Pengetahuan Faktor-faktor yang Memengaruhi Minat Beli Produk Susu oleh Ibu yang Mempunyai Balita di Pasar Swalayan Kota Pematangsiantar Tahun 2013

biasanya responden yang membeli susu balita ini terlihat puas jika setelah membaca informasi yang terdapat dalam label produk susu dapat memenuhi kepuasan dan kebutuhannya 81,0. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa pada umumnya responden lebih mengutamakan kelengkapan gizi dari produk susu balitanya, bukan merek ataupun harga susu. Sehingga kelengkapan informasi gizi pada label gizi membuat responden memutuskan untuk memilih produk susu tersebut.

4.4 Pengetahuan

Pengetahuan yang diukur berkenaan dengan segala sesuatu yang diketahui oleh responden mengenai label gizi dan nilai gizi pada produk susu balita. Pengkategorikan pengetahuan responden dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang Label Gizi dan Nilai Gizi pada Produk Susu Balita di Pasar Swalayan Kota Pematangsiantar Pengetahuan Frekuensi Persentase Baik 58 58,0 Kurang baik 42 42,0 Total 100 100,0 Lebih dari setengah 58,0 responden memiliki pengetahuan baik tentang label gizi dan nilai gizi pada produk susu balita. Rincian jawaban responden untuk masing-masing indikator dalam mengukur pengetahuan tentang label gizi dan nilai gizi pada produk susu balita dapat dilihat pada Tabel 4.6. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Distribusi Jawaban Responden untuk Setiap Pertanyaan tentang Label Gizi dan Nilai Gizi di Pasar Swalayan Kota Pematangsiantar Pertanyaan Jawaban f Pengertian label gizi pada produk susu balita a. Kotak yang tersedia sebagai tempat meletakkan informasi tentang nilai gizi b. Angka-angka yang memuat nilai gizi c. Informasi tentang keseimbangan nilai gizi 52 31 17 52,0 31,0 17,0 Total 100 100,0 Informasi nilai gizi pada produk susu balita a. Pemberitahuan tentang apa yang terkandung pada susu b. Kandungan zat-zat makanan c. Jumlah kecukupan nilai giizi dalam sebuah makanan. 21 32 47 21,0 32,0 47,0 Total 100 100,0 Kandungan nilai gizi pada produk susu balita a. Protein, vitamin b. Kilokalori c. Zat tambahan 51 37 12 51,0 37,0 12,0 Total 100 100,0 Keseimbangan nilai gizi dalam produk susu a. Ketersediaan zat-zat gizi yang terdapat dalam sebuah produk beserta dengan nilai kilokalorinya b. Kecukupan nilai gizi yang tertera pada produk susu c. Kelengakapan nilai zat gizi pada produk susu 59 23 18 59,0 23,0 18,0 Total 100 100,0 Jumlah kalori yang tertera dalam label susu balita a. Kecukupan kalori yang tertera pada setiap takaran saji b. Keseimbangan kalori pada setiap nilai gizi c. Besaran kalori pada suatu nilai gizi yang sesuai dengan takaran sajinya. 29 17 54 29,0 17,0 54,0 Total 100 100,0 Universitas Sumatera Utara Tingkat pengetahuan responden mayoritas pada kategori baik. responden yang membeli susu balita sudah mengetahui bahwa label gizi merupakan informasi yang berkaitan dengan nilai gizi dan kandungan gizi yang terdapat dalam produk susu balita 32,0. Hal ini terlihat dari mengertinya mereka bagaimana mendapatkan informasi nilai gizi yang dibutuhkan oleh balitanya. Responden juga memahami jumlah kalori yang harus dibutuhkan oleh balita mereka sesuai takaran sajinya 54,0. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa pada umumnya responden merasa bahwa keterangan pada label susu balita menjelaskan vitamin dan mineral dalam bahasa ilmiah. Kata-kata tersebut dirasa sulit dimengerti oleh responden yang bukan pada bidangnya, seperti ferrous sulfat yang merupakan zat besi, natrium askorbat adalah vitamin C dan kalsium pantotenat adalah vitamin B5. Namun responden mengatakan bahwa susu yang berharga mahal belum tentu memiliki gizi yang lengkap. Oleh karena itu, responden terlibih dahulu melihat label gizi sebelum memutuskan membeli produk susu balita.

4.5 Faktor Budaya