BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep dibangun untuk menunjukkan hubungan pengaruh antara masing-masing variabel dalam suatu penelitian. Adapun kerangka konsep dari
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.1 Sebelum Uji Faktor
Uji faktor bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen yang telah diambil berpengaruh terhadap variabel dependen yang cukup kuat untuk
difaktorkan. Berdasarkan kerangka konsep penelitian sebelum dilakukan uji
Size X
4
Cash Flow to DebtX
5
Return saham Y
Current Ratio X
1
Debt Equity RatioX
2
Return on Asset X
3
Cash Flow X
6
Price Book ValueX
7
Total Asset Turn OverX
8
Universitas Sumatera Utara
faktor, dapat dijelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi return saham. Rasio likuiditas yang diwakili oleh current ratio merupakan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang segera harus dipenuhi Subramanyam, 2010:38. Sementara itu keuntungan yang besar belum
menunjukkan untuk membayar, karena tidak menunjukkan jumlah yang benar- benar tersedia dalam jangka pendek. Current ratio yang tinggi memberikan
indikasi jaminan yang baik bagi kreditor jangka pendek dalam setiap saat perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban finansial
jangka pendeknya. Current ratio dapat memberikan pengaruh positif terhadap return saham artinya semakin tinggi tingkat current ratio maka diharapkan return
saham akan semakin baik pula. Debt to equity ratio digunakan untuk mengukur tingkat leverage terhadap
total ekuitas yang dimiliki perusahaan Subramanyam, 2010:39. Rasio ini diukur dengan cara membandingkan antara debt terhadap total equity. Dengan semakin
tinggi rasio hutang perusahaan mengindikasikan tingginya hutang perusahaan yang dibiayai oleh modal saham sehingga menjadi beban tersendiri bagi investor
karena tingkat biaya bunga yang tinggi mengurangi laba perusahaan dan tingkat resiko yang tinggi. Tingginya bunga berakibat pada rendahnya laba dan juga
tingkat dividen. Return on asset menjelaskan tentang kemampuan pengembalian atas total
asset Subramanyam, 2010:40. Semakin tinggi rasio return on asset menunjukkan semakin efektif perusahaan dalam melakukan pengembalian atas
total aset yang perusahaan sehingga perusahaan menjadi lebih baik. Oleh karena
Universitas Sumatera Utara
itu, maka dapat dijelaskan bahwa return on asset berpengaruh positif terhadap perubahan return saham.
Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghasilan return saham. Perusahaam manufaktur yang berukuran besar pada
umumnya mampu menghasilkan laba yang lebih besar daripada perusahaan manufaktur yang berukuran kecil. Semakin besar ukuran perusahaan, maka
semakin bagus kinerja perusahaan. Ukuran perusahaan dapat juga mempengaruhi hubungan kinerja perusahaan secara tidak langsung langsung. Perusahaan dalam
ukuran besar, akan memiliki kemampuan untuk mempertahankan kinerjanya pada saat terjadi perubahan-perubahan di lingkungan internal dan eksternal daripada
perusahaan dengan ukuran kecil. Cash flow menggambarkan kemampuan perusahaan untuk bertahan,
mendukung prediksi dividen masa depan serta kredit dan pembayaran pinjaman, lebih objektif daripada laba dan lebih mudah dipahami oleh invetor umum yang
lebih awam. Dengan demikian semakin besar aliran kas yang diperoleh perusahaan, semakin besar return yang didapat oleh investor.
Cash flow to debt mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang dengan kas yang diterima perusahaan dari kegiatan operasional
perusahaan. Semakin tinggi arus kas dari operasi , semakin besar pula return yang akan diberikan kepada pemegang saham.
Price book value menunjukkan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan terhadap jumlah modal yang diinvestasikan,
semakin tinggi rasio maka semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi
Universitas Sumatera Utara
pemegang saham. Perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya rasio price book value nya mencapai di atas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham
lebih besar dari nilai bukunya. Semakin besar rasio price book value semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal. Dengan demikian semakin tinggi
rasio price book value akan berpengaruh positif terhadap return saham di perusahaan yang bersangkutan.
Total asset turn over merupakan salah satu rasio aktivitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktiva
yang dimilikinya atau perputaran aktiva-aktiva tersebut. Total asset turn over digunakan untuk mengukur seberapa efisiennya seluruh aktiva perusahaan
dimanfaatkan dalam menunjang penjualan. Nilai total asset turn over yang tinggi akan mengurangi ketidakpastian investor dalam menanamkan dananya. Dari
penjualan yang tinggi diharapkan dihasilkan return yang tinggi pula. Penelitian ini menggunakan analisis faktor. Tujuan utama dari analisis
faktor adalah mendefinisikan struktur suatu data matriks dan menganalisis struktur silang hubungan korelasi antar sejumlah besar variabel dengan cara
mendefinisikan satu set kesamaan variabel atau dimensi dan sering disebut faktor. Dengan analisis faktor, peneliti mengidentifikasi dimensi suatu struktur dan
kemudian menentukan sampai seberapa jauh setiap variabel dapat dijelaskan oleh setiap dimensi.
Jadi analisis faktor ingin menemukan suatu cara meringkas summarize informasi yang ada dalam variabel asli awal menjadi satu set dimensi baru atau
variate factor. Hal ini dilakukan dengan cara menentukan struktur lewat data
Universitas Sumatera Utara
summarization atau lewat data reduction pengurangan data. Jika hasil uji KMO Kaiser-Meyer-Olkin ternyata dibawah 0,05, berarti data tidak dapat dilakukan
analisis faktor. Untuk itu kita harus melihat anti image matrix untuk menentukan variabel mana saja yang harus dibuang agar dapat dilakukan analisis faktor.
Kerangka konsep yang memperlihatkan pengaruh dalam penelitian ini setelah dilakukan uji faktor, dapat dilihat dalam skema di bawah ini:
Gambar 3.2 Setelah Uji Faktor
Semakin besarnya dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham, semakin tinggi return sahamnya. Besarnya dividen dipengaruhi oleh besarnya
arus kas dari operasi. Bukan berasal dari besar kecilnya laba yang dihasilkan oleh perusahaan.
3.2. Hipotesis Penelitian