tentang sejarah dan pertumbuhan perusahaan, latar belakang petugas kunci, sifat produk, dan jasa, sumber bahan baku, posisi persaingan serta rencana masa depan.
Informasi yang diucapkan oleh calon debitur akan dites ulang dengan kenyataan di lapangan. Apabila terjadi perbedaan, tentunya hal ini menyangkut
kejujuran dan kepercayaan kredit itu sendiri. Kalau unsur kepercayaan belum terpenuhi oleh calon debitur tentu bank akan sangat hati-hati dalam mengambil
keputusan selanjutnya. Data-data yang disampaikan akan diteliti kebenarannya, sehingga dalam pengambilan keputusan benar-benar akan dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Investigasi Kredit
Dalam investigasi kredit suatu perusahaan, bank ingin mengetahui segala sesuatu tentang sejarah perusahaan, catatan operasi perusahaan, hubungan
perburuhan, pengalaman dalam mengembangkan dan memasarkan produk baru, serta pertumbuhan dalam penjualan dan pendapatan.
Menurut Santoso 2007 : 17, investigasi kredit adalah upaya untuk mengumpulkan berbagai laporan dan informasi yang akan digunakan
sebagai dasar pertimbangan dalam memutuskan kredit. Berbagai pertimbangan informasi ini meliputi:
a.
Informasi umum yaitu data perusahaan pada umumnya yang terdiri dari bentuk perusahaan, susunan pengurus, riwayat perusahaan,
bidang usaha, hubungan dengan bank atau bank lain, serta grup perusahaan bila ada.
b. Bidang usaha atau proyek yang diajukan permohonan kreditnya,
meliputi data mengenai sifat dan manfaat proyek, lokasi, proses produksi, bahan baku, bangunan, mesin-mesin, dan lainnya.
c. Data historis yang meliputi prestasi yang telah dicapai pada masa lau
yaitu analisis laporan keuangan, realisasi usaha, dan lain-lain. d.
Data proyeksi, yaitu data mengenai rencana usaha yang dibuat oleh calon debitur sehubungan dengan kredit yang dimohon.
e. Data jaminan, dalam surat penegasan, surat dokumen kepemilikan,
phisik jaminan yang akan diserahkan oleh calon debitur.
Universitas Sumatera Utara
f. Data khusus lainnya yang diperlukan untuk usaha-usaha tertentu,
antara lain daftar proyek konstruksi, data impor, ekspor, dan data perdagangan antar pulau.
4. Peninjauan On The Spot
Ketika melaksanakan On The Spot dilakukan pengecekan kebenaran atas laporan yang telah disampaikan baik data non keuangan seperti data lokasi
bangunan, rincian dari komponen-komponen aktiva lancar dan aktiva tetap. Perusahaan yang meminta pinjaman harus bersedia mengizinkan pejabat
kredit mengunjungi dan melihat-lihat tempatnya melakukan usaha. Pejabat kredit harus memperhatikan bagaimana organisasi perusahaan dan apakah karyawan
kelihatannya bekerja dengan baik atau tidak. Apakah kendaraan pengantar barang menganggur karena produksi pabrik lambat karena ada rintangan? Apakah
persediaan telah tua dan sebagian telah rusak? Jika perusahaan tersebut sebuah perusahaan pengecer, kunjungan pada saat
sedang ramai dapat menunjukkan kekuatan perusahaan maupun kecakapan staf penjualannya. Kalau mengunjungi perusahaan industri, perhatian khusus harus
diberikan pada peralatan dan tata letak produksi. Peralatan harus dipelihara dengan baik walaupun tidak modern, paling tidak cukup efisien untuk
menghindari rintangan produksi.
5. Risiko Perkreditan