Hipotesis Penelitian Pengaruh Kualitas Sistem Manajemen Terhadap Kinerja Rantai Pasokan di PT Perkebunan Nusantara IV

yang jelas. Implikasinya adalah perorangan pribadi harus terus – menerus memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri dalam konteks ilmu pengetahuan dan sebab yang diperoleh. Organisasi dan lingkungannya adalah saling bergantung, masing – masing bergantung pada yang lain sebagai sumber. Untuk mengetahui kualitas dalam suatu kinerja rantai pasokan, peneliti menggunakan melalui model SCOR. Dengan melakukan analisis dan dekomposisi proses, SCOR bisa mengukur kinerja rantai pasokan secara obyektif berdasarkan data yang ada serta bisa mengidentifikasikan di mana perbaikan perlu dilakukan untuk menciptakan keunggulan bersaing. Adapun Model SCOR yang peneliti ambil sebagai penelitian adalah Reliabilitas, Fleksibilitas dan Responsiveness sebagai variabel independen. Dan variabel independen lainnya adalah Motivasi yang ke semua variabel tersebut apakah mempunyai hubungan positif dengan rantai pasokan variabel dependen.

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis menggambarkan suatu hubungan tertentu antara dua variabel atau lebih. Menurut Sugiyono 2004 : 15 hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan uraian tinjauan pustaka dan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

2.3.1 Hubungan motivasi dengan kinerja rantai pasokan

Kualitas produk dan berjalannya sistem produksi dalam perusahaan disebabkan oleh adanya kinerja pada setiap karyawan. Motivasi yang ada di dalam diri setiap karyawan memacu untuk bekerja untuk menciptakan produk yang berkualitas. Sehingga motivasi sangat berkaitan erat dengan kinerja karyawan Universitas Sumatera Utara yang berdampak kepada kepuasan tertentu. Motivasi bisa ditimbulkan oleh faktor internal atau eksternal tergantung pada suatu kegiatan atau aktivitas dimulai. Motivasi internal berasal dari diri pribadi seseorang yang akan mempengaruhi pikirannya, yang selanjutnya mengarah kepada perilaku orang tersebut. Sedangkan motivasi eksternal dibangun diatas motivasi internal di dalam organisasi yang sangat tergantung pada teknik – teknik yang dipakai oleh pimpinan organisasi atau para manajer dalam memotivasi bawahannya. Dengan adanya motivasi maka akan terjadinya kemauan kerja. Motivasi dapat dilaksanakan dengan berbagai cara diantaranya dengan cara pendekatan finansial maupun pendekatan non – finansial. Pendekatan finansial untuk menimbulkan motivasi dapat dilakukan dengan memberikan upah kepada para karyawan. Jika menggunakan pendekatan non – finansial dapat dilakukan dengan cara mengadakan sinkronisasi kepentingan individu dengan kepentingan organisasi atau perusahaan. Di samping itu, motivasi tersebut dapat menimbulkan pengaturan kondisi kerja yang sehat sehingga menciptakan kepuasan kinerja. Berdasarkan uraian mengenai pengaruh motivasi terhadap kepuasan kinerja rantai pasokan maka dapat dirumuskan hipotesis pertama dalam penelitian ini sebagai berikut: H1 : motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kinerja rantai pasokan di PT Perkebunan Nusantara IV.

2.3.2 Hubungan Reliabilitas dengan kinerja rantai pasokan

Reliabilitas juga merupakan kehandalan dalam mengukur kemampuan rantai pasokan untuk secara konsisten memenuhi janji Pujawan, 2005. Jika ada Universitas Sumatera Utara dua penilai yang mengevaluasi pekerja yang sama, mereka perlu menyimpulkan hal yang serupa yang menyangkut hasil mutu pekerja. Berdasarkan uraian mengenai pengaruh reliabilitas terhadap kinerja rantai pasokan maka dapat dirumuskan hipotesis yang kedua dalam penelitian ini sebagai berikut: H2 : reliabilitas berpengaruh terhadap kinerja rantai pasokan di PT Perkebunan Nusantara IV.

2.3.3 Hubungan Fleksibilitas dan Responsiveness dengan kinerja rantai

pasokan Fleksibilitas menurut Slack 1990 dipengaruhi beberapa faktor, yaitu produk itu sendiri, campuran produk, volume, dan tipe pengantaran. Pengukuran dari fleksibilitas permintaan dapat dilihat dari ketepatan pengantaran, peramalan permintaan yang tepat dan lain sebagainya. Pujawan 2004, fleksibilitas mempunyai kemampuan untuk mengerjakan dan merespon rantai pasokan sesuai dengan perubahan permintaan pelanggan atau konsumen. Menurut Parasuraman yang dikutip oleh Rambat Lupiyoadi 2001 : 148, responsiveness adalah kemauan untuk membantu dan memberikan pelayan yang cepat dan tepat kepada pelanggan dengan penyampaian informasi secara jelas. Oleh karena itu, fleksibilitas dan responsiveness menjadi varibel independen yang ketiga sebagai penelitian oleh peneliti untuk mengetahui terjadinya hubungan atau tidak dengan varibel dependen, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: H3 : fleksibilitas dan responsiveness berpengaruh terhadap kinerja rantai pasokan di PT Perkebunan Nusantara IV. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian