c. Koefisien regresi variabel reliabilitas X2 sebesar 0,478 menunjukkan bahwa reliabilitas X2 berpengaruh positif terhadap kinerja rantai pasokan
di PT. Perkebunan Nusantara IV. Hal ini menunjukkan jika reliabilitas dapat ditingkatkan, maka akan meningkatkan kinerja rantai pasokan di PT.
Perkebunan Nusantara IV. d. Koefisien regresi variabel fleksibilitas dan responsiveness X3 sebesar -
0,233 menunjukkan bahwa fleksibilitas dan responsiveness X3 berpengaruh negarif terhadap kinerja rantai pasokan di PT. Perkebunan
Nusantara IV. Hal ini menunjukkan jika fleksibilitas dan responsiveness dapat ditingkatkan, maka akan menurunkan kinerja rantai pasokan di PT.
Perkebunan Nusantara IV. e. Standar Error e menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu.
4.2.4.2 Uji Koefisien Determinasi R²
Koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Dengan kata
lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur kemampuan variabel motivasi X1, reliabilitas X2, dan fleksibilitas dan responsiveness X3, dapat
menjelaskan variabel kinerja rantai pasokan di PT. Perkebunan Nusantara IV Y.
Tabel 4.16
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
dimension0
1 .751
a
.564 .519
1.227 1.740
a. Predictors: Constant, Fleksibilitas dan Responsiveness X3, Motivasi X1, Reliabilitas X2 b. Dependent Variable: Rantai Pasokan Y
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS ver 18, 2012
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan nilai koefisien korelasi R sebesar 0,751 yang berarti
bahwa korelasi variabel motivasi, reliabilitas, fleksibilitas dan responsiveness dengan rantai pasokan sebesar 75,1 . Artinya memiliki hubungan yang sangat
erat. Karena semakin besar R, maka hubungan akan semakin erat. Sedangkan nilai R square atau nilai koefisien determinasi 0,564 yang berarti bahwa variabel
dependen rantai pasokan mampu dijelaskan oleh variabel independen motivasi, reliabilitas, fleksibilitas dan responsiveness sebesar 56,4 dan selebihnya 43,6
100 - 56,4 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini.
4.2.4.3 Uji Parsial t-test
Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel motivasi X1, reliabilitas X2, dan fleksibilitas dan responsiveness X3, dapat
menjelaskan variabel kinerja rantai pasokan Y. Hasil uji-t dapat dilihat pada
tabel 4.17. Tabel 4.17
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
7.518 3.146
2.389 .024
X1 = Motivasi .210
.143 .203
1.470 .152
X2 = Reliabilitas .478
.107 .751
4.466 .000
X3 = Fleksibilitas dan Responsiveness
-.233 .157
-.238 -1.490
.147 a. Dependent Variable: Rantai Pasokan
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS ver 18, 2012 a. Variabel Motivasi X1
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa variabel motivasi memiliki t hitung yang lebih kecil sebesar 1,470 dari t tabel sebesar 1,69 dengan tingkat
Universitas Sumatera Utara
signifikansi sebesar 0,152 yang lebih besar dari 0,05 maka �
diterima dan �
�
ditolak. Ini berarti motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja rantai pasokan. Dengan demikian hipotesis pertama yang
menyatakan motivasi berpengaruh positif terhadap rantai pasokan terbukti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan motivasi maka akan
berimplikasi terhadap peningkatan terwujudnya kinerja rantai pasokan. b. Variabel Reliabilitas X2
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa variabel reliabilitas memiliki t hitung yang lebih besar sebesar 4,466 dari t tabel sebesar 1,69 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 maka �
ditolak dan �
�
diterima. Hal ini berarti reliabilitas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja rantai pasokan. Artinya walaupun
ditingkatkan varibel reliabilitas sebesar satu satuan maka kinerja rantai pasokan tidak akan meningkat.
c. Variabel Fleksibilitas dan Responsiveness X3 Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa variabel fleksibilitas dan
responsiveness memiliki t hitung sebesar -1,490 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,147 yang lebih besar dari 0,05, maka
� ditolak dan
�
�
diterima. Ini berarti fleksibilitas dan responsiveness berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja rantai pasokan. Dengan demikian
hipotesis ketiga yang menyatakan fleksibilitas dan responsiveness berpengaruh positif terhadap rantai pasokan terbukti. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa dengan fleksibilitas dan responsiveness maka akan berimplikasi terhadap peningkatan terwujudnya kinerja rantai pasokan.
Universitas Sumatera Utara
4.2.4.4 Uji Simultan F-test