a. Risiko Sifat Usaha
Beragam jenis usaha dalam ekonomi mengandung risiko yang berbeda satu dengan yang lain. Menurut Rivai 2007: 91 , dari sifat-sifat usaha
masing-masing dapat diketahui tinggi rendahnya tingkat risiko usaha dengan berbagai kriteria antara lain:
1 Turn over usaha semakin tinggi, risiko makin tinggi.
2 Semakin khusus tingkat spesifikas usaha, risiko makin tinggi.
3 Semakin besar investasi pada modal kerja, dibandingkan dengan
investasi pada barang modal, maka risiko akan lebih tinggi. 4
Usaha yang padat modal akan mempunyai risiko lebih tinggi dibandingkan dengan usaha yang padat karya khusus pada negara
berkembang dan sebaliknya pada negara maju.
5 Sifat pekerjaan atau usaha itu sendiri yang mempunyai risiko tinggi,
misalnya pengeboran minyak bumi lepas pantai, stuntmant dalam pembuatan film, usaha pencarian harta karun, dan usaha-usaha yang
sifatnya perintis yang belum pernah dilakukan.
b. Risiko Geografis
Risiko geografis juga mempunyai pengaruh terhadap besarnya risiko dari suatu kegiatan usaha. Risiko geografis ini erat hubungannya dengan
bencana alam yang sering tejadi pada suatu lokasi usaha tertentu, misalnya bencana banjir, kebakaran usaha perkebunan dan peternakan, usaha yang
berlokasi dekat sungai dan gunung berapi, daerah yang rawan dengan gempa. Risiko memilih lokasi usaha yang berdekatan dengan pemukiman
penduduk yang akan menimbulkan protes dari masyarakat.
c. Risiko Politik
Banyak kegagalan usaha perkreditan karena tidak adanya kebijaksanaan politik yang jelas. Oleh karena itu analisis tentang kestabilan politik suatu
Universitas Sumatera Utara
daerah atau negara akan cukup memberikan masukan tentang prediksi keberhasilan usaha dimasa yang akan datang.
d. Risiko Ketidakpastian
Faktor ketidakpastian akan menimbulkan spekulasi dan setiap usaha spekulasi akan mengandung risiko yang tinggi karena segala sesuatunya
tidak dapat direncanakan terlebih dahulu dengan baik. Informasi risiko untuk masing-masing usaha ditinjau dari berbagai segi sehingga perlu
mendapatkan perhatian dalam penyusunan perencanaan kredit, agar kredit yang dipasarkan terarah sehingga mengurangi risiko kegagalan dalam
pemberian kredit.
e. Risiko Inflasi