Faktor Budaya Faktor-faktor yang Memengaruhi Minat Beli Produk Susu oleh Ibu yang Mempunyai Balita di Pasar Swalayan Kota Pematangsiantar Tahun 2013

Tingkat pengetahuan responden mayoritas pada kategori baik. responden yang membeli susu balita sudah mengetahui bahwa label gizi merupakan informasi yang berkaitan dengan nilai gizi dan kandungan gizi yang terdapat dalam produk susu balita 32,0. Hal ini terlihat dari mengertinya mereka bagaimana mendapatkan informasi nilai gizi yang dibutuhkan oleh balitanya. Responden juga memahami jumlah kalori yang harus dibutuhkan oleh balita mereka sesuai takaran sajinya 54,0. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa pada umumnya responden merasa bahwa keterangan pada label susu balita menjelaskan vitamin dan mineral dalam bahasa ilmiah. Kata-kata tersebut dirasa sulit dimengerti oleh responden yang bukan pada bidangnya, seperti ferrous sulfat yang merupakan zat besi, natrium askorbat adalah vitamin C dan kalsium pantotenat adalah vitamin B5. Namun responden mengatakan bahwa susu yang berharga mahal belum tentu memiliki gizi yang lengkap. Oleh karena itu, responden terlibih dahulu melihat label gizi sebelum memutuskan membeli produk susu balita.

4.5 Faktor Budaya

Faktor budaya merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi seseorang dalam pemilihan produk susu balita, misalnya pemilihan produk berdasarkan kebiasaan turun temurun yang sudah biasa dikonsumsi. Pengkategorikan faktor budaya dapat dilihat pada Tabel 4.7. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Budaya dalam Pemilihan Produk Susu Balita di Pasar Swalayan Kota Pematangsiantar Faktor Budaya Frekuensi Persentase Baik 73 73,0 Kurang baik 27 27,0 Total 100 100,0 Mayoritas responden menilai baik terhadap faktor budaya dalam pemilihan produk susu balita, yaitu sebanyak 73 orang 73,0. Faktor budaya yang baik terlihat dari jawaban informan yang mengatakan bahwa pemilihan produk susu karena adanya kebiasaan turun temurun yang sudah bisa dikonsumsi, dan adanya sifat fanatik terhadap merek susu formula karena sudah terbukti mampu memenuhi kebutuhan gizi balitanya. Rincian jawaban responden untuk masing-masing indikator dalam mengukur faktor budaya dalam pemilihan produk susu balita dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8. Distribusi Jawaban Responden untuk Setiap Pertanyaan tentang Faktor Budaya dalam Pemilihan Produk Susu Balita di Pasar Swalayan Kota Pematangsiantar Faktor Budaya Jawaban n Selalu Kadang- Kadang Tidak Pernah f f f Produk susu balita yang ibu beli sesuai dengan nilai-nilai agama seperti kehalalalnya 39 39,0 27 27,0 34 34,0 100 100,0 Kandungan nilai gizi yang tertera harus aman dari zat yang dianggap tidak aman 66 66,0 34 34,0 0,0 100 100,0 Pemilihan produk berdasarkan kebiasaan turun temurun yang sudah biasa dikonsumsi karena kandungan gizinya sudah terbukti 8 8,0 39 39,0 53 53,0 100 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Lanjutan Faktor Budaya Jawaban n Selalu Kadang- Kadang Tidak Pernah f f f Pemilihan suatu produk susu balita karena sudah fanatik dengan merek tersebut dan suda terbukti pada seluruh anggota keluarga sejak mengkonsumsinya 23 23,0 46 46,0 31 31,0 100 100,0 Budaya yang ada dalam keluarga tidak membiasakan nilai zat gizi tidak mengndung lemak yang tinggi. 4 4,0 36 36,0 60 60,0 100 100,0 Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa adanya kebiasaan yang sudah diturunkan secara turun temurun oleh keluarganya dalam memilih susu balita 23,0. Responden menyatakan bahwa dari beberapa keturunan yang ada sudah menggunakan produk susu tersebut. Penggunaan sebuah produk susu yang sudah dilakukan sejak beberapa generasi disebutkan oleh karena adanya manfaat dalam penggunaannya. Responden juga menyebutkan bahwa mereka sudah fanatik dengan satu merek susu yang digunakan karena sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan balitanya 23,0. Berdasarkan hasil wawancara pada saat penelitian diketahui bahwa ketika membeli produk susu balita, pertimbangkan jenis gizi yang terkandung di dalamnya dan bahan-bahan apa saja yang disertakan merupakan hal utama yang diperhatikan. Responden akan memutuskan untuk membeli produk susu balita bila pada label gizi memberikan informasi gizi yang cukup, serta mempunyai disain yang menarik bagi responden. Responden juga sering membanding-bandingkan nilai gizi antara produk susu satu dengan yang lainnya, dan penambahan Omega 3 dan DHA pada label gizi Universitas Sumatera Utara susu balita juga merupakan pertimbangan pemilihan susu yang terbaik. Penambahan Omega 3 dan DHA pada label gizi dianggap dapat menambah kecerdasan anak. Pada umumnya ibu yang membeli produk susu balita terlihat puas setelah membaca informasi gizi yang terdapat dalam label gizi yang dapat memenuhi kepuasan dan kebutuhannya.

4.6 Faktor Keluarga