4.8 Hubungan Label Gizi dengan Minat Beli
Label gizi yang ada pada produk susu balita dapat meningkatkan minat beli responden. Hubungan label gizi dengan minat beli responden dapat dilihat pada Tabel
4.13
.
Tabel 4.13. Hubungan Label Gizi dengan Minat Beli di Pasar Swalayan
Kota Pematangsiantar
Label Gizi Minat Beli
Total p-value
PR 95 CI
Tinggi Rendah
n n
n
Baik 64
81,0 15
19,0 79
100,0 0,007
3,879 1,392-
10,805 Kurang baik
11 52,4
10 47,6
21 100,0
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 64 81,0 dari 79 responden yang menilai baik tentang label gizi memiliki minat beli yang tinggi.
Sementara responden yang menilai kurang baik tentang label gizi memiliki minat beli yang tinggi sebanyak 11 52,4 dari 21 responden. Hasil analisis menggunakan uji
Chi-Square diperoleh p-value sebesar 0,007 p-value 0,05, yang berarti bahwa label gizi memiliki hubungan yang signifikan dengan minat beli. Penilaian label gizi
yang baik dapat memengaruhi minat beli responden sebesar 3,879 kali 95 CI = 1,392-10,805 dibandingkan dengan responden yang penilaian label gizi kurang baik.
4.9 Hubungan Pengetahuan dengan Minat Beli
Pengetahuan responden tentang label gizi dan nilai gizi pada produk susu balita dapat meningkatkan minat beli responden. Hubungan pengetahuan dengan
minat beli responden dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14. Hubungan Pengetahuan tentang Label Gizi dan Nilai Gizi dengan
Minat Beli di Pasar Swalayan Kota Pematangsiantar Pengetahuan
Minat Beli Total
p-value PR
95 CI Tinggi
Rendah n
n n
Baik 48
82,8 10
17,2 58
100,0 0,035
2,667 1,053-6,750
Kurang baik 27
64,3 15
35,7 42
100,0
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 48 82,8 dari 58 responden yang pengetahuannya baik memiliki minat beli yang tinggi. Sementara
responden yang pengetahuannya kurang baik memiliki minat beli yang tinggi sebanyak 27 64,3 dari 42 responden. Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square
diperoleh p-value sebesar 0,035 p-value 0,05, yang artinya bahwa pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan dengan minat beli. Pengetahuan yang baik dapat
memengaruhi minat beli responden sebesar 2,667 kali 95 CI = 1,053-6,750 dibandingkan dengan responden yang pengetahuannya kurang baik.
4.10 Hubungan Faktor Budaya dengan Minat Beli
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden menilai baik tentang faktor budaya. Hubungan faktor budaya dengan minat beli responden
dapat dilihat pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15. Hubungan Faktor Budaya dengan Minat Beli di Pasar Swalayan Kota Pematangsiantar
Faktor Budaya Minat Beli
Total p-value
PR 95 CI
Tinggi Rendah
n n
n
Baik 57
78,1 16
21,9 73
100,0 0, 242
1,781 0,673- 4,715
Kurang baik 18
66,7 9
33,3 27
100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 57 78,1 dari 73 responden yang menilai baik tentang faktor budaya memiliki minat beli yang tinggi.
Demikian juga dengan responden yang menilai kurang baik tentang faktor budaya memiliki minat beli tinggi sebanyak 18 66,7 dari 27 responden. Hasil analisis
menggunakan uji Chi-Square diperoleh p-value sebesar 0,242 p-value 0,05, yang berarti bahwa faktor budaya memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan minat
beli. Penilaian faktor budaya yang baik dapat memengaruhi minat beli responden sebesar 1,781 kali 95 CI = 0,673- 4,715 dibandingkan dengan responden yang
penilaian faktor budaya kurang baik.
4.11 Hubungan Faktor Keluarga dengan Minat Beli