3.8.2.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan correlate bivariate antara
tiap skor ítem pernyataan dengan skor total variabel. Hasil análisis correlate bivariate dengan melihat output Pearson Correlation Ghozali, 2006. Apabila
Nilai �
ℎ�����
�
�����
maka instrumen yang digunakan dinyatakan valid. Dan Apabila tingkat signifikansinya kurang dari 0,05 maka instrument yang digunakan
tidak valid.
3.8.2.2 Uji Reliabilitas
Uji realiabilitas dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
cronbach’s alpha. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0.60 dalam Ghozali 2006. Hasil uji reliabilitas kuesioner
sangat tergantung pada kesungguhan responden dalam menjawab semua item pertanyaan penelitian.
3.8.3 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji
multikolinearitas, dan uji heterokedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
3.8.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Menurut Ghozali 2006 : 110, ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik.
Grafik histogram membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus
diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Penelitian ini juga menggunakan analisis statistik dengan uji Kolmogrov
Smirnov. Pedoman pengambilan keputusan rentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat
dari: 1. Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data
adalah tidak normal. 2. Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data
adalah normal Ghozali, 2006:115.
3.8.3.2 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi memiliki ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas.
Model regresi yang baik adalah model yang Homokedastisitas. Deteksi ada atau
Universitas Sumatera Utara
tidaknya heteroskedstisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scarrteplot dengan dasar analisis:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbuh Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Ghozali, 2006 : 105.
3.8.3.3 Uji Multikolinearitas