Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik – F Uji Signifikansi Parsial

Kondisi nilai durbin watson sebesar 1,988 menunjukkan tidak adanya autokolerasi positif dan negatif. Tabel 5.15. Tabel Uji Autokolerasi Hipotesis Kedua Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .450 .202 .120 1.12727 1.988 Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah

5.5. Uji Hipotesis Pertama

Pengujian hipotesis dilakukan setelah diadakannya pengujian asumsi klasik. Pengujian hipotesis pertama menggunakan analisis regresi berganda, yang dilakukan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan yaitu current ratio, debt to equity ratio, return on asset, size, cash flow to debt, cash flow terhadap return saham. Untuk melihat pengaruh secara simultan yaitu dengan menggunakan uji statistik F, sedangkan untuk melihat pengaruh secara parsial yaitu dengan menggunakan uji statistik t.

5.5.1. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik – F

Hasil pengujian statistik F uji simultan pada current ratio, debt to equity ratio, return on asset, size, cash flow to debt, cash flow terhadap return saham dapat dilihat pada Tabel 5.16. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.16 Hasil Uji Statistik F – Hipotesis Pertama Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 13.530 6 2.255 3.775 .003 Residual 35.249 59 .597 Total 48.779 65 Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah Dari Tabel 5.16. diperoleh nilai F hitung sebesar 3,775 sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan α = 5 dengan df 1 = 6 – 1 = 5 dan df 2 = n – k =102, adalah sebesar 2,303 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa si g = 0,003 α = 0,05, yang berarti bahwa hipotesis Ha diterima, yang menyatakan bahwa variabel current ratio, debt to equit ratio, return on asset, size, cash flow to debt, cash flow secara simultan berpengaruh terhadap return saham.

5.5.2. Uji Signifikansi Parsial

Hasil pengujian statistik t uji parsial pada current ratio, debt to equity ratio, return on asset, size, cash flow to debt, cash flow terhadap return saham dapat dilihat pada tabel 5.17. Tabel 5.17. Hasil Uji Statistik t – Hipotesis Pertama Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -2.388 2.235 -1.068 .290 LN_CR .558 .216 .478 2.583 .012 LN_DER -.640 .145 .686 1.419 .060 LN_ROA .299 .163 .260 1.839 .071 SIZE .162 .125 .284 1.302 .198 LN_CFOD -.039 .104 -.052 -.377 .708 LN_CF -.051 .098 -.112 -.519 .606 Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah Universitas Sumatera Utara Kriteria pengambilan keputusan menggunakan taraf nyata 5 untuk uji dua arah α2 = 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas df = 108 – 6 = 102. Nilai t tabel dengan taraf nyata α2 = 0,025 dan df = 102 adalah 2,274. a. Jika t hitung t tabel 2,274 atau t hitung t tabel b. Jika t -2,274, maka Ha dapat diterima berpengaruh. tabel -2,274 ≤ t hitung ≤ t tabel Berdasarkan pengujian pada Tabel 5.16, maka secara parsial pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat diuraikan sebagai berikut: 2,274 maka Ha tidak diterima tidak berpengaruh. 1. Variabel current ratio CR mempunyai nilai t hitung = 2,583 t tabel 2. Variabel debt to equity ratio DER mempunyai t = 2,274, dengan tingkat signifikasi sebesar 0,012 yang lebih kecil dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel current ratio berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 – 2011. Kondisi ini berarti Ha diterima. hitung = 1,419 t tabel 3. Variabel return on asset ROA mempunyai t = 2,274, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,600 yang lebih kecil dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel debt to equity ratio tidak berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 – 2011. Kondisi ini berarti Ha tidak diterima. hitung = 1,839 t tabel = 2,274, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,071 yang lebih besar dari α = 0,05, Universitas Sumatera Utara sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel return on asset tidak berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 – 2011. Kondisi ini berarti Ha tidak diterima. 4. Variabel size mempunyai t hitung = 1,302 t tabel 5. Variabel cash flow to debt mempunysi t = 2,274, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,198 yang lebih besar dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel size tidak berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 – 2011. Kondisi ini berarti Ha tidak diterima. hitung = - 0,377 t tabel = 2,274, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,708 yang lebih besar dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel cash flow to debt tidak berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 – 2011. Kondisi ini berarti H a 6. Variabel cash flow mempunyai t tidak diterima. hitung = - 0,519 t tabel = 2,274, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,606 yang lebih besar dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel cash flow tidak berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 – 2011. Kondisi ini berarti Ha tidak diterima Universitas Sumatera Utara Dari informasi yang disajikan pada Tabel 5.17, maka dapat dibangun persamaan regresi berganda antara variabel independen X terhadap variabel dependen Y. Model yang dibangun dari hasil penelitian ini adalah: Return = -2,388 + 0,558Ln_CR - 0,640 Ln_DER + 0,299 Ln_ROA + 0,162Size – 0,39 Ln_CFOD – 0,51 Ln_CF + e Model persamaan regresi berganda tersebut berarti: 1. Nilai konstanta sebesar – 2,388 yang menunjukkan bahwa apabila semua variabel independen yaitu CR, DER, ROA, Size, CFD, Cash Flow dianggap konstan atau nol, maka nilai dari return saham adalah sebesar -2,388. 2. Variabel current ratio berpengaruh secara positif terhadap return saham dengan nilai koefisien sebesar 0,558, artinya jika current ratio naik sebesar 1, maka return saham akan mengalami kenaikan sebesar 0,558 atau 55,8, dengan asumsi variabel lain dianggap konstan. 3. Variabel debt to equity ratio berpengaruh secara negatif terhadap return saham dengan nilai koefisien sebesar -0,640, artinya jika debt to equity ratio naik sebesar 1, maka return saham akan mengalami penurunan sebesar 0,640 atau 64 dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan. 4. Variabel return on assets berpengaruh secara positif terhadap return saham dengan nilai koefisien sebesar 0,299, artinya jika return on assets naik sebesar 1, maka return saham akan mengalami kenaikan sebesar 0,299 atau 29,9 dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan. 5. Variabel size berpengaruh secara positif terhadap return saham dengan nilai koefisien sebesar 0,162, artinya jika size naik sebesar 1, maka return saham Universitas Sumatera Utara akan mengalami kenaikan sebesar 0,162 atau 16,2 dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan. 6. Variabel cash flow to debt berpengaruh secara negatif terhadap return saham dengan nilai koefisien sebesar -0,39, artinya jika naik cash flow to debt sebesar 1, maka return saham akan mengalami penurunan sebesar 0,39 atau 39 dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan. 7. Variabel cash flow berpengaruh secara negatif terhadap return saham dengan nilai koefisien sebesar -0,51, artinya jika cash flow naik sebesar 1, maka return saham akan mengalami penurunan sebesar 0,51 atau 51 dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan.

5.5.3. Koefisien Determinasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 15 97

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

0 2 16

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Divivden Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Divivden Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Divivden Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Divivden Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 0 19

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Divivden Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 1 4

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Divivden Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2