Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Perkembangan dunia usaha di Indonesia, tidak lepas dari peranan pemerintah yang memberikan kesempatan pada pihak swasta untuk mengembangkan diri seluas-luasnya sejauh tidak menyimpang dari sasaran pembangunan nasional. Sasaran pembangunan nasional adalah pemerataan pertumbuhan stabilitas nasional serta peningkatan kesejahteraan rakyat. Untuk mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dapat dilakukan pihak swasta adalah memperbesar volume usaha dibidang industri dan jasa, yaitu dengan jalan penambahan investasi baru. Kenyataan ini mengharuskan para pengusaha mencari dana ekstra guna melaksanakan kebijaksanaan investasi baru. Salah satu cara untuk mendapatkan dana tersebut adalah dengan meminjam kepada pihak lain seperti pada lembaga keuangan bank. Dalam Untung 2005 : 218, “Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Pasal 1 ayat 1, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.” Kredit di dalam fungsi usaha bank telah disadari oleh para profesional bank sebagai jantung dan urat nadi bagi kesehatan usaha bank. Pemilihan nasabah yang benar-benar qualified di dalam penyaluran kredit kepada masyarakat akan sangat menunjang kelancaran fungsi usaha kedua belah pihak. Universitas Sumatera Utara Dalam memberikan kredit pada calon debitur, bank harus berhati-hati agar kredit yang diberikan dapat dikembalikan tepat pada waktunya disertai dengan bunga pinjaman yang telah ditetapkan. Salah satu strategi untuk menyeleksi setiap permohonan kredit adalah dengan melaksanakan beberapa aspek penilaian seperti kelengkapan berkas permohonan kredit, wawancara, investigasi kredit, resiko perkreditan serta analisis kredit. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui keadaan keuangan calon debitur sehingga bank dapat memperoleh keyakinan apakah kredit yang diberikan akan dikembalikan tepat pada waktunya disertai bunga pinjaman atau sebaliknya. Penilaian aspek-aspek tersebut nantinya akan mempengaruhi efektivitas pemberian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Cabang Binjai. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Cabang Binjai dalam menjalankan salah satu fungsinya yaitu memberikan kredit, berpedoman pada prosedur-prosedur kredit yang ada untuk menghindari kredit macet. Dalam proses pembayaran kredit, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Cabang Binjai pernah mengalami kredit macet meskipun dalam persentase yang kecil. Penulis mengambil Rasio Tingkat Pengumpulan Kredit selama 2 tahun yaitu tahun 2006 dan 2007. Data tersebut disajikan sebagai berikut: Tabel 1.1 Daftar Pengumpulan Kredit PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Cabang Binjai Tahun 2006 dan 2007 Tahun Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah 2006 86,55 11,71 1,06 0.56 0.07 100 2007 90,25 8.51 0.42 0,74 0.08 100 Sumber : Seksi Kredit PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Cabang Binjai Universitas Sumatera Utara Dari tabel tersebut diketahui bahwa Rasio kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet masih dalam persentase yang kecil. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Cabang Binjai memiliki toleransistandar dalam proses kolektibilitas kredit yaitu sebesar 5 yang merupakan total dari penjumlahan persentase kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet. Apabila telah melebihi 5 maka hal itu dapat menganggu perkreditan, sehingga penjualan produk kredit dapat dihentikan sementara waktu. Penelitian di bidang perbankan sudah sering dilakukan seperti Ainun 2007 yang meneliti Analisis Efektivitas Prosedur Pemberian Kredit sebagai Alat dalam Meningkatkan Kualitas Kredit pada PT Bank Bukopin Tbk Cabang Medan menyatakan bahwa prosedur pemberian kredit dan prosedur penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah yang dijalankan oleh PT Bank Bukopin Tbk Cabang Medan telah sesuai dengan prosedur dan kebijakan perkreditan dan menerapkan prinsip kehati-hatian prudential banking practice. Prosedur pemberian kredit yang dijalankan PT Bank Bukopin Tbk Cabang Medan cukup efektif mengurangi potensi kredit bermasalah, hal ini dapat dilihat dari BDR dan NPL tahun 2005 dan 2006 yang berada di bawah 5. Kesuma 2008 yang meneliti Prosedur Pemberian dan Pengawasan Kredit Agunan Deposito Mandiri pada PT Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Medan Ahmad Yani menyatakan bahwa prosedur pemberian dan pengawasan kredit deposito mandiri telah berjalan dengan baik, sesuai dengan SOP Bank Mandiri dan teori yang ada. Universitas Sumatera Utara Pada penelitian kali ini penulis akan melakukan penilaian pemberian kredit yang dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Cabang Binjai dengan melakukan analisis kelengkapan berkas permohonan kredit, wawancara, investigasi kredit, peninjauan On The Spot, resiko perkreditan, serta analisis kredit. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Ainun dan Kesuma adalah dengan mengambil judul Penilaian Efektivitas Pemberian Kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Cabang Binjai. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penilaian Efektivitas Pemberian Kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Cabang Binjai.”

B. Perumusan Masalah Penelitian