mengelap tangan 3 2,4 Mengelap tangan 3 2,4 Mengambil saringan 1 0,5 Mengambil sendok 1 0,5 Mengarahkan ke tong bumbu 1 0,3 Menyendok bumbu 3 1,8 Memegang saringan 1 1,8 Mengayak 36 12 Mengetukkan saringan 1 0,5 Mengambil sendok 1 0,5 Mengarahkan ke tong bumbu 1 0,3 Menyendok bumbu 3 1,8 Memegang saringan 1 1,8 Mengayak 36 12 Mengetukkan saringan 1 0,5 Mengambil sendok 1 0,5 Mengarahkan ke tong bumbu 1 0,3 Menyendok bumbu 3 1,8 Memegang saringan 1 1,8 Mengayak 36 12 Mengetukkan saringan 1 0,5 Menjangkau 1 0,8 Mengangkat keranjang 1 1 Mengarahkan ke mesin mollen 1 0,5 Menampung 1 1,4 Memegang 1 0,2 Membawa 1 0,5 Mengarahkan ke tong besar 1 0,2 Mengarahkan ke tong besar 1 0,2 Universitas Sumatera Utara Tabel 6.12. Tindakan Teknis Aktual Lanjutan Tangan Kiri Tangan Kanan Tindakan Teknis Jumlah Waktu detik Tindakan Teknis Jumlah Waktu detik Menuang 1 0,6 Menuang 1 0,6 Mengarahkan ke mesin mollen 1 0,5 Menampung 1 1,4 Memegang 1 0,2 Membawa 1 0,5 Mengarahkan ke tong besar 1 0,2 Mengarahkan ke tong besar 1 0,2 Menuang 1 0,6 Menuang 1 0,6 Mengarahkan ke mesin mollen 1 0,5 Menampung 1 1,4 Memegang 1 0,2 Membawa 1 0,5 Mengarahkan ke tong besar 1 0,2 Mengarahkan ke tong besar 1 0,2 Menuang 1 0,6 Menuang 1 0,6 Mengarahkan ke mesin mollen 1 0,5 Menampung 1 1,4 Memegang 1 0,2 Membawa 1 0,5 Mengarahkan ke tong besar 1 0,2 Mengarahkan ke tong besar 1 0,2 Menuang 1 0,6 Menuang 1 0,6 Mengarahkan ke mesin mollen 1 0,5 Menampung 1 1,4 Memegang 1 0,2 Membawa 1 0,5 Mengarahkan ke tong besar 1 0,2 Mengarahkan ke tong besar 1 0,2 Menuang 1 0,6 Menuang 1 0,6 Total 38 20,8 Total 157 70,8 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi ketidakseimbangan kerja antara tangan kiri dan kanan sehingga dapat diberikan usulan pembagian tindakan teknis seperti pada Tabel 6.13. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.13. Tindakan Teknis Usulan Tangan Kiri Tangan Kanan Tindakan Teknis Jumlah Waktu detik Tindakan Teknis Jumlah Waktu detik Menjangkau 1 1 Menjangkau 1 1 Mengangkat baskom besar 1 0,8 Mengangkat baskom besar 1 0,8 Mengangkut 1 1 Mengangkut 1 1 Mengarahkan ke mesin molen 1 0,2 Mengarahkan ke mesin molen 1 0,2 Menuang 3 1,5 Menuang 3 1,5 Menurunkan 1 1,2 Mengambil kain 1 2 Memegang kain 1 0,6 Mengelap tangan 3 2,4 Mengelap tangan 3 2,4 Mengambil saringan 1 0,5 Mengarahkan ke tong bumbu 1 0,3 Mengambil sendok 1 0,5 Memegang saringan 1 1,8 Menyendok bumbu 3 1,8 Mengayak 36 12 Mengetukkan saringan 1 0,5 Menerima saringan dari tangan kanan 1 0,5 Memindahkan ke tangan kiri 1 0,5 Mengarahkan ke tong bumbu 1 0,3 Mengambil sendok 1 0,5 Memegang saringan 1 1,8 Menyendok bumbu 3 1,8 Mengayak 36 12 Mengetukkan saringan 1 0,5 Mengarahkan ke tong bumbu 1 0,3 Mengambil sendok 1 0,5 Memegang saringan 1 1,8 Menyendok bumbu 3 1,8 Mengayak 36 12 Mengetukkan saringan 1 0,5 Membuka sliding bolt 1 1,5 Memutar hand wheel 1 3 Mengunci sliding bolt 1 1,5 Memutar kembali hand wheel 1 3 Total 96 43,9 Total 63 34,9 Pada tabel diatas, usulan perubahan tindakan teknis ditandai dengan tanda bintang . Pada tangan kanan ditambahkan tindakan memindahkan saringan ke tangan kiri dan pada tangan kiri ditambahkan tindakan menerima saringan dari Universitas Sumatera Utara tangan kanan. Sehingga sebagian kegiatan menyaring dilakukan oleh tangan kiri dan gerakan menyendok bumbu dilakukan oleh tangan kanan. Untuk perancangan fasilitas mesin yang dilakukan, ditambahkan kegiatan menggunakan hand wheel pada tangan kanan dan menggunakan sliding bolt pada tangan kiri. Penilaian OCRA Index usulan, dilakukan pada operator A. Gambar distribusi waktu kerja, istirahat dan jumlah siklus dapat dilihat pada Gambar 6.9. Makan Siang I II III IV V VI VII VIII Jam Ke- 10 Menit 60 Menit Istirahat Sholat Kerja Keterangan 10 Menit 31 38 38 38 39 31 38 Jumlah Siklus Gambar 6.9. Jadwal Kerja, Istirahat, dan Jumlah Siklus dalam 1 Hari Jumlah siklus dalam 1 shift metode usulan dapat dihitung dengan: Jumlah Siklus dalam 1 shift = 31 + 38 + 38 + 38 + 39 + 0 + 31 + 38 = 253 siklus Waktu siklus usulan dapat dihitung dengan cara: Waktu Siklus = Durasi Kerja Jumlah siklus 1 shift = 400 menit 253 = 1,583 menit = 95 detik Rincian durasi kerja dapat dilihat pada Tabel 6.14. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.14. Durasi Kerja Keterangan Kuantitas Total waktu kerja 1 shift 480 menit Istirahat makan siang 60 menit Sholat 10 menit Menunggu bahan pagi hari 10 menit Durasi Kerja Net Duration 400 menit Jumlah Siklus dalam 1 shift 253 siklus Waktu 1 Siklus 1,583 menit Frekuensi per menit usulan dapat dihitung sebagai berikut: Frekuensi = Jumlah tindakan teknis x 60 detik waktu siklus dalam detik Frekuensi Tangan Kanan = 63 x 60 95 = 39,848 tindakan menit Frekuensi Tangan Kiri = 96 x 60 95 = 60,720 tindakan menit Jumlah tindakan teknis aktual usulan dapat dihitung sebagai berikut: ATA = Frekuensi x Total waktu pekerjaan repetitif ATA Tangan Kanan = 39,848 tindakan menit x 400 menit = 15939 tindakan ATA Tangan Kiri = 60,720 tindakan menit x 400 menit = 24288 tindakan Untuk perhitungan faktor kekuatan tangan kanan, contoh perhitungan tindakan mengangkut: Proporsi waktu dalam 1 siklus = siklus waktu mengangkut waktu = 95 1 = 0,0105 Skor rata-rata = Skor Skala Borg x Proporsi waktu dalam 1 siklus = 3 x 0,0105 = 0,0316 Total skor rata-rata skala Borg tangan kanan adalah 0,8332, maka faktor kekuatan Ff dapat dihitung dengan cara: Skala Borg = 0,5  Ff = 1 Skala Borg = 1,0  Ff = 0,85 Universitas Sumatera Utara Skala Borg = 0,8332  Ff = 0,85 + 5 , , 1 8332 , , 1 − − x 1-0,85 = 0,90 Perhitungan skala CR-10 Borg tangan kanan dapat dilihat pada Tabel 6.15. Tabel 6.15. Perhitungan Skala CR-10 Borg Tangan Kanan Tindakan Teknis Tangan Kanan Waktu detik Skor Borg Scale Proporsi Waktu Dalam 1 Siklus Skor Rata-rata Menjangkau 1 0,0 0,0105 0,0000 Mengangkat baskom besar 0,8 4,0 0,0084 0,0337 Mengangkut 1 3,0 0,0105 0,0316 Mengarahkan ke mesin molen 0,2 3,5 0,0021 0,0074 Menuang 1,5 3,0 0,0158 0,0474 Menurunkan 1,2 1,5 0,0126 0,0189 Memegang kain 0,6 0,5 0,0063 0,0032 Mengelap tangan 2,4 1,0 0,0253 0,0253 Mengambil saringan 0,5 1,5 0,0053 0,0079 Mengarahkan ke tong bumbu 0,3 1,5 0,0032 0,0047 Memegang saringan 1,8 1,5 0,0189 0,0284 Mengayak 12 3,0 0,1263 0,3789 Mengetukkan saringan 0,5 2,0 0,0053 0,0105 Memindahkan ke tangan kiri 0,5 1,5 0,0053 0,0079 Mengambil sendok 0,5 0,0 0,0053 0,0000 Menyendok bumbu 1,8 1,0 0,0189 0,0189 Mengambil sendok 0,5 0,0 0,0053 0,0000 Menyendok bumbu 1,8 1,0 0,0189 0,0189 Memutar hand wheel 3 4,0 0,0316 0,1263 Memutar kembali hand wheel 3 2,0 0,0316 0,0632 Total 34,9 0,8332 Faktor Kekuatan Ff 0,90 Untuk perhitungan faktor kekuatan tangan kiri, contoh perhitungan tindakan mengangkut: Proporsi waktu dalam 1 siklus = siklus waktu mengangkut waktu = 95 1 = 0,0105 Skor rata-rata = Skor Skala Borg x Proporsi waktu dalam 1 siklus = 3 x 0,0105 = 0,0316 Universitas Sumatera Utara Total skor rata-rata skala Borg tangan kiri adalah 1,0911, maka faktor kekuatan Ff dapat dihitung dengan cara: Skala Borg = 1,0  Ff = 0,85 Skala Borg = 1,5  Ff = 0,75 Skala Borg = 1,0911  Ff = 0,75 + , 1 5 , 1 0911 , 1 5 , 1 − − x 0,85-0,75 = 0,8318 Perhitungan skala CR-10 Borg tangan kiri dapat dilihat pada Tabel 6.16. Tabel 6.16. Perhitungan Skala CR-10 Borg Tangan Kiri Tindakan Teknis Tangan Kiri Waktu detik Skor Borg Scale Proporsi Waktu Dalam 1 Siklus Skor Rata-rata Menjangkau 1 0,0 0,0105 0,0000 Mengangkat baskom besar 0,8 4,0 0,0084 0,0337 Mengangkut 1 3,0 0,0105 0,0316 Mengarahkan ke mesin molen 0,2 3,5 0,0021 0,0074 Menuang 1,5 3,0 0,0158 0,0474 Mengambil kain 2 0,5 0,0211 0,0105 Mengelap tangan 2,4 1,0 0,0253 0,0253 Mengambil sendok 0,5 0,0 0,0053 0,0000 Menyendok bumbu 1,8 1,0 0,0189 0,0189 Menerima dari tangan kanan 0,5 1,5 0,0053 0,0079 Mengarahkan ke tong bumbu 0,3 1,5 0,0032 0,0047 Memegang saringan 1,8 1,5 0,0189 0,0284 Mengayak 12 3,0 0,1263 0,3789 Mengetukkan saringan 0,5 2,0 0,0053 0,0105 Mengarahkan ke tong bumbu 0,3 1,5 0,0032 0,0047 Memegang saringan 1,8 1,5 0,0189 0,0284 Mengayak 12 3,0 0,1263 0,3789 Mengetukkan saringan 0,5 2,0 0,0053 0,0105 Membuka sliding bolt 1,5 2 0,0158 0,0316 Mengunci sliding bolt 1,5 2 0,0158 0,0316 Total 43,9 1,0911 Skor Kekuatan Ff 0,8318 Universitas Sumatera Utara Penilaian postur hanya dilakukan pada gerakan yang berbahaya saja. Sebagai contoh cara pengisian Tabel 6.17., dibawah ini diberikan contoh pada saat operator mengarahkan baskom berisi keripik ke mesin molen seperti pada Gambar 6.10. Gambar 6.10. Foto Operator Mengarahkan ke Mesin Molen 9. Bahu : flexion 85° dan abduction 20°. Karena terjadi flexion 80°, maka pada Tabel 6.17. diisi sesuai waktu dari tindakan teknis tersebut yaitu 0,2 detik. Untuk gambaran tentang bahu kanan yang lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 6.11. Gambar 6.11. Gambar Ilustrasi Badan Bagian Atas Tampak Samping dan Atas 10. Siku : flexion-extention 25°. Karena flexion-extention 60°, maka pada Tabel 6.17. dikosongkan. Untuk gambaran tentang siku kanan yang lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 6.12. Universitas Sumatera Utara Gambar 6.12. Gambar Ilustrasi Badan Bagian Atas Tampak Samping 11. Pergelangan tangan : radio-ulnar deviation 0° dan flexion 30°. Karena flexion 45°, maka pada Tabel 6.17. dikosongkan. Untuk gambaran tentang pergelangan kanan yang lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 6.13. Gambar 6.13. Gambar Ilustrasi Pergelangan Tangan Kanan Tampak Kanan dan Tampak Atas 12. Jenis Genggaman : hook grip Pada Tabel 6.17. bagian hook grip diisi sesuai waktu dari tindakan teknis tersebut yaitu 0,2 detik. Contoh perhitungan skor resiko segmen, pada bagian flexion atau abduction 80° Proporsi dari waktu siklus = siklus waktu 80 abduction atau flexion waktu ° x 100 = 95 7 , 2 x 100 = 2,8 Universitas Sumatera Utara Proporsi dari waktu siklus ini, kemudian disesuaikan dengan nilai pada tabel skor postur dan hasilnya adalah 1. Setelah semua skor resiko segmen dinilai, yang digunakan sebagai skor postur Fp tangan kanan adalah skor yang paling rendah paling berbahaya yaitu 1. Penilaian postur dan gerakan tangan kanan dapat dilihat pada Tabel 6.17. Tabel 6.17. Penilaian Postur Tangan Kanan Tindakan Teknis Tangan Kanan Waktu detik Gerakan Bahu Gerakan Siku Gerakan Pergelangan Tangan Jenis Genggaman Abdu c ti on 45° - 80° E xt e nsi on 20° Fl e x ion A tau Ab du c ti on 80° Fl e x ion -E x te nsi on ≥ 60 ° P ron at ion ≥ 60 ° Supi nat ion ≥ 60 ° Ext e n si on ≥ 45 ° Fl e x ion ≥ 45° Radi a l D e vi at ion ≥ 15° Ul nar De v ia ti on ≥ 20° H ook Gri p P alm ar Gri p P inc h Gri p Menjangkau 1 1 Mengangkat baskom besar 0,8 0,8 0,8 Mengangkut 1 1 1 1 1 Mengarahkan ke mesin molen 0,2 0,2 0,2 Menuang 1,5 1,5 1,5 1,5 Menurunkan 1,2 1,2 Memegang kain 0,6 0,6 0,6 Mengelap tangan 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 Mengambil saringan 0,5 0,5 0,5 Mengarahkan ke tong bumbu 0,3 0,3 0,3 0,3 Memegang saringan 1,8 1,8 1,8 1,8 Mengayak 12 12 Mengetukkan saringan 0,5 0,5 Memindahkan ke tangan kiri 0,5 0,5 0,5 Mengambil sendok 0,5 Menyendok bumbu 1,8 1,8 1,8 Mengambil sendok 0,5 Menyendok bumbu 1,8 1,8 1,8 Memutar hand wheel 3 3 3 Memutar kembali hand wheel 3 3 3 Total 34,9 0 0 2,7 12 4,8 7 0 3,2 1 21,5 4,7 0 6,6 Proporsi dari Waktu Siklus 0 0 2,8 12,6 5,1 7,4 0 3,4 1,1 22,6 4,9 0 6,9 Skor Resiko Segmen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Skor Postur Fp 1 Universitas Sumatera Utara Penilaian postur hanya dilakukan pada gerakan yang berbahaya saja. Sebagai contoh cara pengisian Tabel 6.18., dibawah ini diberikan contoh pada saat operator mengarahkan baskom berisi keripik ke mesin molen seperti Gambar 6.14. Gambar 6.14. Foto Operator Mengarahkan ke Mesin Molen 9. Bahu : flexion 85° dan abduction 20°. Karena terjadi flexion 80°, maka pada Tabel 6.18. diisi sesuai waktu dari tindakan teknis tersebut yaitu 0,2 detik. Untuk gambaran tentang bahu kiri yang lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 6.15. Gambar 6.15. Gambar Ilustrasi Badan Bagian Atas Tampak Samping dan Atas 10. Siku : flexion-extention 25°. Karena flexion-extention 60°, maka pada Tabel 6.18. dikosongkan. Untuk gambaran tentang siku kiri yang lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 6.16. Universitas Sumatera Utara Gambar 6.16. Gambar Ilustrasi Badan Bagian Atas Tampak Samping 11. Pergelangan tangan : radio-ulnar deviation 0° dan flexion 30°. Karena flexion 45°, maka pada Tabel 6.18. dikosongkan. Untuk gambaran tentang pergelangan kiri yang lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 6.17. Gambar 6.17. Gambar Ilustrasi Pergelangan Tangan Kiri Tampak Kanan dan Tampak Atas 12. Jenis Genggaman : hook grip Pada Tabel 6.18. bagian hook grip diisi sesuai waktu dari tindakan teknis tersebut yaitu 0,2 detik. Contoh perhitungan skor resiko segmen, pada bagian flexion atau abduction 80°: Proporsi dari waktu siklus = siklus waktu 80 abduction atau flexion waktu ° x 100 = 95 7 , 2 x 100 = 2,8 Universitas Sumatera Utara Proporsi dari waktu siklus ini, kemudian disesuaikan dengan nilai pada tabel skor postur dan hasilnya adalah 1. Setelah semua skor resiko segmen dinilai, yang digunakan sebagai skor postur Fp tangan kiri adalah skor yang paling rendah yaitu 1. Penilaian postur tangan kiri dapat dilihat pada Tabel 6.18. Tabel 6.18. Penilaian Postur Tangan Kiri Tindakan Teknis Tangan Kiri Waktu detik Gerakan Bahu Gerakan Siku Gerakan Pergelangan Tangan Jenis Genggaman Abdu c ti on 45° - 80° Ext e nsi on 20° Fl e x ion A tau Ab du c ti on 80° Fl e x ion -E x te nsi on ≥ 60 ° P ron at ion ≥ 60 ° Supi nat ion ≥ 60 ° Ext e n si on ≥ 45 ° Fl e x ion ≥ 45° Radi a l D e vi at ion ≥ 15° Ul nar De v ia ti on ≥ 20° H ook Gri p P alm ar Gri p P inc h Gri p Menjangkau 1 1 Mengangkat baskom besar 0,8 0,8 0,8 Mengangkut 1 1 1 1 1 Mengarahkan ke mesin molen 0,2 0,2 0,2 Menuang 1,5 1,5 1,5 1,5 Mengambil kain 2 2 Mengelap tangan 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 Mengambil sendok 0,5 Menyendok bumbu 1,8 1,8 1,8 Menerima dari tangan kanan 0,5 0,5 0,5 Mengarahkan ke tong bumbu 0,3 0,3 0,3 0,3 Memegang saringan 1,8 1,8 1,8 1,8 Mengayak 12 12 Mengetukkan saringan 0,5 0,5 Mengarahkan ke tong bumbu 0,3 0,3 0,3 0,3 Memegang saringan 1,8 1,8 1,8 1,8 Mengayak 12 12 Mengetukkan saringan 0,5 0,5 Membuka sliding bolt 1,5 1,5 Mengunci sliding bolt 1,5 1,5 Total 43,9 0 0 2,7 11,1 6 1 0 3 1,5 33,3 3,5 0 6,2 Proporsi dari Waktu Siklus 0 0 2,8 11,7 6,3 1,1 0 3,2 1,6 35,1 3,7 0 6,5 Skor Resiko Segmen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Skor Postur Fp 1 Universitas Sumatera Utara Faktor resiko tambahan yang ada pada saat tangan kanan bekerja adalah: 3. Getaran dari mesin 4. Permukaan objek licin Proporsi dari Waktu Siklus = Total Waktu Waktu Siklus x100 = 95 7 , 4 6 + x 100 = 11,26 Karena proporsi dari waktu siklus dibawah 25, maka skor faktor tambahan Fc adalah 1. Penilaian faktor resiko tambahan untuk tangan kanan dapat dilihat pada Tabel 6.19. Tabel 6.19. Faktor Resiko Tambahan Tangan Kanan Tindakan Teknis Tangan Kanan Waktu detik Getaran Mesin Objek Licin Menjangkau 1 Mengangkat baskom besar 0,8 0,8 Mengangkut 1 1 Mengarahkan ke mesin molen 0,2 0,2 Menuang 1,5 1,5 Menurunkan 1,2 1,2 Memegang kain 0,6 Mengelap tangan 2,4 Mengambil saringan 0,5 Mengarahkan ke tong bumbu 0,3 Memegang saringan 1,8 Mengayak 12 Mengetukkan saringan 0,5 Memindahkan ke tangan kiri 0,5 Menjangkau sendok 0,5 Menyendok bumbu 1,8 Menjangkau sendok 0,5 Menyendok bumbu 1,8 Memutar hand wheel 3 3 Memutar kembali hand wheel 3 3 Total 34,9 6 4,7 Proporsi dari Waktu Siklus 11,26 Skor Faktor Tambahan Fc 1 Universitas Sumatera Utara Faktor resiko tambahan yang ada pada saat tangan kanan bekerja adalah: 1. Getaran dari mesin 2. Permukaan objek licin Proporsi dari Waktu Siklus = Total Waktu Waktu Siklus x100 = 95 5 , 3 3 + x 100 = 6,84 Karena proporsi dari waktu siklus dibawah 25, maka skor faktor tambahan Fc adalah 1. Penilaian faktor resiko tambahan untuk tangan kiri dapat dilihat pada Tabel 6.20. Tabel 6.20. Faktor Resiko Tambahan Tangan Kiri Tindakan Teknis Tangan Kiri Waktu detik Getaran Mesin Objek Licin Menjangkau 1 Mengangkat baskom besar 0,8 0,8 Mengangkut 1 1 Mengarahkan ke mesin molen 0,2 0,2 Menuang 1,5 1,5 Mengambil kain 2 Mengelap tangan 2,4 Menjangkau sendok 0,5 Menyendok bumbu 1,8 Menerima dari tangan kanan 0,5 Mengarahkan ke tong bumbu 0,3 Memegang saringan 1,8 Mengayak 12 Mengetukkan saringan 0,5 Mengarahkan ke tong bumbu 0,3 Memegang saringan 1,8 Mengayak 12 Mengetukkan saringan 0,5 Membuka sliding bolt 1,5 1,5 Mengunci sliding bolt 1,5 1,5 Total 43,9 3 3,5 Proporsi dari Waktu Siklus 6,84 Skor Faktor Tambahan Fc 1 Universitas Sumatera Utara Gambar distribusi waktu kerja dan istirahat makro dapat dilihat pada Gambar 6.18. Makan Siang I II III IV V VI VII VIII Jam Ke- 10 Menit 60 Menit Istirahat Sholat Kerja Keterangan 10 Menit Gambar 6.18. Jadwal Kerja dan Istirahat Makro dalam 1 Hari Waktu Istirahat Mikro = Waktu siklus - Waktu total melakukan tindakan teknis Waktu Istirahat Mikro Tangan Kanan = 95 detik – 46,7 detik = 48,3 detik Waktu Istirahat Mikro Tangan Kiri = 95 detik – 43,6 detik = 51,4 detik Dibawah ini adalah contoh cara penentuan waktu kerja dan istirahat aktual untuk jam ke I: Total Waktu Istirahat Mikro = Siklus Waktu Kerja Waktu x Waktu Istirahat Mikro Total Waktu Istirahat Mikro Tangan Kanan = detik 95 menit 50 x 48,3 detik = 25,42 menit Total Waktu Istirahat Mikro Tangan Kiri = detik 95 menit 50 x 51,4 detik = 27,05 menit Waktu Istirahat Aktual = Waktu Istirahat Makro + Total Waktu Istirahat Mikro Waktu Istirahat Aktual Tangan Kanan = 10 menit + 25,42 menit = 35,42 menit Waktu Istirahat Aktual Tangan Kiri = 10 menit + 27,05 menit = 37,05 menit Universitas Sumatera Utara Waktu Kerja Aktual = 60 menit – Waktu Istirahat Aktual Waktu Kerja Aktual Tangan Kanan = 60 menit – 35,42 menit = 24,58 menit Waktu Kerja Aktual Tangan Kiri = 60 menit – 37,05 menit = 29,95 menit Penentuan waktu kerja dan istirahat aktual pada setiap jam kerja dapat dilihat pada Tabel 6.21. Tabel 6.21. Waktu Kerja dan Istirahat Aktual Jam Ke- Waktu Kerja menit Waktu Istirahat Makro menit Waktu Istirahat Mikro Total menit Waktu Istirahat Aktual menit Waktu Kerja Aktual menit Tangan Kanan Tangan Kiri Tangan Kanan Tangan Kiri Tangan Kanan Tangan Kiri I 50 10 25,42 27,05 35,42 37,05 24,58 22,95 II 60 30,51 32,46 30,51 32,46 29,49 27,54 III 60 30,51 32,46 30,51 32,46 29,49 27,54 IV 60 30,51 32,46 30,51 32,46 29,49 27,54 V 60 30,51 32,46 30,51 32,46 29,49 27,54 VI 60 0,00 0,00 60,00 60,00 0,00 0,00 VII 50 10 25,42 27,05 35,42 37,05 24,58 22,95 VIII 60 30,51 32,46 30,51 32,46 29,49 27,54 Jika perbandingan antara waktu kerja aktual dengan waktu istirahat aktual diantara 5:1 sampai 6:1 atau dibawah 5:1, maka nilai resiko adalah 0. Jika perbandingannya antara 7:1 sampai 11:1, maka nilai resiko adalah 0,5. Jika perbandingannya lebih besar dari 11:1, maka nilai resiko adalah 1. Sebagai contoh, pada tangan kanan jam ke I, perbandingannya adalah 37,05 menit:22,95 menit atau 1,61:1. Maka nilai resiko pada jam ke I adalah 0. Penentuan nilai faktor resiko dapat dilihat pada Tabel 6.22. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.22. Penentuan Nilai Resiko Kekurangan Waktu Pemulihan Jam Ke- Tangan Kanan Tangan Kiri Waktu Istirahat Aktual menit Waktu Kerja Aktual menit Nilai Resiko Waktu Istirahat Aktual menit Waktu Kerja Aktual menit Nilai Resiko I 35,42 24,58 37,05 22,95 II 30,51 29,49 32,46 27,54 III 30,51 29,49 32,46 27,54 IV 30,51 29,49 32,46 27,54 V 30,51 29,49 32,46 27,54 VI 60,00 0,00 60,00 0,00 VII 35,42 24,58 37,05 22,95 VIII 30,51 29,49 32,46 27,54 Nilai resiko dalam hal kekurangan periode pemulihan adalah 0 untuk kedua tangan. Karena nilai resiko kekurangan periode pemulihan adalah 0, maka faktor pemulihan Fr adalah 1 untuk tangan kanan dan tangan kiri. Durasi pekerjaan berulang adalah 400 menit. Karena durasi pekerjaan berulang diantara 361 menit sampai 420 menit, maka faktor durasi Fd adalah 1,1 untuk tangan kanan dan kiri. Hasil perhitungan faktor pengali RTA dapat dilihat pada Tabel 6.23. Tabel 6.23. Faktor Pengali RTA Faktor Pengali Tangan Kanan Tangan Kiri CF 30 30 Ff 0,9000 0,8318 Fp 1 1 Fc 1 1 D 400 400 Fr 1 1 Fd 1,1 1,1 Universitas Sumatera Utara RTA = ∑ = n i 1 i i i i ] D x Fc x Fp x Ff x [CF x Fr x Fd RTA Tangan Kanan = 30 tindakanmenit x 0,9000 x 1 x 1 x 400 menit x 1 x 1,1 = 11880 tindakan RTA Tangan Kiri = 30 tindakanmenit x 0,8318 x 1 x 1 x 400 menit x 1 x 1,1 = 10979,76 tindakan Perhitungan OCRA Index adalah sebagai berikut: OCRA Index = RTA ATA OCRA Index Tangan Kanan = tindakan 11880 tindakan 15939 = 1,34 ≈ 1,3 OCRA Index Tangan Kiri = tindakan 10979,76 tindakan 24288 = 2,21 ≈ 2,2 Hasil perhitungan OCRA Index dapat diklasifikasikan seperti Tabel 6.24. Tabel 6.24. Klasifikasi Hasil Perhitungan OCRA Index Alat Gerak OCRA Index Area Keterangan Tangan Kanan 1,3 Green Optimal Tangan Kiri 2,2 Green Keadaan dapat diterima OCRA Index tangan kanan bernilai 1,3 dibawah 1,5, maka klasifikasi OCRA Index tangan kanan termasuk ke dalam area Green yang menandakan keadaan pada tangan kanan telah optimal. OCRA Index tangan kiri bernilai 2,2 antara 1,6 sampai 2,2, maka klasifikasi OCRA Index tangan kiri termasuk ke dalam area Green yang menandakan keadaan pada tangan kiri dapat diterima. Dari hasil klasifikasi hasil perhitungan OCRA Index usulan, kedua tangan telah berada dibawah area Red OCRA Index ≤ 3,5. Universitas Sumatera Utara Penerapan metode usulan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Memberikan pelatihan dan pendidikan tentang metode kerja yang baik. Pelatihan dan pendidikan ini dilakukan bertujuan untuk menyadarkan operator akan kerugian yang dapat timbul dari cara kerja yang salah dan menjelaskan keuntungan melakukan metode kerja yang baik dan benar. 2. Pihak perusahaan sebaiknya membuat SOP Standard Operating Procedure yang baku untuk setiap stasiun kerja, sehingga pengerjaan suatu proses memiliki urutan dan proses yang jelas. SOP tersebut akan menjadi acuan bagi setiap operator dalam melakukan pekerjaannya. Usulan ini diharapkan dapat mengurangi gerakan-gerakan yang salah

6.3. Analisis Stasiun Pengupasan