0.89. Skala Tingkat Tingkah Laku Kepemimpinan α = 0.88, dan Inventaris Tingkah Laku Manajemen Waktu α = 0.90 yang diadaptasi dari Workers’
Behaviour Assessment Battery. Tiga pertanyaan penelitian dijawab pada tingkat signifikansi 0.05. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan metode statistik regresi berganda dan matriks korelasi. Temuan dari kajian ini memperlihatkan bahwa tiga variabel bebas motivasi kerja,
efektivitas kepemimpinan, dan manajemen waktu menyumbangkan 27.2 varians yang terdapat di dalam kinerja para pegawai R2 yang disesuaikan =
0.272. Setiap variabel bebas ada sumbangannya kepada kinerja para pegawai. Dalam hubungannya dengan besaran kontribusi tersebut, efektivitas
kepemimpinan adalah kontributor yang paling kuatbesar terhadap kinerja para pegawai b = 0.521, t = 7.11, P 0.05, diikuti oleh motivasi kerja b =
0.289, t = 5.42, P 0.05, sementara manajemen waktu adalah kontributor yang terkecil terhadap kinerja para pegawai b = 0.190, t = 2.43, P 0.05.
Berdasarkan temuan dari kajian ini, para pegawai, para manajer sumber daya manusia dan para pemimpin organisasi lainnya direkomendasikan dan
digalakkan untuk menunjukkan ketertarikanminat mereka yang besar terhadap kesejahteraan para pekerjapegawai sehingga para pegawai tersebut
dapat menjadi kontibutor yang lebih berharga untuk mencapai sukses
organisasiperusahaan. 2.2 Konsep tentang Remunerasi
2.2.1 Pengertian Remunerasi
Kata remunerasi menurut Oxford American Dictionary , Remuneration adalah Payment atau Reward yang Berardi pembayaran, penghargaan,
Universitas Sumatera Utara
imbalan yang mana istilah imbalan sering juga dalam Bahasa Indonesia digunakan istilah kompensasi. Berbagai buku-buku Management sumber
daya Marusia yang banyak beredar di Indonesia terutama buku yang merupakan terjemahan yang berasal dari Amerika menggunakan istilah
kompensasi untuk mengungkapkan istilah remunerasi. Namun Bahasa Inggris maupun Organisasi Buruh Internasional International Labour
OrganizationILO menyebutnya dengan istilah Remuneration. Remunerasi adalah imbalan kerja yang dapat berupa gaji, honorarium,
tunjangan tetap, insentif, bonus atas prestasi, pesangon, atau pensiun. sedangkan pengertian remunerasi menurut kamus besar bahasa Indonesia
adalah “Pembelian hadiah, jasa Atau lainnya, imbalan. Bagi Pegawai Negeri Sipil, remunerasi berarti imbalan kerja di luar gaji yang dikaitkan
dengan system penilaian kinerja. Remunerasi yang ada ditubuh Kementerian Keuangan adalah penataan kembali pemberian imbalan kerja berupa
tunjangan yang dikenal dengan Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Nagara TKPKN dengan didasari atas tingkat tanggung jawab dan resiko
jabatanpekerjaan yang di emban Efendi, 2009.
2.2.2 Latar Belakang Kebijakan Remunerasi
Remunerasi pemerintahan adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kebijakan Reformasi Birokrasi. Dilatarbelakangi oleh
kesadaran sekaligus komitmen pemerintah untuk mewujudkan clean and good governance. Namun pada tataran pelaksanaannya, Perubahan dan
pembaharuan yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata
Universitas Sumatera Utara
pemerintahan yang bersih dan berwibawa tersebut tidak mungkin akan dapat dilaksanakan dengan baik efektif tanpa kesejahteraan yang layak dari
pegawai yang mengawakinya. Perubahan dan pembaharuan tersebut. dilaksanakan untuk menghapus kesan Pemerintahan yang selama ini dinilai
buruk. Antara lain ditandai oleh indikator: 1. Buruknya kualitas pelayanan publik lambat, tidak ada kepastian
aturanhukum, berbelit belit, arogan, minta dilayani atau feodal style
2. Sarat dengan perilaku KKN Korupsi, Kolusi, Nepotisme ,
dsb.
3. Rendahnya kualitas disiplin dan etos kerja aparatur negara. 4. Kuaiitas.manajemen pemerintahan yang tidak produktif, tidak efektif dan
tidak efisien. 5. Kualitas pelayanan publik yang tidak akuntabel dan tidak transparan.
Aparatur negara adalah bagian dari pemerintahan. Maka dalam konteks reformasi birokrasi dilingkungan tersebut, upaya untuk menata dan
meningkatkan kesejahteraan para pegawai adalah merupakan kebutuhan yang sangat elementer, mengingat kaitannya yang sangat erat dengan misi
perubahan kultur pegawai Reformasi bidang kultural. Sehingga dengan struktur gaji yang baru, setiap pegawai diharapkan akan mempunyai daya
tangkal imunitas yang maksimal terhadap rayuan atau iming-iming materi
kolusi.
Sesuai dengan Undang-undang NO. 17 tahun 2007, tentang Rencana pembangunan Nasional jangka panjang 2005-2025 dan Peraturan Meneg
Universitas Sumatera Utara
PAN, Nomor : PER15M.PAN72008, tentang Pedoman umum Reformasi birokrasi. Kebijakan Remunerasi diperuntukan bagi seluruh Pegawai negeri
di seluruh lembaga pemerintahan. Yang berdasarkan urgensinya
dikelompokan berdasarkan skala prioritas ke dalam tiga kelompok :
1. Prioritas pertama adalah seluruh Instansi Rumpun Penegak Hukum, rumpun pengelola Keuangan Negara, rumpun Pemeriksa dan Pengawas
Keuangan Negara serta Lembaga Penertiban Aparatur Negara.
2. Prioritas kedua adalah KementrianLembaga yang terkait dg kegiatan ekonomi, sistem produksi, sumber penghasil penerimaan Negara dan unit
organisasi yang melayani masyarakat secara langsung termasuk Pemda.
3. Prioritas ketiga adalah seluruh kementrianlembaga yang tidak termasuk
prioritas pertama dan kedua.
2.2.3 Pengertian Tunjangan