a. Kredit dibayar sebagai waktu yang diberikan untuk membayar barang
atau jasa yang dijual atas kepercayaan. b.
Kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang disamakan dengan uang berdasarkan persepakatan pinjam-meminjam antara bank
dan pihak lain yang di dalam hal ini peminjam berkewajiban melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu dengan biasanya sejumlah
bunga yang ditetapkan lebih dahulu.
c. Kredit adalah kepecayaan amanat yang diberikan berhubungan dengan
kekayaan yang diserahkan atas janji pembayaran kelak. Sudah tentu, debitur dan kreditur dapat mengadakan permufakatan untuk
menyelesaikan transaksi tersebut dengan suatu nilai yang lain, misalnya saham dan obligasi.
d. Kredit adalah dana yang tersimpan dalam perkiraan sebuah bank.
e. Kredit dan sebaliknya, utang, adalah transaksi yang melalui transaksi
itu penguasaan atas sumber-sumber daya diperoleh saat ini sebagai ganti atas suatu janji untuk membayar kembali di kemudian hari, biasaanya
dengan pembayaran bunga sebagai kompensasi kepada pemberi pinjaman.
2. Manfaat dan Tujuan Kredit
Perkreditan melibatkan beberapa pihak seperti debitur penerima kredit, kreditur bank, serta pemerintah. Oleh karena itu, menurut Muljono 2004 : 24,
manfaat kredit dapat ditinjau dari masing-masing pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkreditan itu sendiri, yaitu:
a. Manfaat perkreditan ditinjau dari sudut kepentingan debitur yaitu
sebagai sumber danamodal bagi suatu perusahaan. b.
Manfaat perkreditan ditinjau dari sudut kepentingan bank dalam melaksanakan fungsi sebagai perantara keuangan financial
Intermidiary.
c. Manfaat perkreditan ditinjau dari sudut kepentingan pemerintah,
perkreditan dapat digunakan sebagai alat untuk memacu pertumbuhan ekonomi secara makro.
Sumber informasi penting dari pengajuan propsal kredit adalah tujuan penggunaan dana pencairan kredit tersebut. Dengan demikian keputusan
persetujuan kredit merupakan hal yang paling vital dalam alokasi pencairan dana
Universitas Sumatera Utara
itu sendiri. Kredit yang baik mempunyai tujuan komersial untuk memperbesar volume usaha dan bukan untuk tujuan spekulatif maupun konsumtif.
Menurut Komaruddin 2004 : 33 secara umum tujuan kredit di bank meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Memenuhi kebutuhan nasabah dalam penyediaan uang tunai saat ini.
b. Mempertahankan standar kredit yang layak dan memperhitungkan
risiko usaha dari ekspansi kredit tersebut. c.
Mengevaluasi berbagai kesempatan usaha yang baru. d.
Mendatangkan keuntungan bagi bank dan pada saat yang sama menyediakan likuiditas yang memadai.
Untuk mencapai tujuan tersebut bank harus berhati-hati dalam memberikan bantuan kreditnya, bagaimanapun juga aktivitas pemberian kredit ini
mengandung suatu tingkat risiko. Untuk menghindari maupun memperkecil risiko kredit yang terjadi, maka bank harus melakukan penilaian seksama atas dasar
syarat-syarat teknis bank.
3. Jenis-jenis Kredit Bank
Dilihat dari macam jenis kredit yang dapat diajukan kepada bank, maka secara garis besar kredit dapat digolongkan kepada kredit tunai dan kredit tidak
tunai. Jenis kredit secara tunai dapat dibedakan yaitu secara umum, tujuan pembiayaan, jangka waktu, sektor ekonomi, sifat, jenis penggunaan, kolektibilitas,
golongan debitur dan kebijaksanaan. Sedangkan jenis kredit non tunai yaitu dalam bentuk pemberian bank garansi dan kredit dokumen dalam rangka pembukaan
letter of credit LC. Menurut Santoso 2006 : 7, secara keseluruhan dari jenis-jenis kredit yang
biasanya diberikan oleh bank-bank komersial yaitu,
Universitas Sumatera Utara
Jenis kredit secara umum adalah : a.
Kredit komersial yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan atau perorangan untuk tujuan komersial. Dengan
mendapatkan fasilitas kredit ini maka perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan yang sekaligus juga meningkatkan
perolehan laba usaha. Pelunasan kredit dan pembayaran bunga kredit berasal dari keuntungan yang diperoleh perusahaan.
b. Kredit konsumsi yaitu jenis kredit yang diberikan kepada perorangan
untuk tujuan konsumsi, misalnya kredit kepemilikan rumah, kredit kendaraan, kredit untuk anak sekolah dan lain-lain.
Jenis kredit berdasarkan tujuan pembiayaan: a.
Kredit modal kerja adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan atau perorangan untuk menambah modal kerjanya.
Modal kerja meliputi biaya pembelian bahan baku, bahan pembantu, upah buruh, overhead cost, dan lain-lain.
b. Kredit investasi adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada
perusahaan untuk pembelian barang modal. Misalnya kredit untuk pembelian mesin-mesin, kendaraan, peralatan, dan pembangunan
gedung pabrik. Kredit ini berjangka panjang, melebihi jangka waktu satu tahun dan pelunasannya melalui angsuran.
Dilihat dari segi jangka waktu, kredit dapat dibedakan: a.
Kredit jangka pendek, yaitu kredit berjangka waktu sampai dengan satu tahun, biasanya kredit modal kerja.
b. Kredit jangka menengah adalah kredit dengan jangka waktu diatas
satu tahun sampai dengan lima tahun, biasanya kredit yang digunakan untuk pembelian kendaraan, peralatan, dan mesin-mesin
secara parsial.
c. Kredit jangka panjang adalah kredit dengan jangka waktu diatas lima
tahun, yaitu kredit yang diberikan untuk pembiayaan pembangunan pabrik baru dan pembiayaan proyek jangka panjang project
financing.
Kredit dapat pula dibedakan atas pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi, yaitu:
a.
Kredit pertanian adalah kredit yang diberikan untuk pembiayaan sektor pertanian termasuk perkebunan, perikanan dan kehutanan.
Kredit dapat diberikan dalam bentuk kredit modal kerja atau kredit investasi.
b. Kredit pertambangan adalah kredit yang diberikan untuk pembiayaan
sektor pertambangan meliputi eksplorasi dan eksploitasi. c.
Kredit perindustrian adalah kredit yang diberikan untuk pembiayaan pabrik-pabrik, manufaktur dari segala sektor.
d. Kredit konstruksi adalah kredit yang diberikan kepada kontraktor
untuk pembiayaan pembangunan proyek sampai dengan proyek
Universitas Sumatera Utara
selesai. Pembagunan proyek ini meliputi pembangunan gedung, jalan dan jembatan serta prasarana lainnya.
e. Kredit perdagangan, restoran, dan hotel adalah kredit yang diberikan
untuk membantu kebutuhan modal perdagangan antar kota, antar pulau dan perdagangan lokal serta untuk restoran dan hotel-hotel.
f. Kredit pengangkutan, pergudangan adalah kredit yang diberikan untuk
pengangkuatan, distribusi barang-barang dalam jumlah besar dan kemudian dijual dalam jumlah yang lebih kecil.
g. Kredit jasa-jasa dunia usaha adalah kredit yang diberikan untuk
perusahaan jasa seperti konsultan, akuntan, dokter, pengacara dan jasa pendidikan.
Dilihat dari sifatnya maka kredit yang diberikan oleh bank digolongkan menjadi:
a. Kredit revolving yaitu fasilitas kredit yang diberikan atas dasar limit atau
plafon tertentu yang dapat dipakai berulang-ulang sampai dengan batas limit yang telah ditentukan tersebut. Kredit ini biasanya dalam bentuk
kredit modal kerja atas dasar rekening koran dengan jangka waktu tidak melebihi satu tahun.
b. Kredit aflopend, yaitu fasilitas kredit yang diberikan untuk satu kali
penggunaan atau sesuai skedul dan tidak dapat dipakai berulang.
B. Aspek-Aspek Penilaian Bank